-->

Orang Salat masuk Neraka? Rahasia penggunaan haraf Jar 'An dalam al-Quran

Salat sebagai sarana komunikasi dengan Tuhan / Faquha.site

Faquha.site - Sering terdengar ceramah Ustadz bahwa "Lupa dalam salat akan masuk neraka" dengan mendasarkan pada ayat Fawailun lil mushallin alladzina 'an Salathim Sahuun (al-Maun; 5).
Terdapat berbagai penjelasan terhadap ayat ini, di antaranya “bahwa yang masuk neraka adalah yang salatnya tidak sesuai tuntunan, atau salatnya riya” (mengharap pujian orang; tidak ikhlas). 

Ada juga yang memberikan interpretasi (penjelasan) bahwa "yang salat saja masuk neraka apalagi yang tidak salat". namun juga yang menimpalinya, "kalau begitu tidak usah salat saja, karena sama-sama masuk neraka"

Pada dasarnya, penafsiran apapun terhadap ayat itu ah-sah saja, selama penafsirannya dapat dipertanggung jawabkan; sesuai dengan metodologi dan berdasar kepada referensi yang jelas. Karena penafsiran bersifat tentatif (sementara) dan relatif (tidak paten)

Pendekatan Bahasa (Gramatical Interpretation)

Dalam buku-buku pengantar Ilmu Alquran maupun buku-buku Metodologi Tafsir, ulama Tafsir berpendapat bahwa salah satu syarat syah bagi seorang mufassir adalah mengetahui Bahasa Arab baik secara fonetik; Tajwid dan Makharij Huruf, Tarkib atau Structure, dan mufradat  atau Vocabulary. 

Artinya seorang Mufassir harus mengetahui lapad dalam Alquran secara pemakaiannya dalam bahasa Arab (an yakuna lafdz min haitsu al-istimal lihat Tafsir al-Tahrir Ibn 'Asyur)

Jelas terlihat Urgensi Nahwu-Saraf bagi penafsir Al-Quran

Fokus pada haraf Jar ‘An

فًوَيْلٌ لِلْمُصَلِّيْنَ الَّذِيْنَ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَ

Pembahasan ditekankan pada kata yang digaris bawahi (An Salatihim). Pemakaian kata ‘An dalam ayat ini bukan tanpa alasan,  menurut ilmu Nahwu makna ‘An adalah Mujâwazah; Jauh

Hal ini berarti terjemahan lafdinya adalah “celaka bagi orang yang jauh dari salatnya”  tentu saja pengertian “jauh dari salat” berbeda dengan pengertian “dalam salatnya” yakni dengan memakai haraf Fi seperti yang terdapat dalam surah al-Mukminun

الذِيْنَ فِى صَلَاتِهِمْ خَاشِعُوْنَ

Bisa dibayangkan, jika Allah menggunakan haraf Fi, dalam surah al-maun seperti halnya dalam surah al-mu’minun. Celaka bagi orang yang salat, yakni orang-orang yang dalam solatnya lupa.

Lalu siapakah yang  dalam salatnya tidak lupa? Untungnya Allah menggunakan kata ‘An dalam surah al-Maun, sehingga orang-orang yang celaka adalah orang-orang yang kelakuan kehidupannya jauh seperti orang yang solat.

Upamanya adalah, Kita ketahui bahwa dalam Salat kita diharuskan untuk mengucapkan hal yang diwajibkan seperti membaca surah al-fatihah, dan hal yang di sunahkan seperti membaca doa iftitah.
Kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, kita diharuskan untuk berbicara yang baik seperti amar makruf nahi mungkar dan saling berwasiat atas hak dan kesabaran. 

Penulis adalah Dani Kamal, Mahasiswa Tafsir Hadis UIN Jakarta















Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Orang Salat masuk Neraka? Rahasia penggunaan haraf Jar 'An dalam al-Quran "

Post a Comment

SILAHKAN KOMENTAR

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel