-->

Kesahihan Hadis Jihad Melawan Hawa Nafsu Menurut Gusdur


FAQUHA.com-Kita pulang dari jihad kecil menuju jihad besar,
رجعنا من جهاد الأصغر الى جهاد الأكبر

hadis ini sangat populer di antara para ulama tradisional dan para sufi, namun dianggap lemah (dlaif) oleh beberapa pihak dan ditolak oleh sekte Wahabi. Secara riwayah hadis ini memang dinilai lemah, tapi secara dirayah, hadis ini konsisten dengan pesan utama jihad dalam Islam.

Ini bisa dilihat dalam hadis lain sekalipun dengan redaksi berbeda namun secara ma’nawi sejalan dengan maksud hadis di atas, seperti riwayat Ahmad ibn Hanbal, dalam hadis nomor 24678, 24692, dan 24465

Al Mujahid man jahada nasahau i llah atau fi Allah (Mujahid adalah orang yang berjihad terhadap dirinya demi Allah, atau dalam riwayat lain, dalam jalan menuju Allah Mahamulia dan Maha Agung) lihat Abu Abdillah Ahmad ibn Muhammad ibn Hanba, Masnad Ahmad, (Cairo: Mauqi Wizarat al-Auqaf al-Mishriyyah,tt)

Bisa dilihat juga hadis yang dikemukakan dalam Fath al-Qadir karya al-Syaukani, “Al Mujahid man jahad anfsahu fi taat allah (Mujahid adalah orang yang berjihad terhadap dirinya dalam ketaatan kepada Allah), di dukung dan diriwayatkan oleh Ibn Jarir, dan al-Hakim meyakininya shahih, diriwayatkan pula oleh Ibn Mardawaih dari ‘Aisyah lihat al-Syaukani, Fath al-Qadir (Cairo: Mauqi al-Tafasir, tt), Vol5, h. 142)

Hal penting yang perlu ditekankan adalah bahwa jihad lebih menekankan pada usaha sungguh-sungguh untuk mengendalikan diri, mengendalikan hawa nafsu.

Al-Razy-misalnya-bahkan menekankan bahwa jihad dalam konteks perang (Qital) pun harus diawali dengan kemenangan pertama dan terutama terhadap diri sendri, seperti tidak munafik,, tidak riya, dan tidak untuk kepentingan sendiri. Semua harus dilakukan secara ikhals, yang berarti harus diawli dengan usaha mengendalikan diri agar aktivitas apa pun yang akan dilakukan tidak dikendalikan oleh hawa nafsu (baca dalam : Fakhruddin al-Razi, Mafatih al-Ghaib, kairo, Mauqi al-Tafasir,tt), vol 7, h. 474).


Kesimpulan hadis ini diterima oleh para ulama tradisional dan para sufi karena secara dirayah sejalan dengan hadis-hadis lain yang secara riwayah berada dalam kualitas shahih

diambil dari buku Ilusi Negera Islam 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Kesahihan Hadis Jihad Melawan Hawa Nafsu Menurut Gusdur "

Post a Comment

SILAHKAN KOMENTAR

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel