-->

Kekeliruan 'lebih baik pemimpin kafir yang adil daripada muslim yang dzolim'

Faquha.site - Sebagai warga NU, saya lebih mendahulukan keputusan Bahtsul Masail Muktamar daripada pendapat seseorang atau pendapat segelintir orang, atau pendapat sekelompok orang dengan kepentingan politis

Akhir-akhir ini ada sebuah jargon “lebih baik kafir yang adil daripada muslim yang dzolim” dengan mencatut sejumlah ulama abad pertengahan sebagai penguat.

Padahal sebelum masuk wilayah perdebatan teologis, apakah sebaiknya kita kritisi dari pernyataannya terlebih dahulu, berikut mungkin pernyataan kritisnya:

1. “lebih baik Kafir yang adil, daripada muslim yang dzolim” apakah tidak ada lagi muslim yang Adil sehingga harus memilih kafir yang adil? Jika tidak ada bagaimana cara mengukurnya?

2. Sudahkah pemberi pernyataan “lebih baik Kafir yang adil, daripada muslim yang dzolim” memilah dan memilih semua kandidat gubernur Jakarta dan menemukan kesimpulan, “oh ternyata tak satupun kandidat gubernur yang muslim yang berlaku adil, sehingga harus memilih pemimpin yang kafir

3. Pernyataan itu memang benar, selanjutnya dalam konteks pilgub DKI, apakah pernyataan itu masih relevan untuk dipakai?

4. Pernyataan itu bisa saja jadi pintu darurat (emergency exit) jika memang tidak ada lagi muslim yang adil, namun bukankah pesawat terbang akan membuka pinta darurat jika ada kecelakaan?

Penulis hanya mengkritisi pernyataan, dan apakah relevan pernyataan tersebut menjelang pilgub DKI 2017.

Berikut keputusan hasil muktamar NU tahun 1999, tentang pemimpin non muslim.

Tulisan ini hanya mengingatkan agar siapapun yang mengaku NU sebelum memberikan pernyataan sendiri, mari kembali dulu ke hasil muktamar, bukankah sejak dulu warga NU punya jargon “memelihara tradisi yang baik dan mengambil sesuatu yang lebih baik”




KEPUTUSAN BAHTSUL MASA’IL AL-DINIYAH AL-WAQI’IYYAH
MUKTAMAR XXX NAHDLATUL ULAMA
DI PP. LIRBOYO KEDIRI JAWA TIMUR
TANGGAL 21 s/d 27 NOPEMBER 1999
A. Pertanyaan
Bagaimana hukum orang Islam menguasakan urusan kenegaraan kepada orang non Islam?

B. Jawaban
Orang Islam tidak boleh menguasakan urusan kenegaraan kepada orang non Islam kecuali dalam keadaan darurat, yaitu:
a. Dalam bidang-bidang yang tidak bisa ditangani sendiri oleh orang Islam secara langsung atau tidak langsung karena faktor kemampuan.
b. Dalam bidang-bidang yang ada orang Islam berkemampuan untuk menangani, tetapi terdapat indikasi kuat bahwa yang bersangkutan khianat.
c. Sepanjang penguasaan urusan kenegaraan kepada non Islam itu nyata membawa manfaat.
Catatan: Orang non Islam yang dimaksud berasal dari kalangan ahl al-dzimmah dan harus ada mekanisme kontrol yang efektif.

Dasar Pengambilan Hukum
1. Al-Quran Al-Karim
وَلَنْ يَجْعَلَ اللَّهُ لِلْكَافِرِينَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ سَبِيلًا
“Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman.” (QS: An-Nisaa Ayat: 141)

2. Tuhfah al-Muhtaj dan Hawasyi al-Syarwani, Juz IX, h. 72
ولا يستعان عليهم بكافر ) ذمي أو غيره إلا إن اضطررنا لذلك قول المتن: ولا يستعان إلخ) أي يحرم ذلك اه. سم, عبارة المغني والنهاية: (تنبيه) ظاهر كلامهم أن ذلك لا يجوز ولو دعت الضرورة إليه لكنه في التتمة صرح بجواز الاستعانة به أي الكافر عند الضرورة

3. Hawasyi al-Syarwani, Juz IX, h. 73
نعم ان قتضت المصلحة توليته في شىء لا يقوم به غيره من المسلمين او ظهر من المسلمين خيانة و امنت في ذمي فلا يبعد جواز توليته لضرورة القيام بمصلحة ما ولى فيه، و مع ذلك يجب على من ينصبه مراقبته و منعه من التعرض لاحد من المسلمين

4. Kanz al-Raghibin dan Hasyiyah al-Qulyubi, Jilid IV, h. 156
ولا يستعان عليهم بكافر) لأنه يحرم تسليطه على المسلمين قوله: ولا يستعان) فيحرم إلا لضرورة

5. Al-Ahkam al-Sulthaniyah, hal. 22
والوزارة على ضربين وزارة تـفويض ووزارة تـنـفيذ. اما وزارةالتـفويض فهى ان يستوزر الإسلام من يفوض اليه تدبـير الأمور برأيه وإمـضاء ها على اجتـهاده

6. Al-Ahkam al-Sulthaniyah, hal. 23
واما وزارة التـنـفيـذ فحكمها اضعـف وشروطها اقل لأن النـظر فيها مقـصور على رأي الإمام وتـدبـيره

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Kekeliruan 'lebih baik pemimpin kafir yang adil daripada muslim yang dzolim'"

Post a Comment

SILAHKAN KOMENTAR

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel