Saifuddin Ibrahim menghujat, Kang Edin Menjawab; Jawaban atas tuduhan Murtadin
September 19, 2016
2 Comments
Saifuddin Ibrahim menghujat, Kang Edin Menjawab; Jawaban atas tuduhan Murtadin |
Faquha.com - Satu hal yang perlu dipahami sebelum dengerin omongan
Murtadin ini adalah dia belum paham mengenai Islam khususnya al-Quran,
seandainya dia paham maka argumen murahannya ini akan terpatahkan oleh
sendirinya
Saya meragukan dia seorang guru besar Alquran di Al-Zaitun,
seandainya benar dia adalah guru besar, pasti sejak kuliahnya, nilai mata
kuliah Ulumul Qurannya E, karena seorang yang memahami Ulumul Quran akan dapat membedakan
ayat alquran yang diturunkan pada saat damai, dan saat perang, bukankah ayat
al-Quran tidak kosong dari ruang dan waktu saat diturunkan? Sebaiknya Saifuddin
ini mengulang Asbab nuzul di semester 1
Misalnya ketika ia mengutip al-Taubah ayat 29
“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan
tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang
diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar
(agama Allah)
Ayat ini diturunkan dalam konteks perang, tidak bisa pakai
dalam masa damai, Saifuddin ini lalai alias belum sadar bahwa ada ajaran al-Quran “tidak
ada paksaan adalam agama, dan bagimu agamamu, dan bagiku agamaku” seandainya
dia guru besar Alquran, maka tidak akan gegabah memakai ayat 29 dari al-Taubah ini
Saifuddin yang katanya guru besar itu gagal paham soal Maqasid al-Syariah keberadaan Jihad,
bahwa prinsip Jihad dalam Islam adalah Defensif (mempertahankan) bukan ofensif
dan agresif (menyerang), apa yang salah dari sebuah agama yang salah satu
ajarannya yaitu untuk mempertahankan diri
Masih ingat peristiwa Fath Mekah? Tidak ada orang-orang kafir
yang terbunuh, ini bukti ayat 29 al-Taubah tidak digunakan seenak jidat, menurut
saya, Saifuddin hanya nyari popularitas saja di depan orang-orang kristen yang
kini menjadi teman seagamanya.
Selanjutnya di menit ke 6.00 Saifuddin mengatakan bahwa Nabi
menikahi Zainab binti Zahsyin, menantunya sendiri, sehubungan Zainab awalnya adalah
Istri dari Zaid bin Haritsah anaknya Nabi Muhammad saw.
Ini juga menunjukkan kebodohan dari Saifuddin soal Sirah
(sejarah) Nabawiyyah, bagaimana mungkin seorang guru besar tidak mengetahui
bahwa Zaid bin Haritsah itu hanya anak angkat Nabi, padahal mah dari namanya
aja Zaid bin Haritsah (Zaid putra Haritsah) bukan Zaid bin Muhammad, sejak kapan
hukum fiqh Islam melarang untuk menikahi mantan dari anak angkat?
Soal ada iddah atau tidak!, Dari mana saifuddin mengatakan
bahwa nabi menikahinya tanpa Iddah? Apakah Saifuddin dapat membedakan antara
iddah adan Istibra? Apakah hukum Fiqh menyamakan istri yang sudah di dukhul (baca
ML) oleh mantan suaminya dengan Istri yang belum di “dukhul” oleh
suaminya? Silahkan kembali lagi ke Islam
atau pura pura jadi Islam, untuk belajar fiqh agar bisa membedakan antara
Istibra dan Iddah
Sebelumnya saya bantah tuduhan-tuduhan lainnya, saya hanya
ingin bertanya kepada Saifuddin “apakah ada ajaran di Kristen untuk menjelek
jelekan agama lainnya? Saya kasih tau ya, kalau dalam Islam, menghina Tuhan
agama lain merupakan suatu hal yang sangat dilarang. Karena dapat menimbulkan
kerusakan yang besar.
Sejatinya Islam mengatur segala sendi kehidupan, termasuk
larangan mencaci maki, mengolok-olok, menghina atau menjelekkan sesembahan
penganut agama lain. Karena begitu pentingnya, Allah SWT pun mengatur hal ini.
Sebagaimana firman-Nya bahwa,
“ Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka
sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui
batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik
pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia
memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.” (Qs al-An’am :
108)
Kalau anda berani, ajak saja Saifuddin Ibrahim berdebat langsung 4 mata, lalu disiarkan di youtube, biar kelihatan siapa yang ngaco, OK
ReplyDeletesilahkan sampaikan ajakan debat saya terhadap saifuddin, kirimkan artikel ini
Delete