Alkindi (wafat ± 258 h/870 m) dalam buku Khazanah Intelektual Islam Caknur
April 13, 2017
Add Comment
Risalah tentang kemahaesaan tuhan dan keterhinggaan massa alam
Semoga Tuhan memberi pengetahuan lengkap kepada Anda, wahai kawan yang terpuji, tentang alam ciptaan-Nya, serta menuntun Anda dengan taufik-Nya menjaga Anda dari ketergelinciran dengan kesetausaan-Nya, membimbing anda dengan penguluran umur oleh-Nya kepada sesuci-suci amal perbuatan, menyampaikan Anda dengan ma’rifat-Nya kepada kemantapan ridla-Nya dan keberkahan akan karunia-Nya.
Dan inilah prinsip keterangan kami tentang hal yang Anda tanyakan :
Sebenarnya premis-premis primer yang telah gambling dan rasional tanpa perantaraan ialah :
a) Bahwa masa-masa mana saja yang dari antara sesamanya tidak dapat terdapat massa yang lebih besar daripada massa lainnya adalah massa-massa yang sama
b) Massa-massa yang sama itu dimensi yang ada antara batas-batasnya adalah sama secara actual dan secara potensial
c) Dan sesuatu yang terhingga adalah dengan sendirinya bukan tak terhingga.
d) Dan massa-massa yang sama itu, jika kepada salah satunya ditambahkan suatu massa pertambahan itu adalah yang terbesa diantara massa-massa tersebut, dan massa bertambahan itu sendiri menjadi lebih besar daripada keadannya sebelum ditambahi massa lain tadi
e) Dan setiap dua massa yang dimensinya terbatas, jika digabungkan maka massa yang dihasilkannya pun berdimensi terbatas,ini sudah pasti berkenaan dengan setiap dimensi dan setiap yang berdimensi
f) Dan sesuatu yang lebih kecil dari antara dua suatu yang sejenis adalah berada dibawah yang lebih besar dari keduanya, atau dibawah sebagian dari yang lebih besar itu.
Jika ada suatu massa yang tak terhingga lalu daripadanya dapat dipisahkan suatu massa yang berdimensi terbatas, maka yang tersisa ialah : atau berdimensi terbatas, atau berdimensi tak terbatas.
Bila yang tersisa itu berdimensi terbatas, kemudian jika bisa ditambahkan kembali kepadanya bagian yang dipisahkan yang berdimensi terbatas diatas, maka massa yang terbentuk dari keduanya itu dimensi terbatas. Padahal massa asal dari keduanya itu, yaitu sebelum daripadanya diambil massa diatas, adalah massa berdimensi tak terbatas. Ini adalah konterdiksi yang mustahil.
Dan bila yang tersisa itu berdimensi tak terbatas, maka massa itu, jika kepadanya ditambahkan apa yang tadi diambil darinya menjadi lebih besar daripadakeadaannya sebelum ditambahi atau sama saja.
Jadi massa keseluruhan alam adalah terhingga, dan setiap sesuatu yang termuat didalamnya itu dan seterusnya adalah demikian pula.
Hanya saja massa keseluruhan alam secara angan-angan ditambahi secara tak habis-habisnya dengan cara membayangkan bahwa alam itu lebih besar daripada yang ada, kemudian lebih besar lagi secara tak berkesudahan maka ebenarnya alam itu tak terhingga untuk bertambah-tambah demikian hanyalah sudut kemungkinan belaka, jadi alam hanya secara potensial tak terhingga sebab potensi tidak lain ialah kemungkinan sebaga secara potensial itu, maka apapun yang ada dalam sesuatu yang secara potensial tak terhingga itu adalah secara potensial tak terhingga.
Termasuk dalam hal diatas ialah gerak dan waktu. Sebab apa yang tak terhingga hanyalah ada secara potensial sedangkan secara actual tidak mungkin ada sesuatu yang tak terhingga, maka telah menjadi jelas bahwa tidak mungkin ada waktu secara actual yang tak terhingga. Waktu adalah waktu bagi massa keseluruhan alam, kami maksudkan periode alam itu kalau waktu terhingga maka hakekeat massa adalah terhingga pula sebab waktu itu tidak berwujud.
Tidak ada massa tanpa waktu, sebab waktu ialah tidak lain bilangan gerak yakni bahwa waktu ialah periode yang terhitungkan oleh gerak. Maka bila ada gerak, ada waktu dan bila tidak ada gerak tigdak ada waktu.
Dan gerak itu tidak lain adalah gerak massa. Maka bila ada massa , ada gerak, dan bila tidak ada massa tidak ada gerak.
Gerak adalah perubahan keadaan : perubahan yang menyangkut hanya ruang setiap bagian massa itu saja, adalah gerak ruang, perubahan tempat batas-batas massa itu. Baik dengan mendekati intinya atau menjauhinya adalah peningkatan atau pemerosotan perubahan kualitas-kualitas muatannya saja adalah transmutasi (al-istihalah) sedangkan perubahan mengenai esensi massa itu adalah pengadaan atau peniadaan.
Massa adalah esensi yang berdimensi tiga yakni, panjang, lebar dan tinggi. Massa itu tersusun atas esensi yang sejenisnya dan dari dimensi-dimensiyang merupakan pisahan-pisahannya massa tersusun dari materi (hayula) dan bentuk.
Jadi masa, gerak, dan waktu tidak bisa saling mendahului dalam essensinya, semuanya itu ada secara bersamaan.
RISALAH AKAL
Pendapat aristoteles tentang akal yaitu ada empat : pertama, akal actual abadi. kedua, akal yang ada secara potensial, yaitu yang dipunyai jiwa. Ketiga, akal yang dalam jiwa beralih daari potensial ke actual. Keempat, akal sekunder yaitu mewakili akal pada indera.
Jadi akal itu berupa akal perantara bagi segenap sasaran pemikiran (al-ma’qulat) beserta akal sekunder. Yaitu yang ada pada jiwa secara potensial selama jiwa itu tidak merupakan pelaku pemikiran secara actual. Sedangkan akal ketiga yaitu secara actual ada pada jiwa dan yang telah dikuasai sepenuhnya. Yang bagi jiwa itu telah merupakan kenyataan. Akal keempat ialah terlahir dari jiwa ketika jiwa itu memproduksinya, sehingga akal itu menjadi ada secara actual oleh zdanya hal lain yang berasal dari jiwa itu.
Komentar :
Berdasarkan beberapa pernyataan di atas , telah kita ketahui Masa, gerak, dan waktu tidak bisa saling mendahului dalam essensinya, semuanya itu ada secara bersamaan. Oleh karena itu kita harus mampu memanfaatkan semua tindakan dan waktu yang ada.
Semoga Tuhan memberi pengetahuan lengkap kepada Anda, wahai kawan yang terpuji, tentang alam ciptaan-Nya, serta menuntun Anda dengan taufik-Nya menjaga Anda dari ketergelinciran dengan kesetausaan-Nya, membimbing anda dengan penguluran umur oleh-Nya kepada sesuci-suci amal perbuatan, menyampaikan Anda dengan ma’rifat-Nya kepada kemantapan ridla-Nya dan keberkahan akan karunia-Nya.
Dan inilah prinsip keterangan kami tentang hal yang Anda tanyakan :
Sebenarnya premis-premis primer yang telah gambling dan rasional tanpa perantaraan ialah :
a) Bahwa masa-masa mana saja yang dari antara sesamanya tidak dapat terdapat massa yang lebih besar daripada massa lainnya adalah massa-massa yang sama
b) Massa-massa yang sama itu dimensi yang ada antara batas-batasnya adalah sama secara actual dan secara potensial
c) Dan sesuatu yang terhingga adalah dengan sendirinya bukan tak terhingga.
d) Dan massa-massa yang sama itu, jika kepada salah satunya ditambahkan suatu massa pertambahan itu adalah yang terbesa diantara massa-massa tersebut, dan massa bertambahan itu sendiri menjadi lebih besar daripada keadannya sebelum ditambahi massa lain tadi
e) Dan setiap dua massa yang dimensinya terbatas, jika digabungkan maka massa yang dihasilkannya pun berdimensi terbatas,ini sudah pasti berkenaan dengan setiap dimensi dan setiap yang berdimensi
f) Dan sesuatu yang lebih kecil dari antara dua suatu yang sejenis adalah berada dibawah yang lebih besar dari keduanya, atau dibawah sebagian dari yang lebih besar itu.
Jika ada suatu massa yang tak terhingga lalu daripadanya dapat dipisahkan suatu massa yang berdimensi terbatas, maka yang tersisa ialah : atau berdimensi terbatas, atau berdimensi tak terbatas.
