Kewajıban Manusıa terhadap Dırınya (Bagian Kedua).
April 12, 2016
Add Comment
Kewajıban Manusıa terhadap Dırınya (Bagian Kedua).
Prof. Mulyadi Kartanegara |
Faquha.com - Dengan mesin tubuh yang begitu canggih,
yang mampu bekerja begitu efektif dan efisien, maka sudah tentu kita sebagai
pemiliknya mempunyai kewajiban untuk menjaga dan memelihara kesehatan dan
kebugarannya.
Untuk masalah pemeliharaan kesehatan ini ada dua cara yang
perlu mendapat perhatian. Pertama adalah berkaitan dengan makanan dan
kedua adalah berkaitan dengan gerak. Ini mengingat bahwa menurut Musa Ibn
Maymun, atau Maimonides, ahli fikir dan dokter Yahudi (w. 1204) di dalam
kitabnya Tadbir al-Shihah (managemen kesehatan),
“Bahwa penyakit yang ada dalam diri manusia disebabkan oleh
dua hal: (1) terlalu banyak atau sedikit makan; (2) terlalu banyak atau sedikit
gerak.”
Dalam tradisi ilmiah Islam, makan dipandang sebaga obat,
yakni obat bagi penyakit yang namanya lapar. Dengan makan maka tuntutan tubuh
akan gizi atau nutrisi terpenuhi. Tetapi yang paling penting dicamkan disini
adalah makan sebagai obat, maka harus punya takaran atau dosis yang sesuai,
tidak berlebihan tidak juga kekurangan.
Juga ada jadwal waktu yang ditentukan. Kalau dosis dan jadwalnya
dilanggar, maka makanan bisa menjadi sumber penyakit. Jadi, “dosis” dan
“jadwal” makanan sangat penting untuk diperhatiikan, tentunya disamping
substansi dan kebersihan makanan itu sendiri.
Kedua berkaitan dengan gerakan. Gerakan dipandang krusial
oleh ahli kesehatan Muslim, sehingga olahraga sangat digalakkan. Tubuh manusia
memerlukan (245) gerak untuk kebugaran, latihan dan ketahanan fisik, kekuatan
jantung, perederan darah dan pembinaan otot agar menjadi kuat melakukan tugas-
tugas pokok fisik.
Misalnya mebawa karung beras, mendorong kendaraan dan segala
aktifitas yang memerlukan kekuatan fisik. Tetapi seperti dalam soal makanan,
moderasi sikap tidak berlebihan harus tetap diperhatikan, rutinitas lebih
diapresiasi ketimbang beban yang dipikulkan, tetapi tidak teratur.
Apabila olahraga atau exercise ini di lakukan dengan teratur
dan moderat, insha Allah ini akan membawa dampak positif bagi pemeliharaan
kesehatan tubuh. Tapi, kalau dilakukan secara berlebihan, ia akan menimbulkan
masalah dan menyebabkan timbulnya penyakit dalam diri manusia
0 Response to "Kewajıban Manusıa terhadap Dırınya (Bagian Kedua)."
Post a Comment
SILAHKAN KOMENTAR