-->

Tujuan Pendidikan Prespektif Muhammad Abduh

Muhammad Abduh; Tokoh Pembaharu Islam Modern
Faquha.com - Dalam merumuskan tujuan pendidikan, Muhammad Abduh (1931) berpendapat bahwa sekolah didirikan untuk mendidik akal dan jiwa anak didik, sedangkan tujuan keduanya adalah mengantarkan anak kepada batas-batas yang memungkinkan mereka dapat mencapai kebahagian sempurna sewaktu hidup dan sesudah mati.

أَنَّ الْغَرْضَ الحَقِيْقِيُّ مِنْ تَأْسِيْسِ الْمَدَارِسِ وَالْغَايَة بِشَأْنِ الْتَعْلِيْمِ فِيْهَا إِنَّمَا هُوَ تَرْبِيَةُ الْعُقُوْلِ وَالنُّفُوْسِ وَإِيْصَاَلُهَا إِلى حَد يُمْكِنُ المُتَرَبِّي مِنْ نَيْلِ كَمَالِ السَّعَادَةِ اَوْ مُعْظَمِهَا مَادَامَ حَيًّا وَبَعْدَ مَوْتِهِ.

Selanjutnya Abduh berpendapat bahwa daya yang dimiliki setiap orang tidak sama derajatanya, ada yang rendah dan ada yang tinggi. Perbedaan tersebut ada yang disebabkan berbedanya pendidikan dan ada pula yang disebabkan oleh berbedanya fitrah manusia yang tidak termasuk bidang usaha manusia.

Fitrah yang tidak dapat diusahakan oleh manusia tidak perlu diganggu gugat karena merupakan takdir dari Allah, sedangkan yang dapat dirubah dengan usaha manusia itulah yang perlu dilakukan melalui pendidikan.

Akal pada mulanya bersifat sederhana dan kosong dari ilmu pengetahuan. Agar akal itu berdaya guna, perlu mendapatkan rangsangan untuk bisa aktif dengan cara mengisikan ilmu pengetahuan ke dalamnya.

Menurut Abduh, bila akal telah diisi oleh ilmu pengetahuan, maka manusia dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang salah dan mana yang benar. Ia laksana cahaya yang dapat menerangi orang untuk melihat barang yang bagus dan yang jelek

Adapun yang dimaksud jiwa menurut Abduh dapat dilhat dari penafsirannya terahadap surat al-Baqarah ayat 284.

Dia menjelaskan bahwa nufus atau jiwa itu adalah sesuatu yang ada di dalam diri manusia dan sebagai penyebab lahirnya perbuatan yang disadari, seperti sifat iri dengki, hasud, kebiasaan berbuat munkar dan sebagainya.

Selanjutnya Abduh mengatakan bahwa dalam jiwa itu ada penyakit, salah satu cara pengobatannya adalah dengan pendidikan agama.

Dari penyataan di atas dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan pendidikan jiwa menurut Abduh adalah pendidikan moral spritual yaitu menanamkan nilai-nilai agama kepada peserta didik agar mereka mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat.

Pendidikan jiwa menurut Abduh adalah menumbuh kembangkan bakat dan sifat utama dalam jiwa sertam membiaskaan dengan sifat-sifat utama dan menjauhkannya dari sifat-sifat yang jahat, sehingga ia tumbuh dengan sifat-sifat yang baik sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

Dari rumusan tujuan akhir pendidikan, kelihatan bahwa Muhammad Abduh ingin memadukan dua tujuan pendidikan yaitu pendidikan umum dan pendidikan agama. Dengan membagi tugas akal dan tugas jiwa. Akal dididik agar mendapatkan ilmu pengetahuan yang benar dan berguna bagi kehidupannya. Sedangkan jiwa dididik untuk memperoleh akhlak mulia, dengan demikian  anak didik dapat menjauhkan diri dari perbuatan yang tidak baik.

Kedua unsur pokok yang ada dalam diri manusia itu sama-sama untuk memperoleh kebahagian. Seseorang tidak akan mendapatkan ilmu yang hakiki kalau dirinya tidak dihiasi dengan akhlak yang mulia


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Tujuan Pendidikan Prespektif Muhammad Abduh"

Post a Comment

SILAHKAN KOMENTAR

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel