Pandai merasa bukan merasa pandai
April 3, 2017
Add Comment
Pandai merasa, bukan merasa pandai.
Khalifah ‘Umar b. Abd al-‘Azīz (101 H) saat mengetahui anaknya membeli cincin seharga seribu Dinar atau sekitar 1.8 Milyar Rupiah (mungkin Bacan kelas Super!) menegur anaknya melalui sepucuk surat:
“Anakku, Aku mendengar kau telah membeli sebuah cincin seharga seribu Dinar. Jual cincin itu, berilah makan seribu orang lapar, lalu belilah cincin seharga satu Dirham dan patrilah di cincin itu: “Allah menyayangi orang yang tahu kadar dirinya." (رحم الله امرأَ عرف قدر نفسه).
Khalifah ‘Umar b. Abd al-‘Azīz (101 H) saat mengetahui anaknya membeli cincin seharga seribu Dinar atau sekitar 1.8 Milyar Rupiah (mungkin Bacan kelas Super!) menegur anaknya melalui sepucuk surat:
“Anakku, Aku mendengar kau telah membeli sebuah cincin seharga seribu Dinar. Jual cincin itu, berilah makan seribu orang lapar, lalu belilah cincin seharga satu Dirham dan patrilah di cincin itu: “Allah menyayangi orang yang tahu kadar dirinya." (رحم الله امرأَ عرف قدر نفسه).
0 Response to "Pandai merasa bukan merasa pandai"
Post a Comment
SILAHKAN KOMENTAR