Kenapa Perempuan yang Selalu di salahkan
Kenapa Perempuan yang Selalu Disalahkan?
Setiap ada peristiwa atau kasus yang melibatkan perempuan, kenapa mereka yang selalu disalahkan dan dikambinghitamkan?
Coba lihat, kalau ada kasus pemerkosaan, perempuan yang dituduh bersalah: karena pakai pakaian seksilah, nggak berjilbab lah. Padahal, banyak sekali kasus-kasus kekerasan di "dunia Islam" seperti yang pernah saya tulis yang dilakukan para lelaki bejat atas perempuan berhijab dan berburqa atau berniqab. Jadi problemnya bukan pada "sehelai pakaian" perempuan tapi pada otak, pikiran, dan jiwa kaum lelaki yang sakit.
Lalu, soal lokalisasi prostitusi juga perempuan yang disalahkan. Kaum "begenggek" yang dihina dan dinistakan. "Begenggek" adalah sebutan untuk PSK (ingat PSK bukan PKS he he) dalam Bahasa Jawa Pantura. Tudingan tidak pernah ditujukan untuk para lelaki yang punya burung yang suka jajan sembarangan?
Sejumlah penceramah dan ustad unyu-unyu juga sering kali (jika bukan selalu) menjadikan perempuan sebagai "obyek" yang tertindas bukan "subyek" yang berperan penting dalam masyarakat.
Misalnya, perempuan harus taat dalam kondisi apapun kepada suami? Kenapa bukan suami yang harus taat kepada istri? Jika tidak mau melayani suami, istri akan dilaknat. Bagaimana jika suami yang tidak mau melayani istri? Mestinya dilaknat juga dong?
Neraka kelak akan penuh-sesak dengan perempuan. Kenapa bukan laki-laki yang memenuhi neraka?
Surga selalu digambarkan penuh dengan bidadari? Bagaimana dengan perempuan yang masuk surga?
Dlsb.
Banyak sekali gambaran tentang perempuan dalam tradisi agama itu sebetulnya yang dikonstruksi oleh wacana keagamaan bukan doktrin agama; dibentuk oleh tafsir atas kitab suci bukan ajaran kitab suci itu sendiri; ditafsirkan oleh para penafsir lelaki yang misoginis dan bias atas perempuan bukan oleh para penafsir yang pro terhadap hak-hak perempuan; dipengaruhi oleh kultur masyarakat Arab yang patriarkhi yang menekankan pada supremasi lelaki atas perempuan, dan seterusnya.
Apakah ajaran Islam khususnya itu anti dan memandang rendah kaum perempuan? Jelas tidak. Kemuliaan dalam Islam diukur dari segi kualitas ketakwaan seorang Muslim/Muslimah, bukan dari asspek gender. Banyak sekali ajaran-ajaran Islam dan ayat-ayat Al-Qur'an yang sangat menghormati kaum perempuan.
Sangking hormatnya Islam terhadap perempuan sampai-sampai Nabi Muhammad ketika ditanya siapa yang paling utama untuk ditaati, beliau menjawab dan mengulang sampai tiga kali tentang "ibu" baru kemudian bapak; sangking mulianya posisi perempuan dalam Islam sampai-sampai surga digambarkan berada di bawah telapak kaki simbok, bukan di bawah telapak kaki bapake. Coba renungkan? Di bawah telapak kaki perempuan saja ada surga apalagi pahanya? he he
Catatan: status ini merupakan dampak dari dikerubuti emak-emak narsis di Jakarta he he.
0 Response to "Kenapa Perempuan yang Selalu di salahkan"
Post a Comment
SILAHKAN KOMENTAR