Tujuan Pendidikan Prespektif Muhammad Abduh
March 27, 2015
Add Comment
Muhammad Abduh; Tokoh Pembaharu Islam Modern |
Faquha.com - Dalam merumuskan tujuan pendidikan, Muhammad Abduh (1931) berpendapat bahwa
sekolah didirikan untuk mendidik akal dan jiwa anak didik, sedangkan tujuan
keduanya adalah mengantarkan anak kepada batas-batas yang memungkinkan mereka
dapat mencapai kebahagian sempurna sewaktu hidup dan sesudah mati.
أَنَّ الْغَرْضَ
الحَقِيْقِيُّ مِنْ تَأْسِيْسِ الْمَدَارِسِ وَالْغَايَة بِشَأْنِ الْتَعْلِيْمِ
فِيْهَا إِنَّمَا هُوَ تَرْبِيَةُ الْعُقُوْلِ وَالنُّفُوْسِ وَإِيْصَاَلُهَا إِلى
حَد يُمْكِنُ المُتَرَبِّي مِنْ نَيْلِ كَمَالِ السَّعَادَةِ اَوْ مُعْظَمِهَا
مَادَامَ حَيًّا وَبَعْدَ مَوْتِهِ.
Selanjutnya Abduh berpendapat bahwa daya yang dimiliki setiap orang tidak
sama derajatanya, ada yang rendah dan ada yang tinggi. Perbedaan tersebut ada
yang disebabkan berbedanya pendidikan dan ada pula yang disebabkan oleh
berbedanya fitrah manusia yang tidak termasuk bidang usaha manusia.
Fitrah yang tidak dapat diusahakan oleh manusia tidak perlu diganggu gugat
karena merupakan takdir dari Allah, sedangkan yang dapat dirubah dengan usaha
manusia itulah yang perlu dilakukan melalui pendidikan.
Akal pada mulanya bersifat sederhana dan kosong dari ilmu pengetahuan. Agar
akal itu berdaya guna, perlu mendapatkan rangsangan untuk bisa aktif dengan
cara mengisikan ilmu pengetahuan ke dalamnya.
Menurut Abduh, bila akal telah diisi oleh ilmu pengetahuan, maka manusia
dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang salah dan mana
yang benar. Ia laksana cahaya yang dapat menerangi orang untuk melihat barang
yang bagus dan yang jelek
Adapun yang dimaksud jiwa menurut Abduh dapat dilhat dari penafsirannya
terahadap surat al-Baqarah ayat 284.
Dia menjelaskan bahwa nufus atau jiwa itu adalah sesuatu yang ada di
dalam diri manusia dan sebagai penyebab lahirnya perbuatan yang disadari,
seperti sifat iri dengki, hasud, kebiasaan berbuat munkar dan sebagainya.
Selanjutnya Abduh mengatakan bahwa dalam jiwa itu ada penyakit, salah satu
cara pengobatannya adalah dengan pendidikan agama.
Dari penyataan di atas dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan pendidikan
jiwa menurut Abduh adalah pendidikan moral spritual yaitu menanamkan
nilai-nilai agama kepada peserta didik agar mereka mengamalkan ajaran agama
dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat.
Pendidikan jiwa menurut Abduh adalah menumbuh kembangkan bakat dan sifat
utama dalam jiwa sertam membiaskaan dengan sifat-sifat utama dan menjauhkannya
dari sifat-sifat yang jahat, sehingga ia tumbuh dengan sifat-sifat yang baik
sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
Dari rumusan tujuan akhir pendidikan, kelihatan bahwa Muhammad Abduh ingin
memadukan dua tujuan pendidikan yaitu pendidikan umum dan pendidikan agama.
Dengan membagi tugas akal dan tugas jiwa. Akal dididik agar mendapatkan ilmu
pengetahuan yang benar dan berguna bagi kehidupannya. Sedangkan jiwa dididik
untuk memperoleh akhlak mulia, dengan demikian
anak didik dapat menjauhkan diri dari perbuatan yang tidak baik.
Kedua unsur pokok yang ada dalam diri manusia itu sama-sama untuk
memperoleh kebahagian. Seseorang tidak akan mendapatkan ilmu yang hakiki kalau
dirinya tidak dihiasi dengan akhlak yang mulia
0 Response to "Tujuan Pendidikan Prespektif Muhammad Abduh"
Post a Comment
SILAHKAN KOMENTAR