Pengaruh Mitokondria Ibu kepada Janin
February 25, 2015
Add Comment
Faquha.com - Peristiwa
yang terjadi selama proses kehamilan berpengaruh tiga kali lebih besar dibanding
apapun yang dilakukan oleh orangtua sesudah bayi lahir. Peristiwa yang akan
membentuk segala macam warna warni pada manusia seperti kecerdasan, pembentukan
watak, dan perilaku.
Pada dasarnya proses kehamilan dimulai dari
pertemuan antara sperma dan ovum melalui proses fertilisasi dimana setelah
terjadi proses fertilisasi tersebut, kedua sel gamet itu akan melebur menjadi
satu dan membentuk zygot kemudian membelah menjadi morula, blastula, gastrula,
dan berdiferensiasi menjadi makhluk hidup kecil di dalam rahim yang disebut dengan fetus (janin).
Ovum merupakan sel gamet yang terdiri dari inti
sel dan sitoplasma lengkap dengan organel-organel yang akan berperan dalam
proses pembelahan dan perbanyakan sel. Sperma merupakan sel gamet yang terdiri
atas kepala dengan inti sel dan ekor yang mengandung mitokondria sebagai
pemberi energi bagi pergerakan sperma, yang mana setelah 14 jam proses
fertilisasi ekor sperma yang mengandung mitokondria akan dilepas dan dibuang.
Ekor sperma merupakan alat gerak yang
membutuhkan energi tinggi dari mitokondria. Pada proses masuknya sel sperma ke
sel telur, ekor sperma akan terlepas sehingga mitokondria tidak ikut masuk.
Beberapa mitokondria ayah yang mungkin masuk dalam sel telur akan diencerkan
selama proses mitosis sehingga sangat tidak berarti jumlahnya atau dianggap
sebagai benda asing. Oleh karena itu dapat dianggap tidak terjadi rekombinasi
sehingga dapat dikatakan bahwa mitokondria DNA (mtDNA) bersifat haploid,
diturunkan dari ibu ke seluruh turunannya (Cann et al., 1987).
Dalam proses kehamilan, perubahan apapun pada
ibu senantiasa akan dibagi bersama dengan anak yang dikandung. Jika ibu senantiasa
mengisi masa kehamilan dengan kecemasan atau kesedihan, hormon sedih dan cemas
ibu akan disampaikan kepada anak melalui saluran darah di tali pusat.
Dengan demikian, ketika lahir dan beranjak
dewasa, seorang anak telah di- setting
sedemikian rupa untuk menjadi pribadi pemurung. Karena secara genetik anak
mewarisi lebih banyak materi genetik dari ibu dibandingkan dengan ayah,
pewarisan genetik dari ibu kepada anak selama masa kehamilan akan menjadi tidak
sempurna.
Di sinilah awal peran ibu dalam pembentukan. Kontak batin antara ibu dan anak walaupun
terhalang jarak sejauh apapun, begitu kuat dan intens. Hal ini memperlihatkan
adanya ikatan cinta yang dapat menembus dimensi jarak dan waktu di dunia ini.
Dengan kata lain perasaan seorang ibu kepada anaknya bagaikan perasaan dia
terhadap dirinya sendiri. Oleh karena itu, sifat baik, kecerdasan serta
kesalehan seorang anak sangat ditentukan oleh sifat, kecerdasan serta kesalehahan
ibunya.
0 Response to "Pengaruh Mitokondria Ibu kepada Janin"
Post a Comment
SILAHKAN KOMENTAR