Aneka Ragam Jihad
February 21, 2017
Add Comment
faquha.com Bagi
yang mendalami masalah studi-studi keislaman, maka akan segera paham jika kata
"jihad" memiliki makna yang beraneka ragam. Implementasi kata
"jihad" pun beraneka ragam. Banyak ayat Al-Qur'an dan Hadis Nabi
Muhammad yang menjelaskan tentang aneka ragam makna dan implementasi
"jihad" ini.
Karena
itu jika ada kelompok dan tokoh agama yang menganggap "jihad" semata-mata
sebagai "berperang" atau "angkat senjata" adalah keliru
besar sekaligus sebagai bentuk kebohongan publik. Kata "perang" dalam
Bahasa Arab klasik bisa "al-harb" atau "al-ghazw," bukan
"jihad".
Dengan
kata lain, "jihad" yang makna awalnya adalah sebuah "usaha atau
perjuangan keras" tidak memiliki makna tunggal. Jihad bisa berarti
berjuangan fisik angkat senjata melawan penjajah dan kaum penindas. Tapi pada
saat yang sama, jihad juga bisa bermakna perjuangan spiritual dalam diri kita
untuk melawan dan menundukkan perbuatan jahat dan dosa.
Jihad
juga bisa bermakna usaha keras lahir-batin untuk menjadi seorang beriman yang
baik. Kerja keras menggunakan perangkat intelektual dalam rangka untuk memikirkan
makna dan kebesaran ciptaan Tuhan juga bisa dikatakan sebagai bentuk jihad.
Ketika
Nabi Muhammad ditanya tentang "jihad", beliau juga memberi jawaban
yang bermacam-macam sesuai dengan konteks dan "sikon" si penanya.
Kadang beliau mengatakan haji dan umrah itu sebagai jihad. Lain waktu beliau
menjawab berbakti kepada kedua orang tua juga sebuah bentuk jihad yang mulia.
Membesarkan dan mendidik anak agar kelak menjadi "orang pintar" juga
bagian dari jihad yang sangat agung dalam Islam. Dan masih banyak lagi contoh
lain yang disabdakan dan dipraktekkan oleh Nabi Muhammad.
Nabi
Muhammad bahkan memandang jihad melawan hawa nafsu sebagai bentuk jihad yang
jauh lebih besar ketimbang perang yang ia sebut sebagai "jihad
kecil". Nafsu memang penyakit manusia yang susah untuk dihilangkan dan
diperangi: nafsu terhadap kekuasaan, nafsu terhadap kekayaan, nafsu terhadap
kemewahan, nafsu terhadap popularitas, dlsb. Nafsu serakah umat manusia inilah
yang menurunkan derajat mereka dari semula sebagai "makhluk mulia"
menjadi makhluk yang "hina-dina".
Karena
dorongan nafsu inilah, akhirnya banyak manusia yang tenggelam dalam air
comberan. Nafsu inilah yang membuat banyak orang saling caci, saling umpat,
saling merendahkan, saling berkelai, dan bahkan saling bunuh satu sama lain
tidak peduli satu agama, satu iman, satu Tuhan, satu etnis, satu suku-bangsa,
satu negara, dan bahkan satu keluarga. Karena itu tidaklah salah jika Nabi
Muhammad menganggap jihad melawan hawa nafsu ini sebagai "jihad
agung".
Jadi
kalau ingin berjihad, tidak perlu jauh-jauh ke Irak atau Suriah, atau
capek-capek di jalan-jalan Jakarta. Cukup memerangi diri kita sendiri. Itu
sudah bentuk jihad yang luar biasa besar dan mulianya.
Jabal
Dhahran, Arabia
0 Response to "Aneka Ragam Jihad"
Post a Comment
SILAHKAN KOMENTAR