-->

Radikalisme Yang Mengatasnamakan Agama


Untuk kepentingan politik, kelompok ini memonopoli istilah "umat islam", "ulama" dan "kebenaran". Sehingga istilah tersebut seolah hanya milik mereka.
Setiap yang bersebrangan dengan mereka dikesankan tidak pro islam. Sehingga masyarakat yang berbeda pilihan politik pun terpaksa ikut, karena takut dosa atau takut disebut tidak pro islam.
Kelompok ini mengklaim bahwa Allah ada untuk barisannya. Menganggap kelompok lain (meskipun seiman) yang beda pilihan politiknya berada di luar jalan Allah.
Astagfirulloh..
Apakah mereka tidak sadar bahwa Allah itu Maha Berkehendak? Yang mana kehendak-Nya SWT tidak bisa dipaksa-paksa harus sama dengan kehendak kelompok mereka, pun dengan kehendak lain mana pun.
Sejatinya, urusan politik adalah urusan duniawi yang harus menjadi bentuk ikhtiar untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Setiap orang memiliki pilihan dan caranya masing-masing.
Oleh karena itu, hendaknya sentimen agama untuk birahi politik praktis yang bernilai sesaat harus dihindari.
Mari tetap menjaga ukhuwah. Jangan sampai gegara beda pilihan politik, kita atau saudara kita mudah menuduh orang lain yang seiman dengan tuduhan "sesat", "munafik", "kafir", dan lain sebagainya. Mari saling mengingatkan. Berbagi kebaikan itu baik.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Radikalisme Yang Mengatasnamakan Agama"

Post a Comment

SILAHKAN KOMENTAR

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel