Kampus Wilayah Akademis bukan wilayah dakwah
July 10, 2012
Add Comment
Jakarta, Faquha News- Pendekatan Akademisi dalam sebuah kajian mutlak diperlukan, perbedaan dan perdebatan dalam menganalisa dan hasil hasil adalah ciri khas dari Pendekatan Akademisi.
Sebuah konsekuensi logis jika dalam satu majelis yang bahkan satu guru pun terdapat perbedaan. bukankah para Sahabat juga berbeda padahal gurunya satu yakni Rasulullah Saw.
Sewaktu mengenyam pendidikan S1 di UIN Jakarta, penulis ingat betul pesan dosen Favorit, yaitu Prof. Mulyadi mengenai pesan beliau terhadap mahasiswa yang merasa benar sendiri.
Prof. Mulyadi berkata: "Harus saya tambahkan, bahwa manfaat mengetahui banyak dan beragam pandangan dunia, adalah untuk menyadarkan kita bahwa pengetahuan kita ternyata belum ada apa-apanya
Dengan kata lain akan membuat kita rendah hati. juga pemahaman terhadap mereka akan membuat kita bersifat lebih toleran terhadap perbedaan pandangan yang ada di antara kita. Bahwa berbeda dengan kita belum tentu berarti salah.
Kebenaran tidak bisa dimonopoli secara komrehensi hanya oleh seorang diri. Ibarat orang yang ikut pameran gajah di tempat gelap, maka yang mengatakan bahwa gajah itu seperti tiang, adalah benar karena yang dipegang adalah kakinya. tetapi orang yang mengatakan bahwa gajah itu juga seperti kipas adalah juga benar, karena yang dipegang adalah kupingnya,
sekalipun kita tahu bahwa tiang dan kipas tentu saja berbeda, bahklan sangat berbeda satu sama lain".
0 Response to "Kampus Wilayah Akademis bukan wilayah dakwah"
Post a Comment
SILAHKAN KOMENTAR