Ternyata Arab Saudi Tidak anti Cina
November 30, 2016
Add Comment
Hubungan Baik Saudi dengan China
![]() |
Arab Saudi Tidak anti Cina |
Di saat sejumlah pihak dan kelompok Islam di Indonesia sedang kenceng-kencengnya teriak anti "China aseng-kapir", Arab Saudi justru sedang "mesra-mesraan" atau ber-"honeymoon" ria dengan "si aseng-kapir" China itu.
Baca Juga
Relasi Sino-Saudi ini sangat menarik. Saudi adalah negara anti-komunis dan selalu medukung langkah-langkah Amerika Serikat (AS) dalam memerangi "bahaya laten komunis" di tingkat global dan international. Pada waktu Perang Dingin antara AS dan Soviet berkobar, Saudi salah satu negara yang berada di barisan paling depan mem-back up AS. Saudi juga mendukung Amerika dalam upaya mengusir "Tentara Merah" Soviet yang menginvasi Afganistan sejak awal 1980-an.
Oleh karena itu tidak heran, kalau dulu hubungan Saudi dan China sangat buruk, terutama sejak rezim komunis Mao Tse Tung berhasil menaklukkan Tiongkok pada tahun 1949. Saudi tidak membuka hubungan diplomatik dengan PRC. Setelah Soviet tumbang pada 1989, dan China mulai melakukan "liberalisasi ekonomi" (yaitu setengah komunis, setengah kapitalis), Saudi kemudian mulai menjalin hubungan diplomatik dengan PRC pada tahun 1990.
Karena hubungan baik antara kedua negara ini, maka tidak heran jika di Saudi ada buannyakkk sekaleee produk-produk "made in China" ini dari mobil, ponsel, komputer, TV dan barang-barang elektronik lain sampai aneka ragam pakaian: jubah, abaya, surban, "kupluk kaji", dlsb. Produk-produk ini tidak hanya dijumpai di Riyad, Dhahran, atau Jeddah saja, tetapi juga di kota suci Makah dan Madinah.
Nah, lucunya, para jamaah haji & umrah dari Indonesia (juga dari negara-negara lain) berbondong-bondong memborong aneka ragam pakaian "made in China" tadi sebagai "oleh-oleh dari Tanah Suci" he he. Indahnya dunia. Takbirrr...
di salin dari Kuliah Virtual Prof. Sumanto Al-Qurtuby
0 Response to "Ternyata Arab Saudi Tidak anti Cina "
Post a Comment
SILAHKAN KOMENTAR