Bila yang tersisa itu berdimensi terbatas, kemudian jika bisa ditambahkan kembali kepadanya bagian yang dipisahkan yang berdimensi terbatas diatas, maka massa yang terbentuk dari keduanya itu dimensi terbatas. Padahal massa asal dari keduanya itu, yaitu sebelum daripadanya diambil massa diatas, adalah massa berdimensi tak terbatas. Ini adalah konterdiksi yang mustahil.
Dan bila yang tersisa itu berdimensi tak terbatas, maka massa itu, jika kepadanya ditambahkan apa yang tadi diambil darinya menjadi lebih besar daripadakeadaannya sebelum ditambahi atau sama saja.
Jadi massa keseluruhan alam adalah terhingga, dan setiap sesuatu yang termuat didalamnya itu dan seterusnya adalah demikian pula.
Hanya saja massa keseluruhan alam secara angan-angan ditambahi secara tak habis-habisnya dengan cara membayangkan bahwa alam itu lebih besar daripada yang ada, kemudian lebih besar lagi secara tak berkesudahan maka ebenarnya alam itu tak terhingga untuk bertambah-tambah demikian hanyalah sudut kemungkinan belaka, jadi alam hanya secara potensial tak terhingga sebab potensi tidak lain ialah kemungkinan sebaga secara potensial itu, maka apapun yang ada dalam sesuatu yang secara potensial tak terhingga itu adalah secara potensial tak terhingga.
Termasuk dalam hal diatas ialah gerak dan waktu. Sebab apa yang tak terhingga hanyalah ada secara potensial sedangkan secara actual tidak mungkin ada sesuatu yang tak terhingga, maka telah menjadi jelas bahwa tidak mungkin ada waktu secara actual yang tak terhingga. Waktu adalah waktu bagi massa keseluruhan alam, kami maksudkan periode alam itu kalau waktu terhingga maka hakekeat massa adalah terhingga pula sebab waktu itu tidak berwujud.
Tidak ada massa tanpa waktu, sebab waktu ialah tidak lain bilangan gerak yakni bahwa waktu ialah periode yang terhitungkan oleh gerak. Maka bila ada gerak, ada waktu dan bila tidak ada gerak tigdak ada waktu.
Dan gerak itu tidak lain adalah gerak massa. Maka bila ada massa , ada gerak, dan bila tidak ada massa tidak ada gerak.
Gerak adalah perubahan keadaan : perubahan yang menyangkut hanya ruang setiap bagian massa itu saja, adalah gerak ruang, perubahan tempat batas-batas massa itu. Baik dengan mendekati intinya atau menjauhinya adalah peningkatan atau pemerosotan perubahan kualitas-kualitas muatannya saja adalah transmutasi (al-istihalah) sedangkan perubahan mengenai esensi massa itu adalah pengadaan atau peniadaan.
Massa adalah esensi yang berdimensi tiga yakni, panjang, lebar dan tinggi. Massa itu tersusun atas esensi yang sejenisnya dan dari dimensi-dimensiyang merupakan pisahan-pisahannya massa tersusun dari materi (hayula) dan bentuk.
Jadi masa, gerak, dan waktu tidak bisa saling mendahului dalam essensinya, semuanya itu ada secara bersamaan.
RISALAH AKAL
Pendapat aristoteles tentang akal yaitu ada empat : pertama, akal actual abadi. kedua, akal yang ada secara potensial, yaitu yang dipunyai jiwa. Ketiga, akal yang dalam jiwa beralih daari potensial ke actual. Keempat, akal sekunder yaitu mewakili akal pada indera.
Jadi akal itu berupa akal perantara bagi segenap sasaran pemikiran (al-ma’qulat) beserta akal sekunder. Yaitu yang ada pada jiwa secara potensial selama jiwa itu tidak merupakan pelaku pemikiran secara actual. Sedangkan akal ketiga yaitu secara actual ada pada jiwa dan yang telah dikuasai sepenuhnya. Yang bagi jiwa itu telah merupakan kenyataan. Akal keempat ialah terlahir dari jiwa ketika jiwa itu memproduksinya, sehingga akal itu menjadi ada secara actual oleh zdanya hal lain yang berasal dari jiwa itu.
Komentar :
Berdasarkan beberapa pernyataan di atas , telah kita ketahui Masa, gerak, dan waktu tidak bisa saling mendahului dalam essensinya, semuanya itu ada secara bersamaan. Oleh karena itu kita harus mampu memanfaatkan semua tindakan dan waktu yang ada.
0 Response to "Alkindi (wafat ± 258 h/870 m) dalam buku Khazanah Intelektual Islam Caknur "
Post a Comment
SILAHKAN KOMENTAR