-->

Riwayat Singkat Syekh Asy-Syarawi; Jatuh Bangun Karir Ilmuwan

Syekh Asy-Sya'rawi rahimahullah setamat kuliah al-Azhar (1943) diangkat sebagai guru di Ma'had Diny Tanta.. Gaji beliau 10 pound perbulan, 2 pound dari gaji itu dipakai untuk pembayaran sewa rumah.

Kehidupan Beliau sangat sederhana, menderita secara ekonomi sejak menjadi seorang pelajar.. Di tambah saat itu, anak-anak Beliau sudah mulai besar. (Seperti yang kita ketahui Beliau dinikahkan ayah Beliau sejak Beliau di Tsanawi, setingkat aliyah/SMA)

Gaji 10 pound itu benar-benar sangat tidak mencukupi, belum sampai bulan berakhir, sudah habis, untungnya Beliau punya kawan dekat, seorang pemilik restoran.. Tiap bulan Beliau berhutang, meskipun sang teman tidak menganggapnya itu hutangan karena keakraban antara mereka berdua.

Hutang menumpuk, sampai berjumlah 355 pound... Angka yang sangat besar untuk saat itu.

Selama di Tanta, setiap harinya Beliau shalat maghrib & isya di Masjid Sayyidi Ahmad al-Badawi radhiyallahu 'anhu.

Pada tahun 1950, seorang Syekh bernama "Ahmad Hajjab" datang ke rumah Beliau & meminta Beliau untuk mengucapkan perpisahan pada Sayyidi al-Badawi.

Syekh asy-Sya'rawi pun bertanya mengapa.

Dijawab oleh Syekh Hajjab bahwa "Tadi malam, Sayyidi al-Badawi mengabarkan bahwa tahun ini adalah tahun terakhir kamu di Tanta. Sayyidi al-Badawi tidak memberitahukanku kecuali ada hal yang indah".

Beberapa hari setelah kabar itu, Syekh asy-Sya'rawi mengetahui bahwa diri Beliau dicalonkan untuk diutus ke Makkah al-Mukarramah. Kerajaan Saudi membuat kuliah syari'ah, oleh karenanya; mereka meminta 10 pengajar Al-Azhar.

Mulanya Beliau keberatan untuk pergi & rasa ada hal yang janggal... Kemudian Beliau pun mengetahui bahwa sebenarnya kepergian Beliau itu direncanakan di belakang Grand Syekh Al-Azhar oleh beberapa orang yang ingin jabatan; demi menjauhkan Beliau dari Al-Azhar & Grand Syekh Al-Azhar yang kala itu ingin memindahkan & menjadikan Syekh asy-Sya'rawi untuk bekerja di kantor Grand Syekh Al-Azhar.

Tapi Syekh asy-Sya'rawi tetap pergi*... Berangkat bersama ibunda Beliau.. Tahun 1950.

Alhamdulillah, baik.. Dan kabar gembira Sayyidi al-Badawi pun terwujud..

Saudi saat itu menggunakan mata uang emas & perak... Bukan uang kertas. Seorang utusan yang baru sampai diberi 3 bulan gaji. Gajinya adalah 3 kali lipat gaji di negara asal. Hasil semua itu dikalikan 14 riyal. Kemudian ditambah gaji 3 bulan untuk pembayaran sewa rumah.

Ketika Syekh mengambil gaji, ternyata diberi dalam bentuk perak, dimasukkan dalam karung.. sangat berat. Beliau pun disuruh untuk memanggil tukang pikul.. Nah tukang pikul itu menggunakan bakul besar.. Karung uang pun dimasukkan dalam bakul besar itu. 

Sesampai di rumah, bakul itu diletakkan di depan sang ibu.. Beliau pun bertanya: "Apa isi bakul besar ini?". Syekh asy-Sya'rawi menjawab: "Uang, bakul uang!".**

Sang ibu tertawa lama.. Syekh asy-Sya'rawi pun memegang tangan ibu Beliau & menciumnya. Saat itu Beliau ingat kabar gembira dari Sayyidi al-Badawi.

Sumber cerita diambil dari buku karya Sa'id Abu al-'Aynin, berjudul:

أنا من سلالة أهل البيت

*Begitulah Maulana Syekh asy-Sya'rawi yang tidak protes saat dikirim ke Makkah meskipun Beliau tahu itu hanya akal-akalan mereka yang berkepentingan, tapi mengungkapkannya ke Syekh asy-Sya'rawi sebagai hal yang bagus untuk Syekh asy-Sya'rawi... Syekh asy-Sya'rawi hanya menjalani & mengambil hikmahnya.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Riwayat Singkat Syekh Asy-Syarawi; Jatuh Bangun Karir Ilmuwan"

Post a Comment

SILAHKAN KOMENTAR

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel