-->

Menyoal Doa'

Ilustrasi Do'a-faquha.com
Faquha.com - Do’a yang dipanjatkan manusia kepada Allah melibatkan hati dan perbuatan. Artinya, dalam do’a tidak hanya diucapkan dan dihayati oleh hati, melainkan juga harus diikuti dengan perbuatan yang sesuai dengan nilai do’a yang dibacakan.
Do’a adalah kekuatan yang dapat menghadirkan beragam keinginan dan cita-cita manusia. Melalui do’a manusia dapat meraih mimpi-mimpinya, menggapai setiap angannya. Do’a pula adalah tolak bala atas berbagai keburukan yang mungkin menimpa hidup manusia.
Namun demikian, kekuatan do’a yang dahsyat tersebut tidak bisa diraih dengan tangan kosong. Manusia tidak serta merta dapat merasakan kekuatan do’a dalam waktu yang singkat. Do’a itu adalah suatu proses panjang yang melibatkan banyak hal dalam kehidupan manusia, seperti keikhlasan, kesabaran, perilaku, dan sikap diri. Do’a tidak hanya membutuhkan satu sikap diri seperti keikhlasan saja, sementara perilakunya bertentangan dengan semangat do’a. Ini tentunya akan menghambat proses dikabulkannya do’a.
Kriteria-kriteria Do’a yang di Kabulkan
Do’a memiliki kriteria-kriteria yang mesti terpenuhi. Do’a akan memberikan manfa’at kepada pembacanya di saat pembacanya memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Hanya do’a-do’a yang memenuhi kriteria yang akan dijawab.
Dan yang perlu diketahui bahwa do’a yang kita sampaikan tidak harus dilantunkan dalam bentuk kata-kata. Do’a juga bisa dalam bentuk perbuatan. Kebajikan yang kita lakukan sesungguhnya adalah do’a untuk kita. Jika kita berbagi rezeki dengan sesama, maka sesungguhnya kita sedang berdo’a agar kita pun mendapat rezeki di saat tidak memiliki rezeki.
Atau suatu saat kita memberikan bantuan kepada teman yang sedang dalam kesusahan, itu pun adalah do’a agar kita pun mendapatkan kelapangan di saat kesempitan menghinggapi hidup kita. Jadi, setiap kebaikan dan kebajikan yang kita lakukan merupakan do’a agar kebaikan dan kebajikan tersebut juga menimpa diri kita.
Allah telah menjamin bahwa Dia akan mengabulkan do’a hamba-Nya:
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al-Baqarah: 186).
           
Ilahi, akulah hamba yang bodoh dalam ilmu pengetahuanku
Maka bagaimana aku tidak lebih bodoh dalam hal-hal yang aku masih bodoh dan tidak mengetahui?
Ilahi, akulah hamba yang miskin dalam kekayaanku
Maka bagaimana mungkin aku tidak merasakan miskin dalam kemiskinanku?
Ilahi, Kau telah menyebut diri-Mu dengan sifat belas kasih terhadapku
Sejak sebelum adanya kelemahanku ini
Apakah kini Kau tolak diriku dari kedua sifat-Mu itu
Setelah nyata adanya kelemahan dan kebutuhanku?
Ilahi, setiap kali mulutku dibungkam dosa-dosaku
Kemurahan-Mu yang tak terhingga justru membuatnya terbuka
Setiap kali aku berputus asa dari rahmat-Mu karena sifat hinaku
Karunia dan anugerah-Mu justru menghidupkannya kembali
Ilahi, bagaimana aku akan kecewa, padahal Engkaulah harapanku
Bagaimana aku akan terhina, padahal kepada-Mulah aku bersandar dan berserah diri.

Wallâhu al-Muwaffiq Ilâ Aqwâm al-Țarîq





Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Menyoal Doa'"

Post a Comment

SILAHKAN KOMENTAR

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel