-->

Ikut Sunnah berarti Tawadhu kepada sesama Muslim

Tunduklah Pada Sunnah!
Tawadhulah Kepada Sesama Muslim!
Dan greeting SELAMAT IDUL FITRI
Kita kuatir jika ibadah kita tidak sesuai dengan al Qur'an dan sunnah Nabi SAW. Karena ini menyalahi. Karena ibadah kita percuma.
Namun kita pun harus kuatir jika merasa bahwa cara ibadah kita ialah paling sesuai dg Sunnah, sementara cara ibadah muslim lain yg berbeda dengan kita telah menyimpang dari Sunnah, atau bahkan kita tuduh di luar Sunnah...
Sebab hal ini ialah ketakaburan.
Mari kita tundukan jiwa dan raga pada Sunnah Nabi SAW secara kaaffah. Dan diantara kekaffahan terhadap Sunnah, ialah kewajiban kita untuk tawadhu kepada sesama muslim...
Siapa tahu bahwa ibadah muslim lain yg berbeda itu, bukan karena bertentangan dengan Sunnah Nabi SAW, namun KARENA BERTENTANGAN dengan KETIDAKTAHUAN KITA terhadap Sunnah secara menyeluruh, beserta istidlalnya.
Orang lain mengamalkan anu dan anu, belum tentu tanpa dalil, bisa jadi karena kita tidak paham bagaimana cara dia beristidlal.
Kang Ramzi pernah menuduh zikir kakaknya ba'da solat dengan suara nyaring, sebagai bid'ah.
Dan tatkala kakaknya memperlihatkan Sohih Bukhori juz 1 hal 213, Sohih Muslim juz 2 hal 91, al Majmu Syarah al Muhazzab juz 3 hal 485, al Hâwi lil Fatawi juz 1 hal 375, Majmu Fatawi Bin Baz juz 11 hal 190 dan Majmu Fatawi wa Rosail Syeik Utsaimin juz 13 hal 179.
Kang Ramzi menjadi malu dan istigfar.
Akhirnya Kang Ramzi semakin penasaran:
"Kak, dari sejak kapan ada acara kenduri jenazah dg bagi-bagi makanan dan minuman selama 7 hari??
Kakak: "Lihat al Hawi karya as Suyuthi juz 2 hal 168. Bahwa hal tersebut dilakukan oleh para Tabi'in, diantaranya imam Thowus atas dasar Atsar. Bahkan Thowus ini merupakan thobaqoh pertama orang Yaman sehingga beliau ada yg menyebutnya sebagai Sohabat Nabi SAW."
Ramzi: "Oooh ternyata ada dari sononya! Kirain cuma bikinan Wali Songo!"
Ramzi: "Kalau hadits tentang bersalaman rutin setiap selesai solat Fardhu??"
Kakak: "Lihat ad Dailami dalam Musnad Firdaus juz 1 hal 47 dan Majmu al Muhadzzab Imam Nawawi juz 3 hal 448".
Ramzi: "Tapi Kak, Kakak masih bid'ah suka membaca al Qur'an di kuburan!"
Kakak: "Lihat saja Tuhfatul Ahwadzi Syarah Sunan Tirmidzi juz 3 hal 275, al Mughni Ibnu Qudamah juz 5 hal 80 dan Umdatul Qori Syarah Sohih Bukhori juz 3 hal 118."
Ramzi: "Tapi dalil-dalil tersebut sohih semuanya??"
Kakak: "Kamu kalau sudah kepepet jadi menanyakan sohih atau dho'if ya?? Hehe... Ngapain ngamalkan hal hal yg marjuh dan maudhu!"
Ramzi: "Apaan tuh marjuuh?"
Kakak: "Yaa udaah, biar paham cara istidlal dan istinbat, belajarlah Ushul Fiqih macam Jam'ul Jawami, Waroqot, Abu Zahro dan lain lain."
Ramzi: "Kak, bolehkah menggunakan kalimat selain TAQOBBALLOHU MINNAA WA MINKUM saat Idul Fitri??"
Kakak: "Yaa boleh lah! Kan gak dilarang. Apakah kamu berani mengharamkan sesuatu hanya karena Rosul tidak mencontohkan dan beliau tidak melarang, serta tidak bertentengan dg prinsif keislaman??".
Ramzi: "Ya iya kita harus hati-hati. Tapi pendapat ulama, yg tentu lebih paham terhadap Sunnah, adakah ulama yg membolehkan mengucapkan selamat Idul Fitri dengan berbagai redaksi kalimat??".
Kakak: " Yaa ada. Ibnu Taimiyah dalam al Fatawi al Kubro juz 2 hal 371 terbitan Al Ilmiyah 1987. Silahkan buka sendiri karena banyak pendapat di sana."
Ramzi: "Tapi Kak, saya mah pengen YANG MURNI SESUAI SUNAH NABI, gak ada tambahan-tambahan!!"
Kakak:
"Yang murni dari Sunnah Nabi SAW itu hanya:
تقبل الله مني ومنكم
"Taqobballohu minnii wa minkum."
Jadi enggak ada:
عيد مبارك
(Ied Mubarok)
Nggak ada:
كل عام وأنتم بخير
(Kulla aammin wa antum bikhoir)
Nggak ada:
من العائدين والفائزين
Nggak ada:
"Happy Ied"
Nggak ada:
"Selamat Hari Raya Idul Fitri".
Nggak ada:
"Wilujeng Boboran Shaum"
Nggak ada:
"Mohon Maaf Lahir Dan Batin".
Nggak ada:
"Hapunteun tina sagala kelepatan".
# Iyer

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Ikut Sunnah berarti Tawadhu kepada sesama Muslim"

Post a Comment

SILAHKAN KOMENTAR

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel