-->

Kewajiban Manusia terhadap Dirinya (Membina Ahklak)

Kewajiban Manusia terhadap Dirinya (Membina Ahklak)

prof. Mulyadhi Kartanegara
faquha.com - Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana membina akhlaq yang baik itu?
Pada prinsipnya, ciri orang yang berakhlaq mulia, menurut para filosof Muslim adalah yang tindakan atau tingkah lakunya moderat (wasatan), atau yang dikenal dengan jalan tengah (the Golden Means).
Tentu saja, ini cocok dengan ajaran fillsafat dan juga ajaran Islam, yang menyatakan “sebaik- baiknya perkara adalah yang di tengah-tengah”. Semua tindakan manusia, menurut falasifa, berasal dari nafsu yang manusia miliki, yaitu nafsu syahwat (al-Nafs al-Shahwat), nafsu amarah (al-Nafs al- Ghodbiyyah) dan nafsu rasional (al-Nafs al-Natqiyyah).

Kesan kita selama ini, nafsu selalu dikonotasikan negatif. Padahal, nafsu akan menjadi negatif, dan menjadi sumber akhlaq yang buruk, hanya apabila berlebih-berlebihan. Tapi, kalau nafsu-nafsu ini dikendalikan dengan baik, dan yang paling penting dalam konteks kita, ia akan menjadi sumber dari segala akhlak yang terpuji (al-Akhlaq al-Karimah). Maka untuk membina akhlaq yang baik adalah dengan mengendalikan nafsu, sehingga tidak liar tetapi terkontrol dengan baik oleh akal dan hati kita.
Menurut Ikhwan al-Safa’, banyak factor yang (250) mempengaruhi akhlak manusia, ada faktor bawaan atau alami, dimana seseorang, begitu lahir sudah mempunyai bakar sabar, tawadu' dll, sehingga untuk sifat-sifat ini, ia akan sangat mudah dikembangkan.

Ada juga faktor lingkungan geografis, misalnya masyarakat pegunungan dan pesisir pantai mungkin akan memiliki perilaku yang berbeda, ada juga faktor pergaulan, seperti dengan siapa seseorang bergaul. Ada juga karena pengaruh ajaran agama yang diterimanya.


Maka tugas kita adalah mencari tahu dimanakah kekuatan moral kita dan dimana pula yang masih lemah. Untuk nilai moral yang masih lemah, kita perlu melatih diri kita, supaya tercapai level yang diharapkan. Misalnya, kalau anda masih termasuk golongan orang yang lemah mentalnya, maka menjalin perlu ikut latihan militer, atau menunggang kuda, mendaki gunung dsb. Supaya terbina mental yang berani. Kalau anda masih merasa diri anda pelit, maka perlu dididik pemurah dengan latihan menderma dan lain- lain cara untuk mencapai level yang ideal, yakni yang berada di tengah-tengah

sumber: tulisan Prof. Mulyadhi Kartanegara

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Kewajiban Manusia terhadap Dirinya (Membina Ahklak)"

Post a Comment

SILAHKAN KOMENTAR

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel