Seven habbit efektif dari Prof.Nadirsyah
February 2, 2017
Add Comment
Seven habbit efektif dari Prof.Nadirsyah |
faquha.com - Ada tujuh aturan utama dalam hidup. Yuk kita simak di hari Jum’at
ini, siapa tahu ada Khatib Jum’at yang mau bahas ini nanti.
Pertama, berdamailah dengan masa lalu. Mungkin kita pernah
kecewa dengan berbagai peristiwa di masa lalu yang menyesakkan dada, namun
hanya dengan berdamai pada masa lalu, kita bisa menatap masa depan. Memaafkan
yang sudah berlalu, mensyukuri yang kita jalani hari ini, dan berdoa penuh
harap untuk masa depan yang lebih baik.
Kedua, hidup kita akan merana kalau kita terlalu fokus pada
komentar orang. Selalu ada cacat, cela atau kesalahan kita di mata orang lain.
Kita tidak sempurna. Tapi mereka yang komen macem-macem itu juga tidak sempurna
kan? Kita tidak bisa mengontrol apa komentar orang lain, yang bisa kita kontrol
adalah respon kita terhadap komentar mereka. Mari kita jaga kontrol diri dan
tetaplah fokus pada tujuan hidup kita: li i’lai kalimatillah.
Ketiga, banyak persoalan yang hanya bisa selesai seiring
dengan berjalannya waktu. Rasulullah diberi wahyu dan butuh 23 tahun untuk
berdakwah, itupun diselingi hijrah. Kita gak punya wahyu, dan kita tidak berani
hijrah, terus mau menyelesaikan semua persoalan dalam semalam? Waktu jua yang
akan menyembuhkan luka. Percayalah.
Keempat, hidup ini adalah pilihan. Kita mau bahagia atau
tidak, kita lah yang akan menentukannya. Kalau kita tidak bisa menyelesaikan
masalah, maka ubahlah cara pandang kita terhadap masalah itu. Tidak usah
dilawan, tapi dijalani dan mengalir saja….di situ kita akan temukan
kebahagiaan. Bahagia bukan tanpa masalah, tapi bahagia bersama masalah.
Kelima, penyakit yang paling parah adalah kalau kita sudah
iri hati dengan hidup orang lain. Dan itu dimulai dengan membandingkan rumput
kita dengan rumput orang lain yang seolah lebih hijau. Iblis dilaknat karena
sebab membandingkan dirinya dengan Nabi Adam. Berhentilah
membanding-bandingkan. Setelah membuat perbandingan biasanya kita akan men-judge
hidup orang lain. Semua orang punya medan pertarungannya masing-masing.
Everyone has their own struggle that you know nothing about.
Respect. Always. Berhenti membandingkan hidup anda dengan yang lain, dan
berhentilah menghakimi hidup orang lain. Fokus saja pada hidup anda yang
sebenarnya sangat indah itu.
Keenam, berhentilah berpikir terlalu banyak. Satu-satu saja
yang dihadapi, jangan semuanya mau diselesaikan dan dipikirkan jawabannya saat
ini. Terlalu banyak berpikir, hati kita akan tumpul untuk ikut terlibat dalam
menemukan solusi. Dalam hidup ini tidak mengapa kalau kita tidak tahu semua
jawaban. Pada saatnya kelak akan terurai semuanya. Kontrol pikiran kita. Buat
skala prioritas. Dan jangan khawatir, teruslah berjalan meski hanya dalam
angan.
Ketujuh, tersenyumlah. Mulailah hari-hari dengan optimis.
Kalau hidup memberi anda dua-tiga masalah, anda masih bisa menemukan seribu
macam alasan untuk tetap tersenyum.
Lihatlah cerahnya mentari, lihatlah senyum anak-anak kita,
lihatlah kita yang masih bisa bernafas, dst. Ketika agama mengajarkan bahwa
tersenyum itu termasuk ibadah, ini karena banyak orang yang sudah sulit
tersenyum, entah karena merasa dunia sudah rusak atau karena merasa dirinya
yang rusak. Perbaiki kerusakan dunia dan kerusakan hati kita dengan tersenyum,
saat ini juga.
Maaf yah ini gak ada ayat dan hadisnya: tapi bukankah hidup
tidak cuma soal dalil? Maaf pula ini gak ada daftar referensinya: tapi bukankah
hidup tidak bisa diukur oleh daftar pustaka?
Met Jumatan. Semoga keberkahan mengalir untuk kita semua.
Amin Ya Allah.
Tabik,
Nadirsyah Hosen
sumber: http://nadirhosen.net/renungan/hikmah/tujuh
0 Response to "Seven habbit efektif dari Prof.Nadirsyah"
Post a Comment
SILAHKAN KOMENTAR