Al-Hikmah min Kung Fu Panda (2): Berdamai dengan diri
March 1, 2017
Add Comment
FAQUHA.com- Po sekarang ditahbiskan sebagai
the dragon warrior. Tugasnya melindungi orang-orang kampung agar kehidupan
berjalan dengan damai. Tapi bagaimana dia bisa menjaga perdamaian kalau dia
belum bisa berdamai dengan masa lalunya. Inilah episode kedua mencari jati diri
yang disajikan dalam Kung Fu Panda. Barang siapa yang mengenal dirinya akan mengenal
Tuhannya. Hanya dengan menzikirkan nama Tuhanmu, engkau akan damai.
Namun Po, siapa sebenarnya
dirimu?
Po adalah anak terbuang. Dia
hanya punya sepenggal kenangan berupa warna dan gambar abstrak yang tak dia
pahami. Seringkali ini menjadi mimpi buruknya. Konsentrasinya buyar seketika
bila bayangan masa silam itu datang. Dia tahu dia bukan anak seekor Angsa
penjual mie yang selama ini merawatnya. Jadi siapakah Po sebenarnya dan mengapa
ia bisa sampai diambil anak oleh Mr Ping?
Musa alaihis salam punya pertanyaan
yang sama. Bisik-bisik tedengar bahwa dia bukanlah putra kandung Firaun. Tapi
bagaimana bisa dia tinggal di istana Firaun. Kenapa ia dibuang keluarganya?
Begitu tegakah ibunya membuang dirinya? Perjalanan Musa mencari jati diri
sungguh penuh liku dan pilu. Pada momen dia tahu bahwa dia bukanlah putra
Firaun tapi seorang budak Yahudi, hidupnya terguncang. Dia lari ke perkampungan
menyelamatkan dirinya dari kejaran pasukan. Dia mengetuk pintu rumah Syuaib dan
tinggal di sana bekerja bertahun-tahun tanpa dibayar. Dia belajar kembali akan
makna hidup dari Syuaib, seorang Nabi yang menjadi mentor dan sekaligus
mertuanya. Musa mencari ketenangan dalam pelarian. Dia pun bertanya-tanya pada
dirinya: Siapakah engkau, wahai Musa?
Po dan Musa sama-sama terbuang
karena sebuah prophecy: hanya merekalah yang akan meruntuhkan arogansi
penguasa. Tapi musuh utama mereka bukanlah Lord Shen atau Firaun. Mereka
membawa misi perdamaian menaklukkan tirani. Belakangan mereka sadar bahwa musuh
utama yang harus mereka taklukkan adalah diri mereka sendiri.
Inilah jihad akbar. Bagaimana
mereka hendak mengusung perdamaian dan menebarkan kasih sayang kalau dalam diri
mereka masih ada bara api. Hanya dengan memenangkan pertempuran melawan diri
sendiri itulah akan mengalir kedamaian dari dalam diri mereka (inner peace) dan
menebarkannya ke semesta alam. Sekarang kita mengerti mengapa Allah memilihkan
nama "Islam" yang bermakna kepasrahan dan kedamaian, bukan arogansi
dan fentungan.
Tapi bisakah Po berdamai dengan
masa lalunya? Hanya dengan menyadari anugerah kehidupan yang telah ia terima
dan jalani selama ini Po dapat menemukan kedamaian dalam dirinya. Dia sadar
akan misi hidupnya. Bayangan buruk masa silam diubahnya menjadi kenangan indah
bersama orang tuanya yang entah ada dimana. Sejauh-jauh engkau berjalan mencari
kedamaian, sejatinya kedamaian itu tidak pernah menjauh dari dirimu. Anda tidak
perlu berlari keluar mencari jawaban. Anda hanya butuh masuk ke dalam diri
untuk menemukan jawaban.
Jika hidup tidak juga memberimu
jawaban yang engkau cari, jangan khawatir. Mungkin sudah tiba waktunya untuk
kita mengganti pertanyaannya.
Aku hamba Allah.
Dan kamu siapa?
Tabik,
Nadirsyah Hosen
Rais Syuriah PCI Nahdlatul Ulama
Australia-New Zealand dan Dosen Senior Monash Law School
0 Response to "Al-Hikmah min Kung Fu Panda (2): Berdamai dengan diri"
Post a Comment
SILAHKAN KOMENTAR