-->

Rahasia Bacaan Hauqalah

Faquha.site -Dengan mengucapkan lâ haula walâ quwwata illâ billâh semua beban bisa ditanggung, semua goncangan bisa diatasi dan semua kemuliaan bisa digapai. Ibnu Taimiya menasihati kita agar kalimat itu selalu kita ingat, sebab kalimat itu merupakan salah satu simpanan surga, salah satu danau kebahagiaan dan merupakan salah satu jalan ketenangan dan kelapangan hati.
Sebenarnya hiburan yang paling indah adalah mengucapkan Bismillâhi tawakkaltu ‘alallâh lâhaula walâquwwata illâ billâh. Kita itu lemah, untuk itu, pasrahlah kepada Allah dan berikan diri kita sepenuhnya kepada Allah. Lafadz Bismillâhi tawakkaltu ‘alallâh adalah bentuk kepasrahan kita kepada Allah, karena kelemahan kita tidak sebanding dengan kemahakuasaan Allah.
Sehebat apapun makhluknya, sebesar apapun dan sekeras apapun ombak itu, tidak ada artinya dibanding dengan kekuasaan Allah SWT. Karena kelemahan inilah, di saat kita dihadapkan dengan berbagai macam cobaan, maka ucapkanlah lâhaula walâquwwata illâ billâh. Ombak kehidupan yang kita alami, jawablah dengan prinsip Bismillâhi tawakkaltu ‘alallâh lâhaula walâquwwata illâ billâh.
Kalimat suci lainnya yang harus dijadikan sahabat dalam mengarungi kehidupan ini adalah kalimat lâ ilâha illalâh. Dalam QS. Muhammad: 19 Allah berfirman
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilâh (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal”.

Dalam ayat ini kata fa’lam (ketahuilah) lebih dahulu dibandingkan dengan kalimat lâ ilâha illallâh. Allah tidak mengatakan lâ ilâha illallâh fa’lam. Maksud dari semua ini adalah, bahwasannya segala sesuatu yang berada dalam proses keimanan kepada Allah haruslah diawali dengan pengetahuan. Ketahuilah terlebih dahulu arti dan maksud kalimat lâ ilâha illallâh.
Kita harus tahu terlebih dahulu visi, misi, filosofi, historical background-nya. Setelah semua itu diketahui, maka barulah kita diperintahkan mengetahui keesaan Allah. Dengan demikian, di saat kita mengucapkannya akan terasa berisi. Jadi keimanan yang hendak diajarkan adalah keimanan yang berdasarkan ilmu, bukan keimanan yang tanpa dasar. Jikalau kita hanya membaca dan menghafalnya saja tanpa tahu filosofi, visi, misi, ataupun historical background-nya, maka semua pernyataan itu cenderung jatuh ke mistik.
Kita tahu bahwa al-Qur’an itu tidak diturunkan sekaligus. Butuh waktu kurang lebih 23 tahun untuk menurunkannya. Padahal kurang apa Nabi SAW., beliau adalah pribadi yang salih, manusia pilihan Allah. Bukankah Nabi SAW. mampu menerima al-Qur’an secara langsung tanpa melalui proses yang lama? Kenapa tidak langsung berikan al-Qur’an dalam satu jam seperti halnya meng-install di komputer?
Inilah rahasianya, bahwa Allah menghendaki proses pembelajaran dalam membangun keimanan. Artinya Allah hendak menyuruh manusia mempelajari isi al-Qur’an secara bertahap sekaligus mengamalkannya secara bertahap pula. Dari sinilah kita mengetahui bahwa unsur pengucapan dan penghayatan adalah dua sisi yang tidak bisa dipisahkan.


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Rahasia Bacaan Hauqalah"

Post a Comment

SILAHKAN KOMENTAR

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel