-->

Pengaruh Mitokondria Ibu kepada Janin

Faquha.com - Peristiwa yang terjadi selama proses kehamilan  berpengaruh tiga kali lebih besar dibanding apapun yang dilakukan oleh orangtua sesudah bayi lahir. Peristiwa yang akan membentuk segala macam warna warni pada manusia seperti kecerdasan, pembentukan watak, dan perilaku.   

Pada dasarnya proses kehamilan dimulai dari pertemuan antara sperma dan ovum melalui proses fertilisasi dimana setelah terjadi proses fertilisasi tersebut, kedua sel gamet itu akan melebur menjadi satu dan membentuk zygot kemudian membelah menjadi morula, blastula, gastrula, dan berdiferensiasi menjadi makhluk hidup kecil di dalam rahim yang disebut dengan fetus (janin).

Ovum merupakan sel gamet yang terdiri dari inti sel dan sitoplasma lengkap dengan organel-organel yang akan berperan dalam proses pembelahan dan perbanyakan sel. Sperma merupakan sel gamet yang terdiri atas kepala dengan inti sel dan ekor yang mengandung mitokondria sebagai pemberi energi bagi pergerakan sperma, yang mana setelah 14 jam proses fertilisasi ekor sperma yang mengandung mitokondria akan dilepas dan dibuang.

Ekor sperma merupakan alat gerak yang membutuhkan energi tinggi dari mitokondria. Pada proses masuknya sel sperma ke sel telur, ekor sperma akan terlepas sehingga mitokondria tidak ikut masuk. Beberapa mitokondria ayah yang mungkin masuk dalam sel telur akan diencerkan selama proses mitosis sehingga sangat tidak berarti jumlahnya atau dianggap sebagai benda asing. Oleh karena itu dapat dianggap tidak terjadi rekombinasi sehingga dapat dikatakan bahwa mitokondria DNA (mtDNA) bersifat haploid, diturunkan dari ibu ke seluruh turunannya (Cann et al., 1987).

Dalam proses kehamilan, perubahan apapun pada ibu senantiasa akan dibagi bersama dengan anak yang dikandung. Jika ibu senantiasa mengisi masa kehamilan dengan kecemasan atau kesedihan, hormon sedih dan cemas ibu akan disampaikan kepada anak melalui saluran darah di tali pusat.

Dengan demikian, ketika lahir dan beranjak dewasa, seorang anak telah di- setting sedemikian rupa untuk menjadi pribadi pemurung. Karena secara genetik anak mewarisi lebih banyak materi genetik dari ibu dibandingkan dengan ayah, pewarisan genetik dari ibu kepada anak selama masa kehamilan akan menjadi tidak sempurna.

Di sinilah awal peran ibu dalam pembentukan. Kontak batin antara ibu dan anak walaupun terhalang jarak sejauh apapun, begitu kuat dan intens. Hal ini memperlihatkan adanya ikatan cinta yang dapat menembus dimensi jarak dan waktu di dunia ini. Dengan kata lain perasaan seorang ibu kepada anaknya bagaikan perasaan dia terhadap dirinya sendiri. Oleh karena itu, sifat baik, kecerdasan serta kesalehan seorang anak sangat ditentukan oleh sifat, kecerdasan serta kesalehahan ibunya.






Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pengaruh Mitokondria Ibu kepada Janin"

Post a Comment

SILAHKAN KOMENTAR

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel