Mihrab Nabi: Sejarah dan Isu Bid'ah
August 21, 2016
Add Comment
Mihrab di area raudhah masjid nabawi, madinah. |
Mihrab yang ada di sebagian besar Masjid itu sebenarnya memiliki sejarah panjang. Al-Qur'an mengindikasikan bahwa mihrab sudah ada di masa Nabi Daud, Nabi Zakariya dan Siti Maryam. Namun mihrab pada masa itu bentuknya seperti bilik atau ruangan (lihat Tafsir Ibn Katsir), bukan seperti yang kita kenal sekarang ini berupa ceruk yang menjorok ke depan tempat Imam berdiri memimpin shalat.
Mihrab dalam pengertian yang pertama (bilik atau ruangan
tertutup di dalam masjid) dianggap khas tradisi sebelum Islam. Namun mihrab
dalam pengertian kedua, ceruk tempat imam memimpin shalat, adalah mihrab khas
dalam tradisi Islam. Namun ternyata bentuk mihrab ini pun tidak ada di masjid
Nabawi pada jaman Nabi Muhammad SAW. Maka pertanyaannya bid'ah kah membangun
mihrab di Masjid untuk imam berdiri memimpin shalat?
Seperti biasa, soal per-bid'ah-an ini sebaiknya kita tanya
kepada mereka yang hobi sekali berbicara soal bid'ah, yaitu kaum Wahabi.
Penyebutan istilah Wahabi ini merujuk pada ungkapan Syekh Bin Baz, saat itu
Mufti Saudi Arabia, yang justru menggunakan istilah Wahabi untuk para pengikut
Muhammad bin Abdul Wahab, seperti beliau ungkapkan dalam Majmu' Fatawa Bin Baz
(Jadi, tolong tidak usah protes ke saya kalau saya pakai istilah Wahabi!).
Syekh al-Albani, salah satu rujukan terbesar kelompok
Wahabi, memfatwakan bahwa mihrab di dalam Masjid itu bid'ah sebab tidak ada
riwayat dari Nabi yang memerintahkan membangun mihrab, bahkan ada riwayat
hadits hasan yang melarang membuat mihrab. Selain itu, mihrab kesannya mengekor
pada tradisi yahudi dan nasrani.
Namun demikian, fatwa Syekh al-Albani ini berbeda dengan
fatwa Syekh Bin Baz yang membolehkan membangun mihrab karena generasi
sebelumnya telah membuat mihrab dan banyak manfaatnya seperti mengetahui bahwa
itu bangunan masjid dan juga arah kiblatnya. Menurut Syekh Utsaimin, yang juga
ulama besar Wahabi, kalaupun ada larangan Nabi untuk membuat mihrab itu
maksudnya adalah dalam pengertian yang pertama, yaitu mihrab tradisi yahudi dan
nasrani bukan mihrab dalam bentuk yang sekarang ada.
Perbedaan fatwa di kalangan ulama Wahabi ini menunjukkan
bahwa memang hal biasa saja para ulama berbeda pendapat, bahkan di kalangan
yang sama-sama mengaku berpegang teguh pada al-Qur'an dan Hadits pun para
ulamanya berbeda pandangan. Hadis yang dipegang oleh Syekh al-Albani di atas
dianggap dhaif oleh ulama lainnya atau dimaknai secara berbeda. Biar fair, di
kalangan ulama Ahlus Sunnah wal Jama'ah (Aswaja) juga ada yang membid'ahkan
mihrab, yaitu Imam Jalaluddin al-Suyuthi.
Jadi, kalau sesama Wahabi berbeda pandangan, di lain
kesempatan bisa juga terjadi pandangan seorang ulama wahabi berkesesuaian
dengan pandangan seorang ulama Aswaja. Dan dalam pembahasan lain, bisa jadi
mereka semua saling berbea pandangan. Dalam tradisi ilmiah hal ini dimungkinkan
terjadi. Jadi, tidak usahlah ngeyel menyalahkan sana-sini dan merasa sebagai
kelompok yang paling berpegangan pada Qur'an dan Sunnah. Woles aja mas bro :)
Namun kapankah mihrab mulai dibangun di dunia Islam?
Mihrab dalam pengertian ceruk tempat Imam memimpin shalat
memang tidak ada pada jaman Nabi. Tapi apakah sesuatu yang tidak ada pada jaman
Nabi lantas kalau diadakan pada masa kemudian langsung dihukumi bid'ah? Mihrab
itu kan 'cuma' teknis beribadah, bukan bagian dari ibadah ritualnya. Yang disebut
bid'ah itu hanya berkenaan dengan inti ibadah mahdhah saja. Kalau tidak bisa
membedakan mana ibadah mahdhah dan mana yang ghairu mahdhah, maka kita akan
pukul rata: semua yang tidak terdapat pada jaman Nabi dianggap bid'ah.
Mihrab yang kita kenal saat ini dibangun pada masa Khalifah
Mu'awiyah menurut satu pendapat. Pendapat lain mengatakan mihrab di Masjid
Nabawi mulai dibangun pada masa Umar bin Abdul Azis sebagai Gubernur Madinah di
masa Khalifah al-Walid I (Khalifah keenam dinasti Umayyah). Renovasi masjid
yang melibatkan pembangunan mihrab ternyata diterima oleh para sahabat dan
tabi'in pada masa itu.
Diduga kuat, Nabi Muhammad pernah shalat di lokasi mihrab
yang saat ini terdapat di Masjid Nabawi, di antara mimbar dan makam Nabi. Di
Masjid Nabawi sendiri saat ini ada lima mihrab lainnya, yang lokasinya
berbeda-beda: Mihrab Utsmani, Mihrab Sulaiman, Mihrab Tahajud, Mihrab Fatimah
dan Mihrab Tarawih. Kalau memang mihrab itu bid'ah, maka total terdapat 6
bid'ah di masjid Nabawi saat ini. Untunglah jumhur ulama menganggap mihrab di
dalam masjid itu bukan bid'ah. Itulah pula sebabnya masjid di tanah air dan
belahan dunia lainnya banyak yang menggunakan mihrab.
Pada mihrab
Ku bersujud Ya Rabb
Meski aku bukan orang Arab
Semoga hati kita terasa akrab
Tabik,
Nadirsyah Hosen
Rais Syuriah PCI Nahdlatul Ulama Australia-New Zealand dan
Dosen Senior Monash Law School
0 Response to "Mihrab Nabi: Sejarah dan Isu Bid'ah"
Post a Comment
SILAHKAN KOMENTAR