Dampak debat pada elektabilitas Cagub-Cawagub DKI
February 1, 2017
Add Comment
Mayoritas pemilih Jakarta rasional, oleh
karenanya hasil debat kandidat putaran satu dan dua terjadi penurunan
elektabilitas Agus-Sylvi, pasalnya hasil survei membuktikan sebagian voter Agus
Sylvi baralih ke pasangan calon lainnya setelah Agus-Sylvi dianggap kurang
cakap dalam debat Kandidat
Debat publik mempengaruhi pilihan warga
Jakarta
misalnya hasil dari survei SMRC, tingkat keterpilihan (elektabilitas)
Agus-Sylvi meraih 30,8% per desember 2016 dan menurun menjadi 22,5% pada
Januari 2017, sementara hasil survei Ahok-Jarot pada Januari 2017 naik menjadi 34,8% dari
sebelumnya 28,8% pada bulan Desember 2016
Adapun hasil survei untuk pasangan Anies-Sandi
adalah 16,4% pada Januari 2017 hanya naik 0,2% dari Desember 2016
Sama halnya rilisan SMRC, Indikator Politik
merilis tingkat keterpilihan (Elektabilitas) Ahok-Jarot naik hingga 14% pada
Januari 2017 menjadi 38,2% setelah
sebelumnya pada Desember 2016 hanya 26,2%
Sementara itu tingkat keterpilihan Agus-Sylvi
dan Anies-Sandi mengalami penurunan, dimana Agus-Sylvi meraih 23,6% turun 6,8%
dari sebelumnya 30,4%, Anies-Sandi meraih 23,8% dari sebelumnya 24,5%
Alhasil jika pemilihan Gubernur DKI Jakarta
dilakukan pada bulan Januari maka Ahok akan mengungguli Agus dan Anies menurut
SMRC
Begitu juga Ahok akan mengungguli Anies dan
Agus menurut rilisan survei dari indikator Politik Indonesia
Terdapat 3 faktor pendongkrak Elektabilitas
Cagub-Cawagub DKI yaitu 1). Efektivitas Kampanye , 2). Personality yang baik
dan 3) Program yang menyentuh rakyat
Demikian Prime Time Talk beritasatu
0 Response to "Dampak debat pada elektabilitas Cagub-Cawagub DKI"
Post a Comment
SILAHKAN KOMENTAR