Dialog Kebangsaan Kiai Muda NU Tasikmalaya; Peran NU dalam Mengawal NKRI
February 3, 2015
Add Comment
Tasikmalaya –faquha.com
– Akhir tahun 2014,
media-media Nasional dikejutkan dengan kemunculan Abu Jandal (Anggota ISIS)
menantang TNI, Polisi dan Banser NU (Barisan Serbaguna Nahdlatul Ulama).
Melalui laman
Youtube yang diunggah pada tanggal 24 Desember 2014, Abu Jandal menyebut Panglima TNI Jendral Moeldoko, Kepolisian, dan Banser dengan sebutan laknatullah
alaihi. Abu Jandal juga menantang untuk duel di Suriah, atau ISIS yang akan
datang ke Indonesia.
Sebagai Instrumen
ketahanan negara Indonesia, TNI dan POLRI jelas akan menjadi target sasaran
ISIS, namun mengapa ISIS juga menjadikan
Banser NU sebagai target utama?
Menurut Kang Iip
Miftah Faoz (Kiai Muda NU Tasikmalaya),
“Banser NU adalah barisan dari NU sebuah Ormas Islam yang teguh
memperjuangkan dan mengawal Kemerdekaan Indonesia sejak awal-awal kemerdekaan
hingga sekarang”.
Ia juga
menambahkan bahwa Ketokohan Hadratusyaikh Hasyim Asy’ari (Pendiri NU) dibalik
Perjuangan melawan tentara sekutu pada peristiwa 10 November di Surabaya, merupakan
peran nyata NU dalam mengawal dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sejarah
memang lebih banyak mencatat aksi pidato Bung Tomo pada peristiwa 10 November
45 daripada menulis Resolusi Jihad yang digagas oleh Hasyim Asy’ari”.
Yang lebih aneh lagi Hasyim Asy’ari dinobatkan
sebagai pahlawan Nasional dalam beberapa tahun terkahir, namun biarlah karena
itu hanya urusan duniawi saja” imbuh kang Iip disela-sela Forum Diskusi
Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Baitul Hikmah
(HIMABAHIK) se-Kota Bogor (26/1).
Di akhir diskusi,
Kang Iip menutup “Seiring dengan bebasnya berpendapat dan berkumpul yakni pasca
jatuhnya Orde baru, Forum-forum diskusi atau gerakan-gerakan Islam marak bermunculan
di Indonesia, termasuk aliran-aliran Islam Radikal yang mengancam kedaulatan
NKRI, Peran NU tetap hadir dalam memberi pemahaman bahwa Pancasila sudah Final”.
“Aliran-aliran
Islam radikal kerap kesulitan menghadapi argumen-argumen tokoh NU mengenai
Kebhinekaan, keberagaman dan keindonesiaan. NU senantiasi mengajarkan karakter
Aswaja yang Tawassuth, Tawazun,
I'tidal, dan Tasamuh. Mengejarkan Islam yang ramah bukan Islam yang
marah dalam istilah Gusdur” tambah Kang Iip yang sehari-hari juga sebagai tokoh
LKHAM Tasikmalaya.
Di tempat
terpisah, Yayan Bunyamin (Lakpesdam NU Tasikmalaya) dalam diskusinya di
Komunitas Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (28/1) berpendapat bahwa
“Ormas Islam menjadi peran penting dalam kedaultan suatu negara, perpecahan
bahkan peperangan yang melanda sebagian kaum muslimin di kawasan Timur Tengah
adalah akibat dari kurang berperannya Ormas (baca tidak ada)”.
Kang Amin sapaan
akrab Yayan Bunyamin menambahkan “Insya
allah Indonesia akan tetap aman selama NU mengawal 4 pilar Negera yang
disingkat menjadi PBNU; Pancasilan, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan Undang-undang
dasar 45.”
0 Response to "Dialog Kebangsaan Kiai Muda NU Tasikmalaya; Peran NU dalam Mengawal NKRI"
Post a Comment
SILAHKAN KOMENTAR