ULUMUL QURAN; SEJARAH TURUN, PENGUMPULAN ALQURAN DAN PENULISAN ALQURAN
November 11, 2015
Add Comment
A.
Sejarah
Penurunan Alquran
Alquran mulai diturunkan kepada Nabi Muhammad pada
malam senin bertepatan dengan tanggal 17 Ramadan (6 Agustus 610 M)[1].
Al-Quran diturunkan dalam 2 tahap pertama: diturunkan dari Lauhil
Mahfuz ke sama (langit) dunia secara sekaligus pada malam Lailatul
Qadar. kedua: dari langit dunia diturunkan secara bertahap dalam masa
dua puluh tiga tahun.
B. Hikmah diturunkan al-Quran secara berangsur-angsur
(bertahap) adalah:
1.
Meneguhkan
Hati Nabi Saw. dalam menghadapi celaan dari orang-orang musrik
2.
Meringankan
Nabi dalam menerima Wahyu
3.
Mempermudah
dalam menghapal alquran dan memberi pemahaman bagi kaum muslimin.
4.
Tadarruj (selangkah demi selangkah) dalam penetapan hukum
5.
Sejalan dengan
kisah-kisah yang terjadi dan meningatkan atas kejadian ini
C. Hadis seputar penurunan Wahyu kepada Nabi
1.
Hadis
Permulaan wahyu:
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ
عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ
الْمُؤْمِنِينَ أَنَّهَا قَالَتْ أَوَّلُ مَا بُدِئَ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ الْوَحْيِ الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ فِي النَّوْمِ
فَكَانَ لَا يَرَى رُؤْيَا إِلَّا جَاءَتْ مِثْلَ فَلَقِ الصُّبْحِ ثُمَّ حُبِّبَ
إِلَيْهِ الْخَلَاءُ وَكَانَ يَخْلُو بِغَارِ حِرَاءٍ فَيَتَحَنَّثُ فِيهِ وَهُوَ
التَّعَبُّدُ اللَّيَالِيَ ذَوَاتِ الْعَدَدِ قَبْلَ أَنْ يَنْزِعَ إِلَى أَهْلِهِ
وَيَتَزَوَّدُ لِذَلِكَ
ثُمَّ يَرْجِعُ إِلَى خَدِيجَةَ فَيَتَزَوَّدُ لِمِثْلِهَا حَتَّى جَاءَهُ
الْحَقُّ وَهُوَ فِي غَارِ حِرَاءٍ فَجَاءَهُ الْمَلَكُ فَقَالَ اقْرَأْ قَالَ مَا
أَنَا بِقَارِئٍ قَالَ فَأَخَذَنِي فَغَطَّنِي حَتَّى بَلَغَ مِنِّي الْجَهْدَ
ثُمَّ أَرْسَلَنِي فَقَالَ اقْرَأْ قُلْتُ مَا أَنَا بِقَارِئٍ فَأَخَذَنِي
فَغَطَّنِي الثَّانِيَةَ حَتَّى بَلَغَ مِنِّي الْجَهْدَ ثُمَّ أَرْسَلَنِي
فَقَالَ اقْرَأْ فَقُلْتُ مَا أَنَا بِقَارِئٍ فَأَخَذَنِي فَغَطَّنِي
الثَّالِثَةَ ثُمَّ أَرْسَلَنِي فَقَالَ { اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ }
فَرَجَعَ بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْجُفُ فُؤَادُهُ فَدَخَلَ عَلَى خَدِيجَةَ بِنْتِ
خُوَيْلِدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا فَقَالَ زَمِّلُونِي زَمِّلُونِي فَزَمَّلُوهُ
حَتَّى ذَهَبَ عَنْهُ الرَّوْعُ فَقَالَ لِخَدِيجَةَ وَأَخْبَرَهَا الْخَبَرَ
لَقَدْ خَشِيتُ عَلَى نَفْسِي فَقَالَتْ خَدِيجَةُ كَلَّا وَاللَّهِ مَا يُخْزِيكَ
اللَّهُ أَبَدًا إِنَّكَ لَتَصِلُ الرَّحِمَ وَتَحْمِلُ الْكَلَّ وَتَكْسِبُ
الْمَعْدُومَ وَتَقْرِي الضَّيْفَ وَتُعِينُ عَلَى نَوَائِبِ الْحَقِّ
فَانْطَلَقَتْ بِهِ خَدِيجَةُ حَتَّى أَتَتْ بِهِ وَرَقَةَ بْنَ نَوْفَلِ بْنِ
أَسَدِ بْنِ عَبْدِ الْعُزَّى ابْنَ عَمِّ خَدِيجَةَ وَكَانَ امْرَأً قَدْ
تَنَصَّرَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَكَانَ يَكْتُبُ الْكِتَابَ الْعِبْرَانِيَّ
فَيَكْتُبُ مِنْ الْإِنْجِيلِ بِالْعِبْرَانِيَّةِ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ
يَكْتُبَ وَكَانَ شَيْخًا كَبِيرًا قَدْ عَمِيَ
فَقَالَتْ لَهُ خَدِيجَةُ يَا ابْنَ عَمِّ اسْمَعْ مِنْ ابْنِ أَخِيكَ فَقَالَ
