PKS janji pajak motor di hapus, contoh kampenye bohong besar
March 10, 2019
Add Comment
pajak motor dihapus adalah contoh kampanye bohong besar |
Faquha.Site- Banyak cara menipu rakyat. Salah satunya dengan janji kampanye yang tidak mungkin dilaksanakan.
Inilah yang kini digembar-gemborkan PKS. Mereka menjanjikan
pajak sepeda motor akan dihapuskan. Sebuah janji yang dipastikan cuma tinggal
janji tanpa realisasi. Dengan kata lain, ngomongnya sebakul.
Pajak sepeda motor adalah salah satu pendapatan asli daerah
yang cukup signifikan. Uang didapat dari pajak kendaraan bermotor (PKB), pajak
bea balik nama kendaraan bermotor (PBBNKB) dan pajak bahan bakar kendaraan
bermotor (PBBKB).
Selain pajak, sepeda motor juga menyumbangkan pendapatan
asli daerah dari tarif sumbangan dana kecelakaan lalu lintas dan biaya
administrasi surat tanda kendaraan bermotor (STNK). Seluruh angka itu
menyumbangkan porsi yang cukup besar bagi pendapatan daerah. Bisa dibayangkan
bagaimana jadinya pembangunan daerah jika pendapatannya menurun drastis.
Kita tahu belanja daerah adalah salah satu stimulus
pertumbuhan ekonomi. Jika belanja berkurang jauh, ekonomi daerah akan lumpuh.
Ini mengakibatkan banyak fasilitas daerah tidak bisa difungsikan. Ujungnya
layanan publik tambah ambudaradul.
Sebagai contoh DKI Jakarta. Dari seluruh PAD, sumbangan
berbagai pungutan kendaraan bermotor mencapai hampir 25%. Katakanlah separuhnya
disumbang oleh pemilik sepeda motor. Artinya Pemda kehilangan pendapatan
sebesar 12,5% atau sekitar Rp10 triliun.
Bayangkan dampaknya bagi daerah yang PAD-nya cuma secuil.
Pajak kendaraan bermotor adalah pendapatan yang menentukan. Jika itu dihapuskan
akan banyak daerah tidak bisa membangun.
Bukan hanya itu. Pajak kendaraan bermotor juga difungsikan
sebagai instrumen mengendalikan pertumbuhan kendaraan bermotor. Sekaligus
mengendalikan kemacetan atau polusi. Pajak dan STNK juga pada akhirnya menjadi
ciri kepemilikan. Bisa dibayangkan jika motor tidak lagi wajib dilengkapi surat
kepemilikan. Apa yang akan terjadi?
Curanmor merajalela. Kejahatan yang menggunakan sepeda motor
meningkat karena akan sulit mendeteksi pemiliknya. Itu sama saja menghilangkan
sedikit biaya tapi menambah efek yang jauh lebih mengerikan pada kehidupan
sosial.
Pertanyannya. Apakah rakyat Indonesia lebih suka ditipu atau
diajak berpikir lebih realistis
Mungkin bagi PKS rakyat Indonesia tergolong goblok. Jadi
mudah dibohongi dengan janji kampanye yang gak mungkin dilaksanakan. Itu sama
seperti janji kampanye Prabowo yang gak akan mengimpor apa pun.
Padahal ekonomi Indonesia tumbuh dari interaksinya dengan
ekonomi dunia. Ada ekspor, ada impor. Gak mungkin kita menutup ekonomi kita
dari arus impor. Itulah bulshit, se-bulshit-bulshitnya.
Kata orang, lidah memang tidak bertulang. Kalau bertulang
namanya dengkul. Tapi kalau PKS mau nggedabrus jangan kebangetan juga dong.
Rakyat bukan sapi bongkrek yang mudah ditipu.
Lagipula, beberapa kader PKS kini menempati kursi Gubernur.
Misalnya di Sumbar dan NTB. Jika mereka serius, coba saja dulu wilayah yang
Gubernurnya orang PKS melakukan untuk daerahnya. Hapus pajak kendaraan di
wilayah itu. Karena mereka punya kuasa. Tapi, gak dilakukan kan? Kenapa? Karena
emang gak mungkin bisa terlaksana. Gak mungkin bisa diwujudkan. Emang PKS mau
daerah yang dipimpin kadernya PAD-nya merosot?
Jadi janji kampanye PKS akan penghapusan pajak motor adalah
bohong besar. Tipuan licik sebuah partai kepada rakyat. Demi mengumpulkan
suara.
Berbeda dengan janji revisi UU ITE yang disampaikan PSI.
Bagi saya ini adalah janji yang lebih realistis.
Bukan apa-apa. UU ITE yang semangatnya melindungi proses
transaksi elektronik justru lebih banyak digunakan untuk menjerat netizen
karena berbagai kasus di media sosial. Sudah banyak netizen yang terkena hukum
akibat UU ITE ini.
Akibatnya UU ITE kini sering difungsikan justru menjadi
semacam alat pembungkam kebebasan berpendapat. Kadang-kadang penerapannya
berlebihan.
Bahwa perlu ada batas menggunakan media sosial, itu perlu
dipahami. Tapi jangan sampai konten UU ITE justru menjadi kerangkeng bagi
kreatifitas publik. Mencermati perkembangan kasus-kasus yang menggunakan UU
ITE, rasa-rasanya memang diperlukan revisi serius agar UU ITE tidak memakan
korban yang tidak perlu.
Dua partai berjanji dalam kampanyenya. PKS cenderung
nggedabrus dengan janjinya.
Sedangkan PSI lebih realistis. Membuat UU dan mengevaluasinya
memang salah satu fungsi DPR yang akan diisi oleh kader-kader partai.
Pertanyannya. Apakah rakyat Indonesia lebih suka ditipu atau
diajak berpikir lebih realistis?
0 Response to "PKS janji pajak motor di hapus, contoh kampenye bohong besar"
Post a Comment
SILAHKAN KOMENTAR