Prof Quraish Shihab di Fitnah
FITNAH
(tentang Quraish Shihab yg difitnah seakan-akan beliau mengatakan bahwa Rasulullah tidak dijamin masuk surga)
didiemin, eh semakin menjadi-jadi menyebarkan fitnahnya ke beberapa generasi
dikasih tau yg bener diberi penjelasan sedetil2nya, malah gak mau denger, gak suka, bahkan sampai ada yg ngomel2, menuduh kafir, munafiq, syiah, sesat dan sebagainya
jadi maunya apa? mau bikin dosa turunan dengan terus menyebarkan fitnah turun temurun?
Fitnah keji yg bergulir sejak 2014, sudah di clearkan, dijelaskan, dan sebagainya pada juga tahun tersebut
tapi masih aja disebarkan2 bahkan diaku2i sebagai sesuatu yg benar menurut versinya
mau jd penyebar fitnah?
Quote
*kalau kamu tau akan suatu kebenaran, namun lebih memilih diam, itu sama artinya dengan setan yg bisu*
masih ingat tahun 2014 ketika potongan video ceramah Quraish Shihab disebar?
dalam potongan *yg disengaja* itu seakan2 Quraish Shihab mengatakan bahwa Nabi Muhammad tidak dijamin masuk surga
potongan video hanya pada saat beliau menyampaikan sebuah hadits dan potongan penjelasannya
tidak lagi menelaah, mencermati, dan meneliti penjelasan selanjutnya
(padahal yg disampaikan itu sebuah hadits loh *shahih* pula mau menyalahkan hadits kah?)
video beliau itu dipotong penjelasannya,
ini haditsnya lengkap dengan penjelasannya
hadits tersebut shahih Bukhari & Muslim
لَنْ يُدْخِلَ أَحَدًا عَمَلُهُ الْجَنَّةَ قَالُوا وَلَا أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لَا وَلَا أَنَا إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِي اللَّهُ بِفَضْلٍ وَ رَحْمَةٍ فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَلَا يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدُكُمْ الْمَوْتَ إِمَّا مُحْسِنًا فَلَعَلَّهُ أَنْيَزْدَادَ خَيْرًا وَإِمَّا مُسِيئًا فَلَعَلَّهُ أَنْ يَسْتَعْتِبَ
“Tidak ada seorang pun yang masuk surga karena amalannya.” Para sahabat bertanya; “Begitu juga dengan engkau wahai Rasulullah?” beliau bersabda: “tidak juga dengan diriku, kecuali bila Allah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya padaku, oleh karena itu berlaku luruslah dan bertaqarublah dan janganlah salah seorang dari kalian mengharapkan kematian. Jika dia orang baik semoga saja bisa menambah amal kebaikannya, dan jika dia orang yang buruk (akhlaknya) semoga bisa menjadikannya dia bertaubat.” (Hadits Riwayat al-Bukhari dari Abu Hurairah, Shahîh al-Bukhâriy, VII/157, hadits no. 5673)
Dalam riwayat Muslim dinyatakan,
مَا مِنْ أَحَدٍ يُدْخِلُهُ عَمَلُهُ الْجَنَّةَ ». فَقِيلَ وَلاَ أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ أَنَا إِلاَّ أَنْ يَتَغَمَّدَنِى رَبِّى بِرَحْمَةٍ
“Tidak ada seorang pun yang amalnya bisa menjamin masuk surga. Maka ditanyakanlah (oleh para sahabat): Termasuk engkau ya Rasulullah? Beliau pun menjawab: Tidak juga saya, kecuali karena Tuhanku meliputiku dengan rahmatNya”. (Hadits Riwayat Muslim dari Abu Hurairah, Shahîh Muslim, VII/140, hadits no. 7291)
Penjelasannya:
apakah hadits itu salah?
Tidak, itu hadits shahih... lalu kenapa banyak orang beranggapan dr hadits itu Rasulullah tidak dijamin masuk surga?
karena tidak memahami, menelaah haditsnya
Itu hadits, bukan pendapat ulama
maksud dr hadits itu
tidak seorangpun masuk surga karena amalnya, termasuk Rasulullah...
1. Rasulullah tu masuk surga karena amal beliau kh atau karena sudah dijamin oleh Allah?
Rasulullah masuk surga bukan memang karena amal beliau, tp karena sudah dijamin masuk surga karena Rahmat Allah,
karena beliau orang yg maksum terpelihara dari dosa, sudah rahmat Allah beliau pasti masuk masuk surga,
tp kenapa Rasulullah giat melakukan sholat sunah & amalan2 lain sampai menurut salah satu riwayat lecet lutut beliau?
karena beliau merupakan tauladan bagi umat Islam, bukan karena beliau mengejar surga dr amalan2 beliau tersebut
dan dalam riwayat lain dijelaskan, Aisyah pernah bertanya kenapa beliau sangat giat sekali sholat malam dan sebagainya, padahal beliau maksum & sudah pasti masuk surga
dijawab oleh Rasulullah:
"salahkah aku bersyukur kepada Tuhanku"
jadi alasan beliau beribadah, selain taat juga karena bersyukur atas nikmat & rahmat yg dikaruniakan kepada beliau
jadi benar, berdasarkan hadits itu Nabi tidak dijamin masuk surga berdasarkan amal beliau,
melainakn karena memang beliau sudah dijamin masuk surga berdasarkan Rahmat Allah
itu 2 hadits diatas di shahih-kan oleh Imam Bukhari & Imam Muslim loh
hadits itu perkataan Nabi, Sabda Nabi
masa mau menyalahkan Sabda / perkataan Nabi???
2. dan itu berlaku jua bagi seluruh umat manusia, dalam suatu riwayat dijelaskan seorang abid atau ahli ibadah, amalannya sungguh luar biasa ibadahnya sangat banyak
ketika dipintu surga malaikat mengucapkan, masukkanlah si fulan bin fulan ke surga karena rahmat Allah
protes lah si abid, dengan sombongnya berucap "knp kalimatnya seperti itu? bukankah harusnya karena amal ibadahku?"
lalu ditimbang ulang seluruh amal ibadah si abid ini disatu sisi timbangan & 1 rahmat Allah di timbangan yg lainnya (dalm riwayat disebutkan 1 rahmat Allah itu rahmat untuk melihat yaitu mata, belum lg rahmat2 lainnya)
dan hanya 1 mata itu saja beratnya melebihi / mengalahkan berat seluruh amal ibadah si abid, sehingga si abid ini akhirnya dimasukkan ke neraka karena kesombongannya
namun dijelaskan si abid ini sadar, kemudian bertaubat dan akhirnya dimasukkan ke dalam surga karena Rahmat Allah
penjelasannya, melalui rahmat melihat/mata si abid bisa melihat seisi dunia sambil memuji kebesaran Allah, si abid bisa mempelajari kitab2, Al-Qur'an, membaca Hadits dan lain sebagainya, bisa beribadah & beramal karena rahmat yg diperolehnya itu
kalau ga ada rahmat itu, gmn si abid belajar?
gmn si abid beribadah? sehingga dari rahmat itulah berasal / berawal segalanya
itu cuma rahmat mata/melihat, belum lagi rahmat bisa bergerak sehingga bisa beramal & beribadah, belum lg rahmat dapat rezeki dan sebagainya...
Rahmat bisa bergerak, lengkap anggota tubuh, sehat, sehingga bisa mencari nafkah buat makan, bisa bergerak sehingga bisa beribadah...
dengan kata lain, adanya amalan itu sebab karena ada rahmat Allah kepada hambanya.
sehingga asal mula / awal mula amal / ibadah itu adalah dari rahmat
dengan kata lain tak akan mungkin bisa seseorang beribadah/beramal tanpa adanya Rahmat dari Allah
sehingga karena Rahmat lah maka sesorang bisa masuk surga
Amalan yang dilakukan hamba sama sekali tidak bisa mengganti surga yang Allah beri. Itulah yang dimaksud, seseorang tidak memasuki surga dengan amalannya. Maksudnya ia tidak bisa ganti surga dengan amalannya.
Sedangkan yang memasukkan seseorang ke dalam surga hanyalah rahmat dan karunia Allah. (Disarikan dari Bahjah An-Nazhirin, Salim bin ‘Ied Al Hilali, Dar Ibnil Jauzi, cetakan pertama, 1430 H, 3: 18-19).
3. dalam riwayat lain dijelaskan juga
suatu waktu dikeluarkan 2 orang dari neraka untuk menghadap Allah
setelah selesai urusannya, lalu disuruh kembali ke neraka
yg satu begitu disuruh kembali ke neraka malah memohon2 ampun sembari mengharap rahmat Allah
sehingga Allah senang dan diampuni lalu dimasukkan ke dalam surga
yg satunya, begitu disuruh kembali ke neraka malah langsung berbalik menuju neraka dan berlari secepatnya ke neraka, kemudian ditanya *kenapa engkau malah buru2 ke neraka*
dijawab olehnya *semasa hidup hamba selalu melanggar perintah Engkau, sehingga hamba dimasukkan ke neraka, hanya inilah lagi kesempatan hamba patuh / menurut / taqwa kepada-Mu sembari mengharap rahmat mu*
dan akhirnya yg kedua ini pun dimasukkan ke dalam surga karena rahmat Allah
kedua orang itu masuk surga bukan karena amalnya, tapi karena rahmat Allah
dan meyakini rahmat Allah lebih besar daripada Murka Allah
tp memang ada salah ada benarnya juga hadits ini disampaikan,
benarnya, ya karena memang ini hadits shahih harus disampaikan
salahnya, gara2 salah pemahaman sehingga jadi banyak yg gak beramal lg gara2 keliru memahami konteks hadits ini
padahal ujung2nya kalau memang hendak mendapat rahmat Allah, dikasihi Allah ya salah satu jalannya beramal....
karena dari amal tersebutlah juga muncul rahmat & kasih Allah
dan lagi masuk surga karena Rahmat Allah
namun surga memiliki tingkatan-tingkatan
Dalam hadis lain diterangkan, dari Abu Said al Khudri radhiyallahu’anhu. Beliau mendengar Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya penghuni surga yang menempati derajat yang paling tinggi, akan melihat orang-orang yang berada di bawah mereka, seperti kalian melihat bintang yang terbit di ufuk langit. Dan sngguh Abu Bakr dan ‘Umar, termasuk dari mereka dan yang paling baik” (HR. Tirmidzi).
Hadis di atas menunjukkan bahwa surga memiliki tingkatan-tingkatan, yang dapat diraih dengan amal sholih, setelah masuknya didapat karena rahmat Allah.
Imam al Qurtubi rahimahullah menerangkan,
“Ketahuilah bahwa kamar di surga berbeda-beda dalam hal derajat ketinggian dan sifatnya, sesuai perbedaan penghuninya dalam amal perbuatan. Maka satu dari mereka lebih tinggi derajatnya dari yang lain” (at Tadzkiroh fi Ahwal al Mauta wa Umur al Akhiroh, hal. 398).