لَهُ وَرَقَةُ يَا ابْنَ أَخِي مَاذَا تَرَى فَأَخْبَرَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَبَرَ مَا رَأَى فَقَالَ لَهُ وَرَقَةُ هَذَا
النَّامُوسُ الَّذِي نَزَّلَ اللَّهُ عَلَى مُوسَى يَا لَيْتَنِي فِيهَا جَذَعًا
لَيْتَنِي أَكُونُ حَيًّا إِذْ يُخْرِجُكَ قَوْمُكَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوَمُخْرِجِيَّ هُمْ قَالَ نَعَمْ لَمْ يَأْتِ
رَجُلٌ قَطُّ بِمِثْلِ مَا جِئْتَ بِهِ إِلَّا عُودِيَ وَإِنْ يُدْرِكْنِي
يَوْمُكَ أَنْصُرْكَ نَصْرًا مُؤَزَّرًا ثُمَّ لَمْ يَنْشَبْ وَرَقَةُ أَنْ
تُوُفِّيَ وَفَتَرَ الْوَحْيُ
قَالَ ابْنُ شِهَابٍ وَأَخْبَرَنِي أَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
أَنَّ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيَّ قَالَ وَهُوَ يُحَدِّثُ عَنْ
فَتْرَةِ الْوَحْيِ فَقَالَ فِي حَدِيثِهِ بَيْنَا أَنَا أَمْشِي إِذْ سَمِعْتُ
صَوْتًا مِنْ السَّمَاءِ فَرَفَعْتُ بَصَرِي فَإِذَا الْمَلَكُ الَّذِي جَاءَنِي
بِحِرَاءٍ جَالِسٌ عَلَى كُرْسِيٍّ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ فَرُعِبْتُ
مِنْهُ فَرَجَعْتُ فَقُلْتُ زَمِّلُونِي زَمِّلُونِي فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى
{ يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ قُمْ فَأَنْذِرْ إِلَى قَوْلِهِ وَالرُّجْزَ
فَاهْجُرْ } فَحَمِيَ الْوَحْيُ وَتَتَابَعَ تَابَعَهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
يُوسُفَ وَأَبُو صَالِحٍ وَتَابَعَهُ هِلَالُ بْنُ رَدَّادٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ
وَقَالَ يُونُسُ وَمَعْمَرٌ بَوَادِرُهُ
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair
berkata, Telah menceritakan kepada kami dari Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu
Syihab dari 'Urwah bin Az Zubair dari Aisyah -Ibu Kaum Mu'minin-, bahwasanya
dia berkata: "Permulaaan wahyu yang datang kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam adalah dengan mimpi yang benar dalam tidur. Dan tidaklah
Beliau bermimpi kecuali datang seperti cahaya subuh.
Kemudian Beliau dianugerahi kecintaan untuk
menyendiri, lalu Beliau memilih gua Hiro dan bertahannuts yaitu 'ibadah
di malam hari dalam beberapa waktu lamanya sebelum kemudian kembali kepada
keluarganya guna mempersiapkan bekal untuk bertahannuts kembali.
Kemudian Beliau menemui Khadijah mempersiapkan bekal.
Sampai akhirnya datang Al Haq saat Beliau di gua
Hiro, Malaikat datang seraya berkata: "Bacalah?" Beliau menjawab:
"Aku tidak bisa baca". Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan:
Maka Malaikat itu memegangku dan memelukku sangat kuat kemudian melepaskanku
dan berkata lagi: "Bacalah!" Beliau menjawab: "Aku tidak bisa
baca".Maka Malaikat itu memegangku dan memelukku sangat kuat kemudian
melepaskanku dan berkata lagi: "Bacalah!". Beliau menjawab: "Aku
tidak bisa baca".
Malaikat itu memegangku kembali dan memelukku
untuk ketiga kalinya dengan sangat kuat lalu melepaskanku, dan berkata lagi:
(Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah)."
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kembali kepada keluarganya dengan membawa
kalimat wahyu tadi dalam keadaan gelisah. Beliau menemui Khadijah binti
Khawailidh seraya berkata: "Selimuti aku, selimuti aku!". Beliau pun
diselimuti hingga hilang ketakutannya.
Lalu Beliau menceritakan peristiwa yang terjadi
kepada Khadijah: "Aku mengkhawatirkan diriku". Maka Khadijah berkata:
"Demi Allah, Allah tidak akan mencelakakanmu selamanya, karena engkau
adalah orang yang menyambung silaturrahim." Khadijah kemudian mengajak
Beliau untuk bertemu dengan Waroqoh bin Naufal bin Asad bin Abdul 'Uzza, putra
paman Khadijah, yang beragama Nasrani di masa Jahiliyyah, dia juga menulis buku
dalam bahasa Ibrani, juga menulis Kitab Injil dalam Bahasa Ibrani dengan izin
Allah. Saat itu Waroqoh sudah tua dan matanya buta.
Khadijah berkata: "Wahai putra pamanku,
dengarkanlah apa yang akan disampaikan oleh putra saudaramu ini". Waroqoh
berkata: "Wahai putra saudaraku, apa yang sudah kamu alami". Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menuturkan peristiwa yang dialaminya.
Waroqoh berkata: "Ini adalah Namus, seperti
yang pernah Allah turunkan kepada Musa. Duhai seandainya aku masih muda dan aku
masih hidup saat kamu nanti diusir oleh kaummu". Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bertanya: "Apakah aku akan diusir mereka?" Waroqoh
menjawab: "Iya. Karena tidak ada satu orang pun yang datang dengan membawa
seperti apa yang kamu bawa ini kecuali akan disakiti (dimusuhi). Seandainya aku
ada saat kejadian itu, pasti aku akan menolongmu dengan sekemampuanku".
Waroqoh tidak mengalami peristiwa yang diyakininya tersebut karena lebih dahulu
meninggal dunia pada masa fatroh (kekosongan) wahyu.
Ibnu Syihab berkata; telah mengabarkan kepadaku
Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Jabir bin Abdullah Al Anshari bertutur
tentang kekosongan wahyu, sebagaimana yang Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam ceritakan: "Ketika sedang berjalan aku mendengar suara dari
langit, aku memandang ke arahnya dan ternyata Malaikat yang pernah datang
kepadaku di gua Hiro, duduk di atas kursi antara langit dan bumi. Aku pun
ketakutan dan pulang, dan berkata: "Selimuti aku. Selimuti aku". Maka
Allah Ta'ala menurunkan wahyu: (Wahai orang yang berselimut) sampai firman
Allah (dan berhala-berhala tinggalkanlah). Sejak saat itu wahyu terus turun
berkesinambungan." Hadits ini juga diriwayatkan oleh Abdullah bin Yusuf
dan Abu Shalih juga oleh Hilal bin Raddad dari Az Zuhri. Dan Yunus berkata; dan
Ma'mar menyepakati bahwa dia mendapatkannya dari Az Zuhri. (Hadis Riwayat
Bukhari)
2.
Hadis
salah satu cara Wahyu diturunkan
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ هِشَامِ بْنِ
عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهَا أَنَّ الْحَارِثَ بْنَ هِشَامٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ سَأَلَ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ
يَأْتِيكَ الْوَحْيُ
فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْيَانًا يَأْتِينِي مِثْلَ
صَلْصَلَةِ الْجَرَسِ وَهُوَ أَشَدُّهُ عَلَيَّ فَيُفْصَمُ عَنِّي وَقَدْ وَعَيْتُ
عَنْهُ مَا قَالَ وَأَحْيَانًا يَتَمَثَّلُ لِي الْمَلَكُ رَجُلًا فَيُكَلِّمُنِي
فَأَعِي مَا يَقُولُ قَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا وَلَقَدْ رَأَيْتُهُ
يَنْزِلُ عَلَيْهِ الْوَحْيُ فِي الْيَوْمِ الشَّدِيدِ الْبَرْدِ فَيَفْصِمُ
عَنْهُ وَإِنَّ جَبِينَهُ لَيَتَفَصَّدُ عَرَقًا
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf
berkata, telah mengabarkan kepada kami Malik dari Hisyam bin 'Urwah dari
bapaknya dari Aisyah Ibu Kaum Mu'minin, bahwa Al Harits bin Hisyam bertanya
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Wahai Rasulullah,
bagaimana caranya wahyu turun kepada engkau?" Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menjawab: "Terkadang datang kepadaku seperti suara
gemerincing lonceng dan cara ini yang paling berat buatku, lalu terhenti
sehingga aku dapat mengerti apa yang disampaikan. Dan terkadang datang Malaikat
menyerupai seorang laki-laki lalu berbicara kepadaku maka aku ikuti apa yang
diucapkannya". Aisyah berkata: "Sungguh aku pernah melihat turunnya
wahyu kepada Beliau shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu hari yang sangat
dingin lalu terhenti, dan aku lihat dahi Beliau mengucurkan keringat." (Hadis Riwayat Bukhari)
[1]T. Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah & Pengantar
Ilmu al-Quran &Tafsir (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2012), h. 19
0 Response to "ULUMUL QURAN; SEJARAH TURUN, PENGUMPULAN ALQURAN DAN PENULISAN ALQURAN"
Post a Comment
SILAHKAN KOMENTAR