Bagaimana cara kamu memilih guru tharīqah (murabbī)?
January 21, 2017
Add Comment
Sebenarnya kamu tidak perlu memilih mursyid utukmu, namun Allah yang akan memilihnya. Lihatlah tharīqah yang mudah kamu amalkan dan ikutilah syaikhnya.
Mursyid atau Syaikh tharīqah harus memiliki dua kriteria:
1. Ia dikenal sebagai orang saleh.
2. Ia memahami tharīqah dengan baik.
Tidak disyaratkan bagi seorang mursyid tharīqah untuk mendalami fikih. Ia tidak harus menjadi ahli fikih seperti Dr. Ali Jum’ah yang sangat mendalami fikih, namun seorang mursyid tharīqah wajib mengetahui dasar-dasar fikih; tentang bersuci, shalat, zakat, haji serta halal dan haram.
Pastinya ia harus mengerti tentang penyakit-penyakit hati.
Seorang Mursyid adalah ahli hati (Syaikh al-Qalb), karena itu ia harus memahami fikih hati. Sedangkan ahli fikih adalah ahli hukum perbuatan badan (Syaikh al-Jawārih) yang harus mendalami fikih badan dan interaksi.
Kamu memiliki dzāhir yang diatur oleh Islam, dan memilki bātin yang merupakan tempat Iman. Karena itu kamu harus memiliki syaikh yang ahli fikih, dan syaikh murabbī pendidik hatimu. Bisa saja gurumu adalah seorang syaikh yang ahli dua fikih ini, sehingga ia adalah faqīh dan murabbī bagimu.
Bagaima jika kamu belum mendapatkan murabbī?
Jika kamu punya murabbī kamu boleh membaca 200 kali shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam (sesuai petunjuk syaikh). Namun apabila kamu belum mendapatkan murabbī maka kamu harus memperbanyak shalawat, minimal 1000 kali sehari, atau idealnya 10.000 kali per hari. Jumlah shalawat bagi orang yang mendidik jiwanya tanpa murabbī berkisar antara 1000 hingga 10.000 perhari.
Syaikh al-Syuni membaca 40.000 shalawat setiap hari. Inilah rahasia yang membuat beliau mengungguli orang-orang di zaman beliau, hingga menjadi imam mereka, padahal beliau tidak memilki seorang murabbī.
Bayangkan, membaca 40.000 shalawat sehari berarti bershalawat setiap saat dan sepanjang hari. Karena inilah, sebenarnya memiliki murabbī meringankan bebanmu dan membuatmu tidak bersusah payah membaca shalawat dengan angka fantastis ini setiap hari. Ya, memilki syaikh murabbī adalah kenikmatan besar.
• Syaikh Dr. Yusri Jabr al-Hasani
Seorang Ulama al-Azhar, dan Mursyidd Thariqh Shiddiqiyah Syadziliyah
(fb. Dr. Yosry Gabr al-Hasani, 2 Januari 2017)
Mursyid atau Syaikh tharīqah harus memiliki dua kriteria:
1. Ia dikenal sebagai orang saleh.
2. Ia memahami tharīqah dengan baik.
Tidak disyaratkan bagi seorang mursyid tharīqah untuk mendalami fikih. Ia tidak harus menjadi ahli fikih seperti Dr. Ali Jum’ah yang sangat mendalami fikih, namun seorang mursyid tharīqah wajib mengetahui dasar-dasar fikih; tentang bersuci, shalat, zakat, haji serta halal dan haram.
Pastinya ia harus mengerti tentang penyakit-penyakit hati.
Seorang Mursyid adalah ahli hati (Syaikh al-Qalb), karena itu ia harus memahami fikih hati. Sedangkan ahli fikih adalah ahli hukum perbuatan badan (Syaikh al-Jawārih) yang harus mendalami fikih badan dan interaksi.
Kamu memiliki dzāhir yang diatur oleh Islam, dan memilki bātin yang merupakan tempat Iman. Karena itu kamu harus memiliki syaikh yang ahli fikih, dan syaikh murabbī pendidik hatimu. Bisa saja gurumu adalah seorang syaikh yang ahli dua fikih ini, sehingga ia adalah faqīh dan murabbī bagimu.
Bagaima jika kamu belum mendapatkan murabbī?
Jika kamu punya murabbī kamu boleh membaca 200 kali shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam (sesuai petunjuk syaikh). Namun apabila kamu belum mendapatkan murabbī maka kamu harus memperbanyak shalawat, minimal 1000 kali sehari, atau idealnya 10.000 kali per hari. Jumlah shalawat bagi orang yang mendidik jiwanya tanpa murabbī berkisar antara 1000 hingga 10.000 perhari.
Syaikh al-Syuni membaca 40.000 shalawat setiap hari. Inilah rahasia yang membuat beliau mengungguli orang-orang di zaman beliau, hingga menjadi imam mereka, padahal beliau tidak memilki seorang murabbī.
Bayangkan, membaca 40.000 shalawat sehari berarti bershalawat setiap saat dan sepanjang hari. Karena inilah, sebenarnya memiliki murabbī meringankan bebanmu dan membuatmu tidak bersusah payah membaca shalawat dengan angka fantastis ini setiap hari. Ya, memilki syaikh murabbī adalah kenikmatan besar.
• Syaikh Dr. Yusri Jabr al-Hasani
Seorang Ulama al-Azhar, dan Mursyidd Thariqh Shiddiqiyah Syadziliyah
(fb. Dr. Yosry Gabr al-Hasani, 2 Januari 2017)
0 Response to "Bagaimana cara kamu memilih guru tharīqah (murabbī)?"
Post a Comment
SILAHKAN KOMENTAR