-->

Dampak debat pada elektabilitas Cagub-Cawagub DKI



Mayoritas pemilih Jakarta rasional, oleh karenanya hasil debat kandidat putaran satu dan dua terjadi penurunan elektabilitas Agus-Sylvi, pasalnya hasil survei membuktikan sebagian voter Agus Sylvi baralih ke pasangan calon lainnya setelah Agus-Sylvi dianggap kurang cakap dalam debat Kandidat
Debat publik mempengaruhi pilihan warga Jakarta


misalnya hasil dari survei SMRC, tingkat keterpilihan (elektabilitas) Agus-Sylvi meraih 30,8% per desember 2016 dan menurun menjadi 22,5% pada Januari 2017, sementara hasil survei Ahok-Jarot pada Januari 2017 naik menjadi 34,8% dari sebelumnya 28,8% pada bulan Desember 2016

Adapun hasil survei untuk pasangan Anies-Sandi adalah 16,4% pada Januari 2017 hanya naik 0,2% dari Desember 2016

Sama halnya rilisan SMRC, Indikator Politik merilis tingkat keterpilihan (Elektabilitas) Ahok-Jarot naik hingga 14% pada Januari 2017  menjadi 38,2% setelah sebelumnya pada Desember 2016 hanya 26,2%

Sementara itu tingkat keterpilihan Agus-Sylvi dan Anies-Sandi mengalami penurunan, dimana Agus-Sylvi meraih 23,6% turun 6,8% dari sebelumnya 30,4%, Anies-Sandi meraih 23,8% dari sebelumnya 24,5%

Alhasil jika pemilihan Gubernur DKI Jakarta dilakukan pada bulan Januari maka Ahok akan mengungguli Agus dan Anies menurut SMRC

Begitu juga Ahok akan mengungguli Anies dan Agus menurut rilisan survei dari indikator Politik Indonesia

Terdapat 3 faktor pendongkrak Elektabilitas Cagub-Cawagub DKI yaitu 1). Efektivitas Kampanye , 2). Personality yang baik dan 3) Program yang menyentuh rakyat

Demikian Prime Time Talk beritasatu

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Dampak debat pada elektabilitas Cagub-Cawagub DKI"

Post a Comment

SILAHKAN KOMENTAR

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel