Evolusi Itsbat Versi Muhammadiyah; berkahir dengan mangkir dari sidang itsbat
July 22, 2012
1 Comment
Faquha News - Soal rukyat hilal. Tolong, lapangkan dada
sejenak, jangan emosi dan jangan dibantah kecuali ada bukti kuat. Semua ahli
ilmu falak, apalagi dari Muhammadiyah pasti mengerti dan masih ingat bahwa dulu
Muhammadiyah menggunakan rukyat hilal dengan derajat cukup tinggi.
Hal itu berlangsung sampai era Orde Baru.
Karena waktu itu Muhammadiyah menguasai Depag, maka tetap bertahan dengan
derajat cukup tinggi, menolak hilal dua derajat. Sementara ahli falak NU
menerima hilal dua derajat.
Oleh karena itu, tahun 1990an NU tiga kali
berturut-turut berbeda Lebaran dengan Pemerintah-Muhammadiyah. Setelah Orde
Baru tumbang dan Gus Dur menjadi presiden, mindset Muhammadiyah berubah dan
radikal meninggalkan rukyat hilal derajat tinggi.
Lalu mereka membuat metode “wujudul hilal”,
artinya pokoknya hilal terlihat di ufuk, sekalipun derajatnya nol koma, mereka
sudah menetapkan tanggal satu. Disini jelas kualitas hujjah Muhammadiyah yang
berubah-ubah yang tidak valid.
Hadits yang dulu dielu-elukan, ayat
al-Qur'an berisikan seruan "Taat
kepada Allah, Rasul dan Ulil Amr" menjadi alergi didengar.
Di sini Muhammadiyah membuat beda lagi
dengan NU. Kalau dulu hilal harus derajat tinggi untuk bisa dirukyat, kini
membuang criteria itu secara total dan yang penting hilal sudah muncul berapapun
derajatnya. Sementara NU tetap pada standar rukyat dengan minimum dua darjat.
Tentu saja beda lagi dengan NU.
mungkin mau meniru (al-masih) (pengikut)
ReplyDelete