Orang Salat masuk Neraka? Rahasia penggunaan haraf Jar 'An dalam al-Quran
March 27, 2015
Add Comment
Salat sebagai sarana komunikasi dengan Tuhan / Faquha.site |
Faquha.site - Sering terdengar ceramah Ustadz
bahwa "Lupa dalam salat akan masuk neraka" dengan mendasarkan pada
ayat Fawailun lil mushallin alladzina 'an Salathim Sahuun (al-Maun;
5).
Terdapat berbagai
penjelasan terhadap ayat ini, di antaranya “bahwa yang masuk neraka adalah yang
salatnya tidak sesuai tuntunan, atau salatnya riya” (mengharap pujian
orang; tidak ikhlas).
Ada juga yang
memberikan interpretasi (penjelasan) bahwa "yang salat saja masuk neraka
apalagi yang tidak salat". namun juga yang menimpalinya, "kalau
begitu tidak usah salat saja, karena sama-sama masuk neraka"
Pada dasarnya,
penafsiran apapun terhadap ayat itu ah-sah saja, selama penafsirannya dapat
dipertanggung jawabkan; sesuai dengan metodologi dan berdasar kepada referensi
yang jelas. Karena penafsiran bersifat tentatif (sementara) dan relatif (tidak
paten)
Pendekatan
Bahasa (Gramatical Interpretation)
Dalam buku-buku
pengantar Ilmu Alquran maupun buku-buku Metodologi Tafsir, ulama Tafsir berpendapat
bahwa salah satu syarat syah bagi seorang mufassir adalah mengetahui Bahasa
Arab baik secara fonetik; Tajwid dan Makharij Huruf, Tarkib atau Structure, dan mufradat
atau Vocabulary.
Artinya seorang
Mufassir harus mengetahui lapad dalam Alquran secara pemakaiannya dalam bahasa
Arab (an yakuna lafdz min haitsu al-istimal lihat Tafsir al-Tahrir
Ibn 'Asyur).
Jelas terlihat Urgensi Nahwu-Saraf bagi penafsir Al-Quran
Jelas terlihat Urgensi Nahwu-Saraf bagi penafsir Al-Quran
Fokus pada haraf
Jar ‘An
فًوَيْلٌ لِلْمُصَلِّيْنَ الَّذِيْنَ عَنْ
صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَ
Pembahasan
ditekankan pada kata yang digaris bawahi (An Salatihim). Pemakaian kata ‘An dalam
ayat ini bukan tanpa alasan, menurut ilmu Nahwu makna ‘An adalah Mujâwazah;
Jauh
Hal ini berarti terjemahan
lafdinya adalah “celaka bagi orang yang jauh dari salatnya” tentu saja pengertian “jauh dari salat”
berbeda dengan pengertian “dalam salatnya” yakni dengan memakai haraf Fi seperti
yang terdapat dalam surah al-Mukminun
الذِيْنَ فِى صَلَاتِهِمْ خَاشِعُوْنَ
Bisa dibayangkan,
jika Allah menggunakan haraf Fi, dalam surah al-maun seperti halnya
dalam surah al-mu’minun. Celaka bagi orang yang salat, yakni orang-orang yang
dalam solatnya lupa.
Lalu siapakah
yang dalam salatnya tidak lupa? Untungnya
Allah menggunakan kata ‘An dalam surah al-Maun, sehingga orang-orang yang
celaka adalah orang-orang yang kelakuan kehidupannya jauh seperti orang yang
solat.
Upamanya adalah, Kita
ketahui bahwa dalam Salat kita diharuskan untuk mengucapkan hal yang diwajibkan
seperti membaca surah al-fatihah, dan hal yang di sunahkan seperti membaca doa
iftitah.
Kita terapkan
dalam kehidupan sehari-hari, kita diharuskan untuk berbicara yang baik seperti
amar makruf nahi mungkar dan saling berwasiat atas hak dan kesabaran.
Penulis adalah Dani Kamal, Mahasiswa Tafsir Hadis UIN Jakarta
Penulis adalah Dani Kamal, Mahasiswa Tafsir Hadis UIN Jakarta
0 Response to "Orang Salat masuk Neraka? Rahasia penggunaan haraf Jar 'An dalam al-Quran "
Post a Comment
SILAHKAN KOMENTAR