-->

Hellenisme; Pengertian dan Pembahasan

Hellenisme; Pengertian dan Pembahasan
Faquha Site - Istilah Hellenisme adalah istilah modern yang diambil dari bahasa yunani kunohellenizein yang berarti adalah berbicara atau berkelakuan seperti orang yunani (to speak or make Greek). Dalam pengertian yang lebih luas, helenisme adalah istilah yang menunjuk kebudayaan yang merupaka gabungan antara budaya Yunani dan budaya Asia Kecil, Syria, Mesopotamia, dan Mesir.

Sekalipun demikian, sejak sekitar 50 sm, Roma berhasil mengambil alih kekuasaan kerajaan yunani , dan sejak itu kebudayaan Romawi dan bahasa latin mendominasi mulai dari spanyol di barat hingga jauh menembus Asia. Ini awal periode romawi, yang sering kita sebut sebagai zaman Yunani kuno akhir.

Namun demikian, sebelum orang-orang Romawi berusaha untuk menaklukkan dunia Yunani, Roma itu sendiri merupakan bagian dari kebudayaan Yunani. Maka sesungguhnya, masa Helenisme bisa diartikan sebagai proses mengglobalisasinya kebudayaan yunani dengan filsafatnya ke belahan wilayah kerajaan Romawi.

Setelah  Aristoteles, zaman baru dimulai dengan ditandai pemerintahan Iskandar Agung dengan kekuasaannya meluas ke Timur dan Barat, yang dikenal dengan Helenisme. Helenisme mengandung makna bahwa jiwa Yunani mempengaruhi dan terjadinya perubahan-perubahan di bidang kesusastraan, agama, ilmu pengetahuan, daan budaya bangsa-bangsa. Pada zaman ini filsafat yang teoritis berubah ke filsafat praktis.  Banyak aliran-aliran yang tumbuh sebagian berorientasi kepada cita-cita hidup manusia dan sebagian lagi berorientasi pada agama.[5]

Tokoh-Tokoh Filsuf Helenisme

Ada beberapa tokoh Filsuf yang terkenal di massa Hellenisme yang terkenal:

a.       Epikuros (341-271 SM)
Epikuros dilahirkan di samos dan mengalami pendidikan di athena. Tujuan filsafatnya adalah menuju kebahagiaan manusia. Ia berpendapat bahwa segalanya terdiri dari atom-atom dan selalu bergerak dan sebagian bertabrakan hingga menjadi gumpalan atom-atom dan dari gumpalan atom-atom itulah yang menjadi dunia. Jiwa pun terdiri dari atom-atom yang bulat dan licin. Para dewa tidak ikut campur dalam kejadian alam dan ruh itu.
Tujuan hidup manusia adalah kepuasan dan hal itu bisa di capai bila bathinnya tenang dan badannya sehat. Untuk kepuasan itu maka orang harus membatasi keinginan. Semakin sedikit keinginan semakin banyak kebahagiaan

b.      Aliran Stoisisme
Aliran stoisisme atau stoa didirikan oleh zeno dari citium siprus (336-264 sM). Prinsip penting di kalangan aliran stoa adalah pandangannya yang bersifat materialistis, dengan kata lain yang ada itu adalah benda.
Dalam aliran ini filsafat dibagi kepada 3 bagian, ialah fisika yang berfungsi sebagai ladang beserta pohon-pohonnya, logika berfungsi sebagai pagarnya dan etika berfungsi sebagai buah-buahnya. Ajaran aliran ini dalam bidang etika memandang manusialah yang mewujudkan keselarasan di dunia bersama dengan suatu kuasa rasio yang bersifat ilahi.

c.       Aliran skeptitisme
Aliran skeptitisme dengan tokoh pyrrho yang berasal dari elis (360-270 SM) menurut aliran ini pengamatan dan akal hanya memberi pengetahuan yang bersifat relatif. Adapun kebahagiaan bagi aliran ini terletak pada kesengajaan manusia tidak berbuat dan tidak membuat penilaian

d.       Elektisisme
Suatu kecenderungan umum yang mengambil berbagai unsur, filsafat dari aliran-aliran lain tanpa berhasil pencapai suatu pemikiran yang sungguh-sungguh.

e.       Neoplatonisme
Yakni paham yang ingin menghidupkan kembali filsafat plato, tokohnya adalah plotinus. Seluruh filsafatnya berkisar pada Allah  sebagai yang satu. Segala sesuatu berasal dari yang satu dan ingin kembali kepadanya[1].





                [1] Surajio. Ilmu Filsafat. Jakarta: Bumi Aksara. 2009. H.156

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Hellenisme; Pengertian dan Pembahasan "

Post a Comment

SILAHKAN KOMENTAR

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel