Sebuah ketidakadilan, dan sebuah ironi dalam pendidikan !
June 30, 2012
Add Comment
Foto anak bangsa ini bertinta 'Pendidikan Untuk Semua' (maaf gak ada fotonya karena admin ol lewat hp). Jika anda fikir lebih dalam, akan
terlintas berjuta makna dan berlimpah pesan dibenak anda..
Sebuah makna terlintas dibenak
saya, bahwa 'Pendidikan bersifat
Universal'. Pendidikan berpikir teoritis tentang masa depan. Tapi, bagaimana ji...ka pendidikan itu
terhambat oleh pencetusnya sendiri ? Itu adalah masalah utama bangsa ini..
Sebuah pesan disampaikan
bahwa : "Kami yang ada didaerah tertinggal masih bisa memakai seragam
Merah Putih. Tapi itu tidak cukup, pendidikan yang kami terima hanya sampai sekolah dasar, kami
ingin seperti dikota metropolitan..
Kota yang dimajukan pemimpin bangsa ini, kota dengan pendidikan maju, meski pelajarnya
(tak maju)."
"Kami juga bertanya, apa dosa kota
kami ? Apa aib jika kota kami kau bantu pemimpin ? Apa sulit kota kami kau bangun ? Apa malu kau datang kepada kami, lalu kau putuskan untuk membuang kami ? Apa salah kami ? Kami haus ilmu ?
Kami butuh pendidikan"
(Pesan ini, adalah pesan para pelajar yang dilupakan.. Para
pelajar yang masih menghargai, tapi tidak dihargai)
Ingatlah kata Margaret Mead
seperti ini: "Jangan pernah meragukan keberhasilan
Sekelompok kecil orang yang bertekad mengubah dunia. Karena, hanya kelompok seperti itulah yang pernah berhasil melakukannya"
BENAR ! Karena, orang mampu bersekolahpun, masih putus sekolah.. Entah apa yang dipikirkan
para pelajar berduit tersebut.. Yang pasti, masih banyak orang yang putus sekolah karena kehendak
diri sendiri, bukan keadaan ekonomi !
Dan, perlu diperhatikan.. Masih
banyak daerah yang lupa akan pendidikan, daerah yang dilupakan. Seperti, NTT, NTB, Papua,
Kalimantan, Sulawesi, Maluku, bahkan Pulau Jawa, Sumatera pun
merasakan itu ! Sangat sangat sangat ironi..
Tak ada pepatah seperti ini lagi
''Kejarlah ilmu sampai kenegri Cina'', tapi mungkin kata seperti ini ada ''Ilmupun bisa membuat bodoh,
karena itu dan buat apa ilmu"
Bagaimana komentar kalian ?
terlintas berjuta makna dan berlimpah pesan dibenak anda..
Sebuah makna terlintas dibenak
saya, bahwa 'Pendidikan bersifat
Universal'. Pendidikan berpikir teoritis tentang masa depan. Tapi, bagaimana ji...ka pendidikan itu
terhambat oleh pencetusnya sendiri ? Itu adalah masalah utama bangsa ini..
Sebuah pesan disampaikan
bahwa : "Kami yang ada didaerah tertinggal masih bisa memakai seragam
Merah Putih. Tapi itu tidak cukup, pendidikan yang kami terima hanya sampai sekolah dasar, kami
ingin seperti dikota metropolitan..
Kota yang dimajukan pemimpin bangsa ini, kota dengan pendidikan maju, meski pelajarnya
(tak maju)."
"Kami juga bertanya, apa dosa kota
kami ? Apa aib jika kota kami kau bantu pemimpin ? Apa sulit kota kami kau bangun ? Apa malu kau datang kepada kami, lalu kau putuskan untuk membuang kami ? Apa salah kami ? Kami haus ilmu ?
Kami butuh pendidikan"
(Pesan ini, adalah pesan para pelajar yang dilupakan.. Para
pelajar yang masih menghargai, tapi tidak dihargai)
Ingatlah kata Margaret Mead
seperti ini: "Jangan pernah meragukan keberhasilan
Sekelompok kecil orang yang bertekad mengubah dunia. Karena, hanya kelompok seperti itulah yang pernah berhasil melakukannya"
BENAR ! Karena, orang mampu bersekolahpun, masih putus sekolah.. Entah apa yang dipikirkan
para pelajar berduit tersebut.. Yang pasti, masih banyak orang yang putus sekolah karena kehendak
diri sendiri, bukan keadaan ekonomi !
Dan, perlu diperhatikan.. Masih
banyak daerah yang lupa akan pendidikan, daerah yang dilupakan. Seperti, NTT, NTB, Papua,
Kalimantan, Sulawesi, Maluku, bahkan Pulau Jawa, Sumatera pun
merasakan itu ! Sangat sangat sangat ironi..
Tak ada pepatah seperti ini lagi
''Kejarlah ilmu sampai kenegri Cina'', tapi mungkin kata seperti ini ada ''Ilmupun bisa membuat bodoh,
karena itu dan buat apa ilmu"
Bagaimana komentar kalian ?
0 Response to "Sebuah ketidakadilan, dan sebuah ironi dalam pendidikan !"
Post a Comment
SILAHKAN KOMENTAR