-->

Bedah Arti Kata Taqwa dan Jaminan bagi Orang-orang yang bertakwa


Jakarta, Faquha News - Taqwa menurut bahasa diambil dari waqa, yaqi, waqyan (wawu fa fi'il  dijadikan ta ) jadi Taqyan, selanjutnya Ya menjadi Wawu karena sering berlaku, sebagaimana dalam Ibn Malik:

مِنْ لاَمِ فَعْلٰى اسْمًا أَتٰى الْوَاوُ بَذَل        يَاءً كَتَقْوَىْ غَلِبًا جَا ذَالْبَذَلْ 

Taqwa dialihkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi Takwa. Secara Term artinya adalah menjaga, Takwa juga diartikan dengan takut. Ulama mendefinisikan Takwa = Menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya, tidak ada ulama yang keberatan dan membantah bahwa definisi Takwa seperti ini.

Ulama juga bersepakat bahwa melaksanakn perintah Allah akan mendapatkan pahala, meninggalkannya akan mendapatkan siksa. namun Ulama tidak banyak memperinci bahwa perintah dan larangan  Allah ada yang di dunia, sehingga pahala dan siksaannya ada di dunia. contoh seperti mencarti rezeki, Allah memerintahkan untuk mencari rezeki (tidak malas) sebagaimana dalam surah al-Jum'ah faidza qudiyat al-salat, fantasyiru fi al-ardi apabila salat telah ditunaikan segeralah mencari rezeki.

Menurut M. Quraish Shihab, mencari Rezeki adalah perintah Allah di dunia, sehingga pahalanya akan dirasakan di dunia yakni mendapatkan uang/gaji, dan meninggalkan mencari Rezeki berarti melanggar perintah Allah, dan Allah akan memberikan siksaannya di dunia yakni berupa miskin dan kere.

Adapun Salat dan Puasa adalah salah satu perintah Allah yang bersifat Ukhrawi, sehingga pahala salat dan puasa akan didapatkan kelak diakhirat, begitupun siksaannya bagi yang meninggalkan Salat dan Puasa akan dikenakan di akhirat. meskipun Ulama Fiqh menetapkan hukuman dunia bagi orang yang meninggalkan salat, bahkan para orang tua dibolehkan untuk memukul anaknya yang di atas usia 10 Tahun karena tinggal salat. hal ini dikarenakan adanya perintah amar ma'ruf nahi munkar 

Sebelum pembaca menjadi sekuler (memisahkan urusan dunia dan akhirat) karena membaca tiga paragraf di atas (inilah yang dinamakan dengan upaya Dekonstruksi dalam bahasa LK 1 NDP HMI), penulis buru-buru menyusulkan perkataan Ulama dalam  Ta'lim Muta'alim: 

كَمْ مِنْ عَمَلٍ يَتَصَوَّرُ بِصُوْرَةِ عَمَلِ الدُّنْيَا، ثُمَّ يَصِيْرُ بِحُسْنِ النِّيَةِ مِنْ أَعْمَالِ الآخِرَةِ، وَكَمْ مِنْ عَمَلٍ يَتَصَوَّرُ بِصُوْرَةِ عَمَلِ الآخِرَةِ ثُمَّ يَصِيْرُ مِنْ أَعْمَالِ الدُّنْيَا بِسُوْءِ النيَةِ

"Banyak amal perbuatan yang berbentuk amla dunia, lalu menjadi sebagian amal-amal akhirat dengan baiknya Niat. dan banyak amal perbuatan yang berbentuk amal akhirat, lalu menjadi sebagian amal-amal dunia dengan buruknya Niat"

Melalui keterangan ini, jelaslah bahwa dengan niat, Integritas amal dunia dan akhirat akan terjalin, belum lagi jika dikaitkan dengan tujuan manusia dalam surah al-Baqarah, bahwa tujuan manusia adalah beribadah kepada Allah. 

Terminal amal adalah Takwa

Tugas manusia adalah untuk beribadah dan tujuan dari beribadah adalah Takwa, ini sesuai dengan firman Allah dalam al-Baqarah ayat 21 “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa” atau tujuan dari melaksanan ibadah puasa pada al-Baqarah ayat 183 "la'allakum tattaquna" supaya kalian menjadi pribada yang bertakwa"

Kata Takwa dan berbagai derivasinya diulang-ulang lebih dari seratus kali dalam al-Quran, bahkan peraturah Khutbah Salat Jum'at, Takwa menjadi Rukun dalam Khutbah. seingga khatib diwajibkan untuk berwasiat Taqwa dengan ucapan (biasanya) Usikum wa nafsi bi taqwallah fa qad fa za al-muttaqun. Ulama Fiqh mewajibkan khatib untuk mengulang khutbahnya jika Khatib lupa berwasiat Taqwa. Hal menjadi indikasi pentingnya untuk bertakwa.

Jaminan bagi orang-orang yang bertakwa:

1. Jaminan diterimanya Amal sebagaimana dalam sural al-Maidah; 27

إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ

2. Jaminan Surga, surga diperuntukkan untuk orang-orang bertakwa dalam Ali Imran ayat 146

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

3. Diberikan baginya jalan keluar dari berbagai permasalahan hidup. Allah SWT berfirman, "Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar." (QS at-Thalaq [65]: 2).

4. Akan dihapuskan dosa-dosanya dan diberikan pahala yang berlipat. Allah SWT berfirman, "Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya." (QS at-Thalaq [65]: 5).









Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Bedah Arti Kata Taqwa dan Jaminan bagi Orang-orang yang bertakwa"

Post a Comment

SILAHKAN KOMENTAR

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel