-->

Belajar Hadis Online; Perbedaan Hadis, Sunnah, dan Atsar

Para Ulama Hadis (Muhadditsin) membagi definisi hadis menjadi dua, pertama: definisi terbatas adalah hadis yang berasal dari Nabi secara khusus, kedua: definisi hadis secara luas yakni tidak hanya ucapan Nabi (Hadis Marfu), namun juga hadis dari sahabat (hadis Mauquf) dan tabi’in (Maqtu’[1])

Adapun Definisi Hadis yang terbatas diantaranya  dalam Kitab Manhaj Dzawi al-Nadzhar Karya Mahfudz al-Tarmusy adalah:

مَا أُضِيْفَ لِلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَوْلاً اوفِعْلًا اوتَقْرِيْرًا اَوْنَحْوِهَا
“Ialah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw. Baik berupa perkataan, perbuatan, penyataan (taqrir) dan yang sebagainya”

Dari definisi tersebut dapat dipastikan yang termasuk hadis ialah:

1.      Perkataan Nabi yakni perkataan yang pernah beliau ucapkan dalam berbagai bidang, seperti bidang hukum (syariah), akhlak, ‘aqidah, pendidikan dan sebagainya.

2.      Perbuatan yakni perbuatan Nabi sebagai penjelasan praktis terhadap peraturan-peraturan syariat yang belum jelas cara pelaksanaannya.

3.      Taqrir yakni, keadaan beliau mendiamkan, tidak mengadakan sanggahan atau menyetujui apa yang telah dilakukan atau diperkatakan oleh para sahabat di hadapan beliau

4.      Sifat-sifat, keadaan-keadaan, dan himmah (hasrat) Rasulullah saw.
Kesimpulan: Jumhur ulama Muhadditsin membagi hadis berturut-turut kepada:
a.       Sunnah            qauliyyah
b.      Sunnah            Fi’liyyah
c.       Sunnah            Taqririyyah
d.      Sunnah            Hammiyah

Hadis, Sunnah, Atsar dan Khabar
Sebagian ulama Muhadditsin menyatakan bahwa istilah Hadis, al-Khabar, al-Atsar, dan al-Sunnah adalah sama (Murodif)

Namun sebagian lagi ada yang mengatakan bahwa al-Khabar lebih umum dari Hadis, jadi setiap Khabar adalah hadis, namun tidak semua hadis adalah khabar. Sementara itu sebagian Ulama membatasi al-Atsar pada segala berita dan perilaku para sahabat, tabi’in dan lainnya

Kata sunah dipakai oleh ulama ushlu fiqh. mereka menjadikan istilah Sunnah khusus untuk segala sesuatu yang dinisbahkan kepada Nabi Saw. Tanpa menyertakan sifat diri dan sifat pribadi beliau. Sebab mereka melihat sunah sebagai sumber tasyri, sementara tasyri hanya ditetapkan dengan ucapan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Saw. Sementara istilah yang paling banyak disebutkan oleh ulama Hadis adalah Hadis[2]




[1]Fatchur Rahman, Ikhtisar Mustalahul Hadis, hal. 20
[2]Nuruddin ‘Itr, Ulumul Hadis, hal. 17

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Belajar Hadis Online; Perbedaan Hadis, Sunnah, dan Atsar"

Post a Comment

SILAHKAN KOMENTAR

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel