Menyoal Doa'
May 25, 2015
Add Comment
Ilustrasi Do'a-faquha.com |
Faquha.com - Do’a
yang dipanjatkan manusia kepada Allah melibatkan hati dan perbuatan. Artinya,
dalam do’a tidak hanya diucapkan dan dihayati oleh hati, melainkan juga harus
diikuti dengan perbuatan yang sesuai dengan nilai do’a yang dibacakan.
Do’a adalah kekuatan yang dapat
menghadirkan beragam keinginan dan cita-cita manusia. Melalui do’a manusia
dapat meraih mimpi-mimpinya, menggapai setiap angannya. Do’a pula adalah tolak bala atas berbagai keburukan yang
mungkin menimpa hidup manusia.
Namun demikian, kekuatan do’a yang
dahsyat tersebut tidak bisa diraih dengan tangan kosong. Manusia tidak serta
merta dapat merasakan kekuatan do’a dalam waktu yang singkat. Do’a itu adalah
suatu proses panjang yang melibatkan banyak hal dalam kehidupan manusia,
seperti keikhlasan, kesabaran, perilaku, dan sikap diri. Do’a tidak hanya membutuhkan
satu sikap diri seperti keikhlasan saja, sementara perilakunya bertentangan
dengan semangat do’a. Ini tentunya akan menghambat proses dikabulkannya do’a.
Kriteria-kriteria
Do’a yang di Kabulkan
Do’a memiliki kriteria-kriteria
yang mesti terpenuhi. Do’a akan memberikan manfa’at kepada pembacanya di saat
pembacanya memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Hanya do’a-do’a yang memenuhi
kriteria yang akan dijawab.
Dan yang perlu diketahui bahwa do’a
yang kita sampaikan tidak harus dilantunkan dalam bentuk kata-kata. Do’a juga
bisa dalam bentuk perbuatan. Kebajikan yang kita lakukan sesungguhnya adalah
do’a untuk kita. Jika kita berbagi rezeki dengan sesama, maka sesungguhnya kita
sedang berdo’a agar kita pun mendapat rezeki di saat tidak memiliki rezeki.
Atau suatu saat kita memberikan bantuan
kepada teman yang sedang dalam kesusahan, itu pun adalah do’a agar kita pun
mendapatkan kelapangan di saat kesempitan menghinggapi hidup kita. Jadi, setiap
kebaikan dan kebajikan yang kita lakukan merupakan do’a agar kebaikan dan
kebajikan tersebut juga menimpa diri kita.
Allah telah
menjamin bahwa Dia akan mengabulkan do’a hamba-Nya:
“Dan apabila
hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku
adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon
kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS.
Al-Baqarah: 186).
Ilahi, akulah hamba
yang bodoh dalam ilmu pengetahuanku
Maka bagaimana aku
tidak lebih bodoh dalam hal-hal yang aku masih bodoh dan tidak mengetahui?
Ilahi, akulah hamba
yang miskin dalam kekayaanku
Maka bagaimana mungkin
aku tidak merasakan miskin dalam kemiskinanku?
Ilahi, Kau telah
menyebut diri-Mu dengan sifat belas kasih terhadapku
Sejak sebelum adanya
kelemahanku ini
Apakah kini Kau tolak
diriku dari kedua sifat-Mu itu
Setelah nyata adanya
kelemahan dan kebutuhanku?
Ilahi, setiap kali mulutku
dibungkam dosa-dosaku
Kemurahan-Mu yang tak
terhingga justru membuatnya terbuka
Setiap kali aku
berputus asa dari rahmat-Mu karena sifat hinaku
Karunia dan anugerah-Mu
justru menghidupkannya kembali
Ilahi, bagaimana aku
akan kecewa, padahal Engkaulah harapanku
Bagaimana aku akan
terhina, padahal kepada-Mulah aku bersandar dan berserah diri.
Wallâhu al-Muwaffiq Ilâ Aqwâm
al-Țarîq
0 Response to "Menyoal Doa'"
Post a Comment
SILAHKAN KOMENTAR