-->

Tabarruk dari Ulama

Tabarruk dari Ulama

Kyai Maimun yang sedang dikerumuni oleh para santri dengan bertabarruk pada sisa minuman beliau dan sebagainya, dikomentari oleh ustadz Wahabi yang anti tabarruk. Berikut saya sampaikan dalil masalah ini, meski terjadi pada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam namun Ulama Ahli Hadis juga memberlakukan berkah ini pada orang-orang Saleh.

ﻓﻘﺎﻝ: ﺃﻱ ﻗﻮﻡ، ﻭاﻟﻠﻪ ﻟﻘﺪ ﻭﻓﺪﺕ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﻠﻮﻙ، ﻭﻭﻓﺪﺕ ﻋﻠﻰ ﻗﻴﺼﺮ، ﻭﻛﺴﺮﻯ، ﻭاﻟﻨﺠﺎﺷﻲ، ﻭاﻟﻠﻪ ﺇﻥ ﺭﺃﻳﺖ ﻣﻠﻜﺎ ﻗﻂ ﻳﻌﻈﻤﻪ ﺃﺻﺤﺎﺑﻪ ﻣﺎ ﻳﻌﻈﻢ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﻣﺤﻤﺪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻣﺤﻤﺪا، ﻭاﻟﻠﻪ ﺇﻥ ﺗﻨﺨﻢ ﻧﺨﺎﻣﺔ ﺇﻻ ﻭﻗﻌﺖ ﻓﻲ ﻛﻒ ﺭﺟﻞ ﻣﻨﻬﻢ، ﻓﺪﻟﻚ ﺑﻬﺎ ﻭﺟﻬﻪ ﻭﺟﻠﺪﻩ، ﻭﺇﺫا ﺃﻣﺮﻫﻢ اﺑﺘﺪﺭﻭا ﺃﻣﺮﻩ، ﻭﺇﺫا ﺗﻮﺿﺄ ﻛﺎﺩﻭا ﻳﻘﺘﺘﻠﻮﻥ ﻋﻠﻰ ﻭﺿﻮﺋﻪ، ﻭﺇﺫا ﺗﻜﻠﻢ ﺧﻔﻀﻮا ﺃﺻﻮاﺗﻬﻢ ﻋﻨﺪﻩ، ﻭﻣﺎ ﻳﺤﺪﻭﻥ ﺇﻟﻴﻪ اﻟﻨﻈﺮ ﺗﻌﻈﻴﻤﺎ ﻟﻪ

Kaum berkata: Demi Allah aku telah bertamu kepada beberapa Raja, kaisar Romawi, Kisra Persia, dan Raja Najjasyi. Demi Allah aku tidak melihat Raja yang diagungkan seperti para sahabat yang mengagungkan Muhammad shalallahu alaihi wasallam. Demi Allah tidak lah Nabi meludah kecuali jatuh ke tangan sahabat, lalu mereka mengusapkan ke wajah dan kulitnya. Jika Nabi memerintahkan, mereka bergegas. Jika Nabi berwudhu para sahabat hampir berperang merebut air wudhu Nabi. Jika Nabi berkata maka sahabat melirihkan suaranya di dekat Nabi. Mereka tidak memandang ke arah Nabi secara langsung karena takdzim kepada Nabi (HR Bukhari)

Dari hadits ini Imam Ibnu Hajar berkata:

ﻭﻓﻴﻪ ﻃﻬﺎﺭﺓ اﻟﻨﺨﺎﻣﺔ ﻭاﻟﺸﻌﺮ اﻟﻤﻨﻔﺼﻞ ﻭاﻟﺘﺒﺮﻙ ﺑﻔﻀﻼﺕ اﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ اﻟﻄﺎﻫﺮﺓ

Hadis ini menjelaskan bahwa dahak adalah suci juga rambut yang terpisah. Dan boleh mencari berkah dengan sisa-sisa (benda suci) dari orang-orang saleh (Fath Al-Bari 5/341)

Ternyata Ahli Hadis juga percaya adanya berkah...

Ma'ruf Khozin, anggota Aswaja Center PWNU Jatim

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Tabarruk dari Ulama"

Post a Comment

SILAHKAN KOMENTAR

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel