-->

Dalil mahalul qiyam saat membaca shalawat


Faquha.site - Tasikmalaya - Berdiri untuk menghormati sesuatu sebetulnya sudha menjadi tradisi kita. Bahkan tidak jarang, orang berdiri untuk menghormati benda mati. Misalnya, setiap kali upacara bendera dilaksanakan pada hari Senin, setiap tanggal 17 Agustus, maupun pada waktu yang lain
 
Ketika bendera merah putih dinaikkan dan lagu Indonesia raya dikumandangkan, maka seluruh peserta upacara diharuskan berdiri. Tujuannya tidak lain hanya untuk menghormat bendera merah putih dan mengenang jasa para pejuang bangsa

Maka demikian pula dengan berdiri ketika membaca shalawat, lebih lanjut penulis buku Hujjah al-Nahdiyah menyatakan
“Jika dalam upacara bendera saja harus berdiri, tentu berdiri untuk menghormati Nabi Muhammad lebih layak dilakukan sebagai ekspresi dari bentuk penghormatan. Bukankah Rasulullah adalah manusia teragung yang layak untuk lebih dihormati daripada yang lain”

Apakah ada dalilnya?

Dalam Hadis Riwayat Imam Muslim nomor 3314, diriwayatakan dari Sa’ad al-Khudri,
“Rasulullah saw bersabda pada sahabat Anshor, “Berdirilah kalian untuk tuan kalian atau orang yang paling baik di antara kalian.” (HR. Muslim 3314)

Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki menyatakan bahwa Imam Barjanzi di dalam kitab Maulidnya yang berbentuk prosa menyatakan “Sebagian para imam ahli hadis yang mulia itu menganggap baik (istihsan) berdiri ketika disebutkan sejarah kelahiran Nabi. Betapa beruntungnya orang yang mengagungkan Nabi, dan menjadikannya hal itu sebagai puncak tujuan hidupnya (Muhammad bin Alawi al-Maliki. (al-Bayan wa al-Ta’rif fi Dzikra al-Mawlid al-Nabawi, hal. 29-30)

Disalin dari Buku Hujjah al-Nahdiyyah 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

1 Response to "Dalil mahalul qiyam saat membaca shalawat"

  1. wahabi itu kalo ada presiden saudi pada berdiri kang, tapi mahallul qiyam dibid'ah2in...

    ReplyDelete

SILAHKAN KOMENTAR

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel