Tafsir Surah al-Munafiqun; Karakter Munafik, Kisah bin Ubay
March 30, 2016
Add Comment
Tafsir Surah al-Munafiqun; Karakter Munafik, Kisah bin Ubay |
Faquha.com - Di dalam al-Qur'an, kata al-munafiqun
disebut dalam 27 tempat dan kata nifaq (dalam bentuk masdar) ada di tiga
tempat. Bahkan ada satu surah dengan nama al-munafiqun, yakni surah ke 63.
Surah ini terdiri dari 11 ayat, dimana ayat 1--8 menerangkan sifat-sifat orang
Munafik dan ayat 9-11 berisi peringatan bagi orang Mukmin.
Asbabun nuzul surah ini berkenaan dengan kasus yang terjadi
dalam suatu peperangan di tempat Banil Mustaliq, dimana salah seorang kaum
Muhajirin, Jahjah bin Usaid, pemelihara kuda Umar bin Khattab, bertengkar
dengan Sinan yang berasal dari siku Juhainah. Sinan ini mitra Abdullah bin Ubay
dan orang-orang Anshar. Jahjah memukul Sinan, yang kemudian berteriak meminta
bantuan kaum Anshar. Jahjah pun berteriak memanggil Muhajirin.
Abdullah bin Ubay, pemuka kaum Anshar, mulai mengeluarkan
hasutannya untuk tidak menyokong kaum Muhajirin tinggal di Madinah sampai
mereka berpisah dari Nabi Muhammad. Dia mengatakan setibanya nanti kembali di
Madinah, kaum Anshar yang kuat akan mengusir Muhajirin yang lemah. Zaid bin
Arqam mendengar ucapan itu lalu menyampaikannya ke pamannya. Zaid dipanggil
Nabi yang menanyakan benar atau tidaknya Abdullah bin Ubay berucap seperti itu.
Zaid membenarkannya.
Kemudian Nabi memanggil Abdullah bin Ubay dan teman-temannya
yang semuanya bersumpah tidak pernah mengatakan hal demikian. Mereka
mengatakan, "Wahai Rasulullah, barangkali anak remaja ini (yakni Zaid bin
Arqam) hanya berilusi dan masih belum dapat menangkap pembicaraan yang
dikatakan oleh seorang yang telah dewasa." Karena pembicaraan mereka yang
meyakinkan diiringi dengan sumpah mereka atas nama Allah, maka saat itu Nabi
cenderung membenarkan Ibn Ubay dan menganggap Zaid berbohong. Zaid berkata:
"aku pun saat itu dilanda keresahan yang belum pernah ku alami".
Keesokan harinya turun surah al-Munafiqun. Nabi
membacakannya kepada para sahabat, dan bersabda kepada Zaid, " Sungguh
Allah telah membenarkanmu."
Menelaah kandungan ayat ke-4 dalam surah ini akan tergambar
karakter orang munafik:
Jika kalian memandang mereka, kalian akan terpesona oleh
keindahan penampilan mereka. Jika mereka berbicara, kalian akan mendengarkan
karena manisnya mulut mereka. Begitulah mereka itu, yang lebih mementingkan
aspek lahiriah sehingga membuat orang lain terpikat.
Meski demikian, kalbu mereka kosong dari iman. Mereka
bagaikan kayu yang tersandar, tak ada kehidupan dalam diri mereka. Tidak ada
pula buah yang bisa dinikmati. Mereka seperti kayu mati.
Mereka selalu mengira setiap teriakan yang keras, kebenaran
yang nyata maupun peringatan yang jelas sebagai bencana yang ditujukan kepada
mereka, karena mereka merasakan betul keadaan yang sebenarnya: bukankah orang
yang gemar berdusta hati kecilnya selalu takut jangan sampai dustanya
terbongkar? Mereka jadi paranoid; waspada berlebihan, akibat ketakutan
terbongkarnya aib mereka sendiri.
Mereka memandang yang lain sebagai musuh, padahal
orang-orang munafik itulah musuh yang sebenarnya bagi umat Islam, maka
waspadalah kalian terhadap mereka para munafiqun. Semoga Allah binasakan
mereka. Mereka telah terusir dari rahmat Allah. Sungguh mengherankan, bagaimana
mereka sampai dipalingkan dari kebenaran sehingga tidak menyadari keburukan
perangai mereka!
Begitulah kawan...orang munafik itu gemar membolak-balikkan
kebenaran, bahkan tidak segan mereka melakukan dusta atas nama Allah. Seakan
Allah tidak melihat apa yang mereka kerjakan, padahal Allah melihat dan
mengetahui semuanya. Yang mereka cari bukan maslahat, tapi tipu muslihat.
Alih-alih bersikap tulus mereka kedepankan akal bulus. "Allah ancam mereka
dengan neraka jahanam, dan mereka kekal di dalamnya" (QS 9: 68).
"Orang munafik itu telah lupa kepada Allah, maka Allah
pun melupakan mereka" (Qs 9:67). Ini artinya, siapa yang meninggalkan
Allah maka Allah pun akan menjauh darinya. Daripada kita menuding sana-sini,
mari kita berdoa semoga ayat-ayat ini bukan tentang kita. Amin!
0 Response to "Tafsir Surah al-Munafiqun; Karakter Munafik, Kisah bin Ubay"
Post a Comment
SILAHKAN KOMENTAR