-->

Filsafat Sains dalam Perspektif Modern

Jakarta, Faquha.site - Kekuatan filsafat adalah pada konsepsi, sedangkan kekuatan sains pada persepsi. Konsepsi dihasilkan oleh penalaran akal (reasoning) terhadap objek-objek akliah (ma'qulat/intelliible), melalui metode deduksi, sedangkan persepsi adalah hasil sensasi indera terhadap objek-objeknya, dengan menggunakan metode induksi.

Manaat sains bagi saya (atau kita) dapat dirasakan dalam dua segi: teoritis dan medodologis. Secara teoritis sains (modern) telah memberi banyak informasi yang luar biasa mengenai objek-objek yang ditelitinya. Dalam sains kita menemukan banyak sekali teori-teori hebat tentang dunia fisik, dari mulai langit yang sangat amat luas, yang membicarakan bukan hanya tentang tata surya (solar system), tetapi lebih jauh lagi tentang galaksi, di mana tata surya hanya sebuah noktah kecil di pinggirannya bersama milyaran baintang lain yang terkandung di dalamnya. 

Bukan itu saja ternyata galaksi bima sakti (milkyway), bukan satu-satunya galaksi yang ada di alam semesta, tapi masih ada milyaran galaksi lain yang berkelompok-kelompok sebagai kluster. Ini tentu benar-benar penemuan revolusioner, kalau mengingat bahwa penemuan besar Kopernikus tentang heleosentris (sering disebut revolusi Kopernikus) ternyata baru bicara matahari sebagai pusat tata surya, tapi diklaim sebagai pusat dunia.

Selain gambaran dramatis tentang alam semesta, sains modern juga memberikan teori yang hebat bagi alam semesta kita, dan kisah kejadiannya. Menurut penelitian Hubble, alam semesta yang kita kenal ternyata dalam keadaan terus berkembang, atau yang diistilahkan the expanding universe. 


Dengan ditemukannya fakta ini, maka teori big bang yang dulu digagas oleh Laplace dan Kant, kini mendapat pembenaran ilmiahnya. Pengembangan atau pemuaian alam semesta ini, dipandang berasal dari sebuah ledakan hebat dari sebuah substansi yang mahapadat, yang dikenal dengan singularitas. Dari ledakannya itulah maka secara evolutif alam semesta berkembang seperti yang kita saksikan sekarang ini. Dan kalau sudah sampai saat nanti, ia akan kembali kepada keadaan yang disebut sebagai "big crunch" dimana alam semesta yang maha luas ini akan mebali ke pada keadaan semula, yakni singularits, yang disebut sebagai lobang hitam (black hole).

Selain berbicara tentang langit, sains juga berbicara tentang apa yang ada antara langit dan bumi, dalam cabang ilmu meteorologi, yang meliputi teori lapisan-lapisan atmosfer yang mengelilingi bumi (dari yang paling rendah troposfer, melalui statosfer, lapisan ozon, mesosfer, ionosfer dan terakhir eksosfer (diperkirakan bahwa tebal atau rentang antara lapisan yang paling bawah dan paling tinggi adalah sekitar 700-900 km dan yang lebih mengejutkan lagi adalah penemuan yangnmengatakan bahwa lapisan udara yang begitu tebal tersebut ternyata bergerak mengikuti rotasi bumi, sebagai akibat tarikan gravitasi bumi). 


Adapun bulan, yang menandai wilayah lingkup meteorologi, berjarak rata-rata 384.000 km. selain bicara tentang lapisan-lapisan bumi, meteorlogi juga bicara tentang benda-benda dan peristiwa yang terjadi antara bulan dan permulkaan bumi. Benda-benda langit yang dimaksud adalah ternasuk awan, udara, salju, hujan. Sedangkan peristiwa yang dimaksud adalah apa yang terjadi pada dan di antara benda-benda tersebut, seperti formasi awan dan badai besar (urricance), badai (angin, salju, angin puting beliung, tornedo), kilat, halilintar, salju, hujan es, dll),

Ketika perhatian turun ke bumi, maka sains mengkaji bidang-bidang yang berbeda, seperti yang berkenaan dengan unsur-unsur (dibahas dalam kimia), ruang, waktu dan berak benda-benda (sebagai kajian utama fisika), kemudian benda-benda mineral (mineralogi), tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan (biologi), tentang pikiran dan gejala mental manusia (yang dibahas dalam psikologi) dan budaya yang dibahas dalam sosiologi. Dalam bidang fisika, sains modern telah membongkar rahasia terdalam dari dunia fisik, tidak terbatas hanya pada atom,--yang dulu dipandang sebagai bagian atau komponen terkecil dunia fisik yang tak bisa dibagi lagi,--tapi lebih dalam dari itu, menyelam ke dunia di bawah level atom (sub-atomic level), dengan ditemukannya hadron dan quark. 


Fisika juga menemukan beberapa daya fundamental alam seperti gravitasi, elektromagnetik, golombang nuklir lemah (weak force) dan gelombang nuklir kuat (strong force). Di bidang minerologi, telah ditemukan substansi-substansi mineral yang jauh lebih mahal dari pada emas,mperak bahkan intan dan berlian, seperti uranium dan plutonium. Selain itu, terungkap juga suatu kekuatan besar yang tidak terbayangkan sebelumnya yang justru muncul dari substansi yang paling kecil, yaitu atom dan bahkan dari inti atom, yaitu daya atom atau nuklir. 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Filsafat Sains dalam Perspektif Modern "

Post a Comment

SILAHKAN KOMENTAR

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel