Puasa bukan hanya ajaran Islam
Puasa bukan hanya monopoli umat Islam saja. Berbagai umat agama maupun non-agama di dunia ini juga mempraktikkan puasa. Ada beragam jenis puasa. Ada beragam cara orang berpuasa. Ada berbagai jenis diet makanan-minuman orang berpuasa. Ada banyak tujuan orang berpuasa. Dengan kata lain, puasa itu sangat warna-warni.
Puasa tidak semata-mata untuk "menjalankan perintah Tuhan" misalnya. Puasa bukan semata-mata masalah ritual keagamaan atau "olah batin". Ada orang berpuasa karena dorongan yang bersifat "profan" dan "kemanusiaan", bukan "sakral" dan "ketuhanan".
Misalnya ada orang berpuasa karena ingin menghemat atau mengirit bahan makanan supaya bisa tetap hidup di musim paceklik. Yang lain berpuasa sebagai bagian dari mekanisme "diet" supaya tubuhnya tetap oke dan "langsing" (bukan "langu dan pesing" lo ya? He he). Ada juga yang berpuasa supaya dikira alim dan saleh oleh tetangga kanan-kiri, oleh mertua atau calon mertua, oleh pacar atau calon pacar, dlsb.
Yang lain lagi berpuasa sebagai prasyarat untuk mendapatkan "ilmu kesaktian" supaya kebal dari bacokan atau "ilmu pelet" supaya bisa menggaet pria/wanita idaman dengan sekali senyuman. Ting. Yang terakhir ini dikenal dengan nama "ilmu pelet semar mesem" he he.
Ada juga orang berpuasa sebagai bentuk protes terhadap sistem atau rezim yang tiran, despotik, korup, dan kejam. Dalam konteks ini, puasa merupakan "aksi politik". Hal ini sama seperti orang salat rombongan di Monas untuk tujuan politik tertentu, bukan lantaran Masjid Istiqlal sudah penuh.
Dalam literatur-literatur gerakan sosial, ada yang disebut "hunger strike" yaitu sebuah metode perlawanan non-kekerasan melalui puasa sebagai bentuk protes terhadap kebijakan-kebijakan tertentu yang dinilai tidak adil atau guna menuntut perubahan sosial dan keadilan di masyarakat. Mereka melakukan itu untuk "menekan" rezim agar memenuhi tuntutannya.
Ada beberapa contoh historik tentang puasa sebagai sebuah protes atau "tindakan politik" ini. Misalnya Jatin Das (Jatindra Das) pernah puasa sampai mati untuk menentang kolonialisme Inggris di Hindia. Hal yang sama juga dilakukan oleh Bhagat Singh, seorang aktivis sosialis India yang pernah berpuasa selama 116 hari untuk menentang kolonialisme dan imperialisme. Mohandas Gandhi juga menggunakan puasa sebagai bentuk protes politik.
Di Irlandia Utara, Robert Gerald Sands (atau Bobby Sands) pernah berpuasa selama 66 hari sebagai protes terhadap rezim yang memperlakukan tahanan secara buruk. Ia berpuasa menuntut rezim untuk memperbaiki sistem penjara yang penuh dengan ketidakdilan dan siksaan kejam. Tokoh lain yang menggunakan puasa sebagai protes politik adalah Cesar Chavez, seorang pemimpin HAM dan aktivis buruh Amerika.
Nah, kalau Anda kira-kira untuk apa berpuasa? (Bersambung)
0 Response to "Puasa bukan hanya ajaran Islam"
Post a Comment
SILAHKAN KOMENTAR