-->

TIPS MANAJEMEN MENULIS; BELAJAR DARI IBU

Jakarta, Faquha.Com – Sejak dulu saya menyaksikan betul bagaimana bijaknya Ibu saya dalam memilih dan belanja perabotan rumah tangga. Biasanya perabotan yang dibeli adalah yang bermanfaat, atau indah bermanfaat. Dan akan mubazir jika keluar dari dua kategori ini.
Jika menulis diibaratkan dengan memilih perabotan, maka pesannya adalah “Jangan menulis kecuali yang bermanfaat atau indah Bermanfaat” karena menulis adalah aktifitas yang membutuhkan waktu dan pikiran.
Tulislah sesuatu yang bemanfaat seperti tulisan memberi bimbingan, petunjuk atau nasehat berdasarkan pada ilmu dan pengalaman. Sebagai manusia, anda pasti pernah punya pengalaman yang berharga, baik pengalaman tentang kesuksesan maupun kegagalan, tulisan akan semakin berharga jika anda menuliskan bagaimana cara anda bangkit dan mengatasi kegagalan.
Kalau dari sudut manfaat dirasa masih kurang, masih ada jalan lain yaitu keindahan. Cukup dengan indah saja, orang akan membayar mahal untuk sebuah batu perrmata, padahal kegunaan praktis sebuah batu permata tak begitu jelas bukan?
Atau batu Akik yang sekarang sedang booming, sekalipun hanya bisnis batu, berapa banyak bisnismen yang sukses memanfaatkan kebutuhan orang yang fever (demam) terhadap batu ali untuk cincin.  Artinya keindahan tidak hanya dibayar decak kagum tapi dibayar oleh uang cash sekalipun
Bagi anda yang punya bakat yang luar biasa dengan puisi-puisinya yang indah, yang mengekpresikan sisi eksistensial manusia, seperti keharuan, kerinduan, kesendirian, kemarahan, kegelisahan. Itu lah karakter dari tulisan anda kelak, sehingga anda akan dihargai. Maka percayalah bahwa anda memiliki bakat yang sangat besar dan menulislah dengan tekut setiap hari.
Nanti kalau sudah ada ratusan lembar, bisa diatur berdasarkan tema tertentu, maka hasilnya akan baik sekali. Tapi dari semula, hendaknya niat kita menulis adalah untuk kepentingan orang banyak karena memang ketegori yang kedua adalah indah bermanfaat.
Sebuah catatan terakhir yang perlu diingat bahwa “Tulisan yang bersifat egoistik, yang hanya ingin menonjolkan diri dan ego, akan segera ditinggalkan orang lain. Karena pada hakikatnya tidak ditujukan untuk kemanfaatan orang lain.
disarikan dari seri kuliah Prof. Mulyadi Kartenegara, Guru Besar Filsafat Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "TIPS MANAJEMEN MENULIS; BELAJAR DARI IBU"

Post a Comment

SILAHKAN KOMENTAR

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel