-->

MHTI : Hari Santri berasal dari ide-ide kufur Kapitalisme yang jauh dari nilai-nilai Islam

MHTI : Hari Santri berasal dari ide-ide kufur Kapitalisme yang jauh dari nilai-nilai Islam

http://www.faquha.com/2016/10/mhti-hari-santri-berasal-dari-ide-ide-kufur-kafitalisme-yang-jauh-dari-nilai-nilai-Islam.html
Singkatan dari MHTI 
Tasikmalaya- Sebagai alumni Pesantren Haurkuning, saya menolak disebut sebagai alumni, karena  hingga sekarang masih menjadi santri, masih suka ngaji, dan karena momennya hari ini adalah “Hari Santri” bukan hari alumni, hehe

Peringatan hari Santri, layak di sambut dengan gembira oleh seluruh santri di Nusantara, kecuali bagi mereka yang belum pernah nyantri, atau orang yang cintanya ditolak oleh santriwati, hehe

Sayang sekali, ditengah-tengah perayaan hari santri, saya terganggu dengan tulisan saudara saya yang "beragama" HTI hehe, berikut selengkapnya dalam artikel “MHTI : Hari Santri berasaldari ide-ide kufur Kapitalisme yang jauh dari nilai-nilai Islam”

Sebagaimana maklum di Indonesia ada ormas yang didalamnya terdapat organisasi kemasyarakatan & pemuda (OKP), yang anti barat dan segela hal yang berbau barat, mereka juga anti demokrasi dan berburuksangka pada segala hal yang menjadi produk demokrasi, Saya sebut saja merek dagangnya, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang di dalamnya terdapat Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI)

Karena bawaannya yang anti demokrasi, Peringatan hari santri nasional setiap tanggal 22 Oktober pun dianggapnya tidak lepas dari agenda barat, secara terang-terangan Arum Harjanti (MHTI) menyebutkan bahwa Hari Santri Nasional adalah bagian dari

“Kampanye nilai-nilai global yang berasal dari ide kufur kapitalisme dan dimpor dari Barat.  Melalui  revolusi mental,  nilai-nilai global itulah yang akan dijadikan asas dan bahkan menafikan nilai-nilai islam”

Lihat selengkapnya di https://hizbut-tahrir.or.id/2015/10/02/hari-santri-dan-pencanangan-gerakan-nasional-revolusi-mental/   di posting pada tanggal 02 Oktober 2015

Produk dari Demokrasi dan upaya agar santri mengikuti arahan pemerintah

Tuduhan ide kufur ini, menurut Arum Harjanti mengingat (1) Hari Santri adalah produk dari demokrasi yang dicanangkan oleh presiden Jokowi pada upacara HUT Korpri ke-43 pada tanggal 1 Desember 2014 sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM)

(2) Melalui hari santri ini, maka para santri akan mengikuti arahan pemerintah, yakni menjadi menjadi kader-kader penerus peradaban Islam versi nilai universal yang dikembangkan Barat, yakni mengedepankan ilmu pengetahuan, perdamaian, keadilan dan toleransi.


http://www.faquha.com/2016/10/mhti-hari-santri-berasal-dari-ide-ide-kufur-kafitalisme-yang-jauh-dari-nilai-nilai-Islam.html
di akses dan di capture pada tanggal 23 Oktober 2016


Tanpa lebih banyak meng-interpretasi ucapan Arum Harjanti, berikut petikan langsungnya:

Pemilihan Hari Santri  Nasional bersamaan dengan pencanangan GNRM itu menjadi momen penting untuk menegaskan bahwa para santri akan menjadi pelaku revolusi mental seperti yang digambarkan oleh Presiden. 

Bentukan karakter para santri tidak lagi cukup disandarkan pada perilaku luhur para salafush sholih, namun diharapkan mengikuti harapan perkembangan kekinian sesuai arahan pemerintah.

Mereka akan menjadi “duta” revolusi mental yang  membuat Indonesia kuat, agar radikalisme dan anarkisme tidak tumbuh subur. Harapan   membangun dan mengembangkan peradaban Islam juga semata-mata sesuai nilai-nilai universal yang dikembangkan Barat, yakni mengedepankan ilmu pengetahuan, perdamaian, keadilan dan toleransi.

Para santri yang belajar di pesantren adalah calon ulama muda pada masa depan.  Mereka akan menjadi rujukan di tengah masyarakat yang akan mengajarkan dan menyebarkan nilai-nilai Islam. Barat amat menyadari posisi strategis mereka.  Wajar jika mereka dibidik sebagai kader yang akan menyampaikan nilai-nilai Islam moderat di tengah umat. Pencanangan GNRM di tengah para santri akan menjadi pintu pembuka membentuk muslim moderat yang dicita-citakan Barat.  

Dengan pandangan moderat yang dimilikinya, maka para santri akan menjadi bagian partner Barat dalam membina kaum muslim dengan nilai-nilai ala Barat yang jauh dari nilai Islam.
Alhasil

Dengan demikian umat akan makin jauh dari pemahaman Islam yang hakiki, yang  mengharuskan setiap muslim senantiasa berpegang teguh pada syari’at Islam termasuk memperjuangkan hukum Islam secara formal dalam bentuk negara Islam.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

2 Responses to "MHTI : Hari Santri berasal dari ide-ide kufur Kapitalisme yang jauh dari nilai-nilai Islam"

  1. Menurut saya itu hanya kekhawatiran yang berlebihan. Enggak bakal gitu juga kalau kita pandai memanfaatkan dan menyiasatinya. Seperti Bung Karno memanfaatkan BPUPKI dan PPKI yang jelas2 bentukan Jepang, untuk kepentingan Jepang menjadi benar2 sebagai alat memerdekakan Indonesia. Manfaatkan momentum Hari Santri seperti Bung Karno memanfaatkan BPUPKI dan PPKI. Cerdaslah jadi muslim/ah jangan jumud!

    ReplyDelete

SILAHKAN KOMENTAR

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel