Studia Islamika, Jurnal UIN Jakarta yang menjadi Perhatian Kampus-kampus Dunia
February 7, 2015
Add Comment
Jakarta,
Faquha.com - Penerbitan
Jurnal Studia Islamika telah memasuki usianya yang ke-20 tahun sejak
pertama kali diterbitkan pada tahun 1994. Sebuah konsistensi yang sangat jarang
dicapai terbitan-terbitan ilmiah akademik di Tanah Air, terlebih
perguruan-perguruan tinggi Islam.
Jurnal yang beroleh
akredetasi A ini mengkhususkan kajian Islam Asia Tenggara dari aspek teologi,
antropologi, sosiologi, sejarah, psikologi, politik, ekonomi, dan budaya serta
pendidikan. Beberapa karya penelitian sarjana peneliti seperti Martin van
Bruinessen, Karel Steenbrink, Rober W. Hefner sering dimuat dalam jurnal yang
ber-tag line “Indonesia Journal for Islamic Studies”
Studia Islamika
berangkat dari kekosongan
referensi tentang Islam di Asia Tenggara. Ini kontras dengan keberadaan Islam
di kawasan ini yang sangat kaya dengan warisan (legacy) dalam berbagi
aspek kehidupan masyarakatnya. Mulai dari soal keagamaan, jejaring intelektual,
dan kelembagaan (pendidikan, dakwah, dan filantropi), tradisi sosial budaya
politik dan ekonomi. Ini menjadikan
Islam di kawasan ini lebih distingtif dibanding Islam di wilayah lain.
Warisan ini mulai
terbentuk saat Islam datang dan menyebar
sejak akhir abad ke-12 M dan awal abad ke -13 M, sebelum kemudian
menemukan momentum menjelang hadirnya beberapa kekuatan kolonial Eropa seperti
Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris di abad ke-16 M.
Pembentukannya
banyak diwarnai sifat penyebaran Islam yang damai, akomodatif dengan tradisi
sosial-budaya lokal, terus berangsur-angsur dalam abad-abad selanjutnya sampai
sekarang. Ini pada gilirannya, hal ini mendorong munculnya wajah Islam
Indonesia (Asia tenggara) yang moderat sehingga memberikan iklim kondusif bagi
pembangunan, modernisasi, dan demokrasi di kawasan ini.
Pada akhirnya,
fenomena Islam dan masyarakatnya menjadi narasi besar yang menarik perhatian
banyak sarjana-peneliti universitas dunia untuk datang dan menelitinya.
Penelitian yang mereka lakukan menghasilkan puluhan bahkan ratusan karya
akademik mulai dari penelitian untuk tesis disertasi hingga penerbitan
buku-buku tentang Islam di Asia Tenggara. Sayang, kekayaan yang melimpah ini
luput dari perhatian mayoritas sarjana Muslim Indonesia (Asia Tenggara)
sendiri.
Menjadi
Langganan Kampus-kampus di Luar Negeri
Sebagai junal
international, Studia Islamika telah dilanggan sejumlah perpustakaan
universitas dan lembaga terkemuka di dunia. Hal tersebut dapat dimengerti,
karena Studia Islamika memiliki tingkat pengutipan (citation index) relatif
tinggi.
Prof. Oman dalam
kunjungannya ke berbagai perpustakaan di beberapa universitas Amerika, Eropa,
dan Asia, dia selalu menemukan studia Islamika terpajang dirak-rak perpustakaan
kampus-kampus besar dunia tersebut.
“Banyak kampus
dan lembaga riset di Amerika, Eropa dan Asia, yang berlangganan Studia Islamika.
Ongkos kirimnya pun mereka membayar, papar Oman yang juga editor Studia
Islamika”
Prof. Oman menuturkan, Studia
islamika mampu menarik pembaca dari dunia, karena dikelola secara
profesional. Mereka yang terlibat di dapur redaksi merupakan orang-orang berintegritas dan
mumpuni di bidangnya masing-masing. Karena itu, penerbitan artikel di Studia
Islamika terbilang tidak sembarangan. Satu artikel masuk yangdikirim oleh
peneliti harus mendapat banyak review secara mendatil dan mendalam.
Artikel Melalui Sejumlah Syarat dan Panyaringan yang Ketat
Selain harus dibaca
oleh tim rivewier, aritikel-artikel yang dikirimkan ke dapur redaksi harus
dibaca dengan detil, baik bahasa, ejaan, isi, maupun gaya bahasanya oleh tim
redaksi. Kalau tidak sesuai dengan standar, kita tolak, tegas Oman
Demikian pula
soal rasa dan gaya bahasa penulisan artikel. Untuk masalah yang satu ini,
studia islamika harus “menyewa penutur asli (native speaker) bahasa
asing. “untuk editing bahasa Inggris, kita mesti pakai orang asing dan itu
butuh waktu yang cukup lama. Untuk editing bahasa Arab, ktia pakai alumni Timur
tengah yang ahli. Papar dia
Lantaran
bereputasi kelas dunia, sejumlah jurnal lain yang terbit d lingkungan Perguruan
Tinggi Agama Islam (PTAIS) menjadikan Studia islamika sebagai model. Tak
sedikit para pengelola jurnal di PTAIS itu belajar tentang Sttudia Islamika
dan tidak sedikit pula para sarjana dan peneliti beraharap artikelnya bisa
dterima. (Edin/Jurnal Wisuda 94)
0 Response to "Studia Islamika, Jurnal UIN Jakarta yang menjadi Perhatian Kampus-kampus Dunia"
Post a Comment
SILAHKAN KOMENTAR