=============================
versi cerita yg lebih lengkap riwayat no. 2 diatas
diriwayatkan Dalam sebuah Hadits Riwayat Shahih Muslim yang cukup panjang, Diriwayatkan dari Muhammad Bin Mukadir, dan juga diriwayatkan oleh Jabir, Rasulullah datang kepada kami, lalu Rasulullah Muhammad SAW bersabda:
”Baru saja Jibril datang kepadaku tadi, Jibril berkata:
”Hai Muhammad, Demi Allah: ”Bahwasanya ada seseorang melakukan ibadah kira-kira lima ratus tahun diatas puncak sebuah gugung yang luas, panjangnya 30 X 30 hasta, dan lautan yang melingkar di sekitarnya seluas 4000 farsakh dari setiap penjuru, di bawah gunung tersebut terdapat sumber air jernih kira-kira satu jari lebarnya, dan terdapat pula pohon buah delima yang sengaja disediakan oleh ALLAH untuknya dimana setiap hari mengeluarkan buahnya satu biji.
Setiap sore sesudah berwudlu, buah tersebut diambil dan dimakan, kemudian dia melakukan shalat seraya berdo’a mohon diambil nyawanya ditengah tengah melakukan sujud, agar tubuhnya tidak tersentuh Bumi atau yang lainnya, hingga ia bangkit di hari kiamat tengah bersujud kepada ALLAH. Maka permohonannya dikabulkan ALLAH, karena itu setiap kami lewat (naik-turun Langit) pasti dia tengah bersujud.”
Lanjut Jibril:”Kami temukan tulisnya (ceritanya) di lauhil mahfudz, bahwa: ia akan dibangkitkan kelak dihari kiamat dalam keadaan masih tetap bersujud dan diajukan kepada ALLAH, FirmanNya:”Masukkanlah hamba-Ku ini ke sorga karena Rahmat-Ku.” Tetapi hamba itu menjawab: ”Melainkan karena amalku semata.”
Lalu ALLAH menyuruh Malaikat untuk menghitung semua amalnya dibanding nikmat pemberianNya, dan ternyata setelah penotalan amal keseluruhan selesai, dan dimulai dengan menghitung nikmatnya mata saja sudah melebihi pahala ibadahnya sepanjang 500 tahun, padahal nikmat-nikmat yang lain-lainnya jauh lebih besar dan berharga.
Lalu ALLAH berFirman: ”Lemparkan ia ke dalam Neraka.” Kemudian Malaikat membawanya dan akan dilemparkan ke dalam Neraka, tetapi di tengah perjalanan menuju Neraka, ia menyadari kekeliruannya dan menyesal seraya berkata:”Ya ALLAH, masukkanlah aku ke surga karena Rahmat-Mu.”
Akhirnya Firman-Nya kepada Malaikat:”Kembalikanlah ia.”
Lalu ditanya ia:”Siapakah yang menciptakan kamu dari asalnya (tiada)?.”
Jawabnya:”Engkau ya ALLAH.”
Lalu hal itu dikarenakan amalmu ataukah Rahmat-Ku?.”
Jawabnya:”Karena Rahmat-Mu.”
Siapakah yang menguatkanmu beribadah selama lima ratus tahun?.”
Jawabnya lagi:”Engkau ya ALLAH.”
“Dan siapakah yang menempatkan kamu diatas Gunung dikelilingi lautan di sekitarnya, dikaki Gunung tersebut memancar sumber air tawar, dan tumbuh pohon delima yang buahnya kau petik setiap sore, padahal menurut hukum adat, delima hanya berbuah sekali dalam setahun, lalu kau minta mati dalam keadaan bersujud, siapa yang melakukan itu semua?.”
Jawabnya:” Engkau ya ALLAH.” FirmanNya:”Maka sadarlah kamu, bahwa itu semua adalah semata karena Rahmat-Ku, dan sekarang Aku masukkan kamu ke surga semata karena Rahmat-Ku.”
Kemudian Jibril berkata:”Segala-galanya dia alam ini bisa terjadi/ada, semua hanya karena rahmat ALLAH semata.”
(Silahkan share tanpa ijin viralkan biar otak kaum pentol korek tercerahkan)
0 Response to "Prof Quraish Shihab di Fitnah"
Post a Comment
SILAHKAN KOMENTAR