-->

Dialog Kebangsaan Kiai Muda NU Tasikmalaya; Peran NU dalam Mengawal NKRI

Tasikmalaya –faquha.com – Akhir tahun 2014, media-media Nasional dikejutkan dengan kemunculan Abu Jandal (Anggota ISIS) menantang TNI, Polisi dan Banser NU (Barisan Serbaguna Nahdlatul Ulama).

Melalui laman Youtube yang diunggah pada tanggal 24 Desember 2014, Abu Jandal menyebut  Panglima TNI Jendral Moeldoko,  Kepolisian, dan Banser dengan sebutan laknatullah alaihi. Abu Jandal juga menantang untuk duel di Suriah, atau ISIS yang akan datang ke Indonesia.

Sebagai Instrumen ketahanan negara Indonesia, TNI dan POLRI jelas akan menjadi target sasaran ISIS, namun mengapa ISIS juga menjadikan  Banser NU sebagai target utama? 

Menurut Kang Iip Miftah Faoz (Kiai Muda NU Tasikmalaya),  “Banser NU adalah barisan dari NU sebuah Ormas Islam yang teguh memperjuangkan dan mengawal Kemerdekaan Indonesia sejak awal-awal kemerdekaan hingga sekarang”.

Ia juga menambahkan bahwa Ketokohan Hadratusyaikh  Hasyim Asy’ari (Pendiri NU) dibalik Perjuangan melawan tentara sekutu pada peristiwa 10 November di Surabaya, merupakan peran nyata NU dalam mengawal dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sejarah memang lebih banyak mencatat aksi pidato Bung Tomo pada peristiwa 10 November 45 daripada menulis Resolusi Jihad yang digagas oleh Hasyim Asy’ari”.

Yang  lebih aneh lagi Hasyim Asy’ari dinobatkan sebagai pahlawan Nasional dalam beberapa tahun terkahir, namun biarlah karena itu hanya urusan duniawi saja” imbuh kang Iip disela-sela Forum Diskusi Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Baitul Hikmah (HIMABAHIK) se-Kota Bogor (26/1).

Di akhir diskusi, Kang Iip menutup “Seiring dengan bebasnya berpendapat dan berkumpul yakni pasca jatuhnya Orde baru, Forum-forum diskusi atau gerakan-gerakan Islam marak bermunculan di Indonesia, termasuk aliran-aliran Islam Radikal yang mengancam kedaulatan NKRI, Peran NU tetap hadir dalam memberi pemahaman bahwa Pancasila sudah Final”.

“Aliran-aliran Islam radikal kerap kesulitan menghadapi argumen-argumen tokoh NU mengenai Kebhinekaan, keberagaman dan keindonesiaan. NU senantiasi mengajarkan karakter Aswaja yang Tawassuth, Tawazun, I'tidal, dan Tasamuh.  Mengejarkan Islam yang ramah bukan Islam yang marah dalam istilah Gusdur” tambah Kang Iip yang sehari-hari juga sebagai tokoh LKHAM Tasikmalaya.

Di tempat terpisah, Yayan Bunyamin (Lakpesdam NU Tasikmalaya) dalam diskusinya di Komunitas Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (28/1) berpendapat bahwa “Ormas Islam menjadi peran penting dalam kedaultan suatu negara, perpecahan bahkan peperangan yang melanda sebagian kaum muslimin di kawasan Timur Tengah adalah akibat dari kurang berperannya Ormas (baca tidak ada)”.

Kang Amin sapaan akrab Yayan Bunyamin  menambahkan “Insya allah Indonesia akan tetap aman selama NU mengawal 4 pilar Negera yang disingkat menjadi PBNU; Pancasilan, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan Undang-undang dasar 45.”

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Dialog Kebangsaan Kiai Muda NU Tasikmalaya; Peran NU dalam Mengawal NKRI"

Post a Comment

SILAHKAN KOMENTAR

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel