Mengatakan Demokrasi Sistem Kufur, diskusi HTI di Tasikmalaya diserang Kecaman dan interupsi Peserta
January 21, 2017
Add Comment
Diskusi HTI di Mesjid Agung Kota Tasikmalaya |
HTI yang pinter ngeles
Faquha.com, Tasikmalaya - Sejak ahad 9 Januari 2017, spanduk
dan pamflet kegiatan diskusi yang diselenggarakn oleh HTI berterbaran dan
ditempel di pelataran mesjid Agung Kota Tasikmalaya
Kegiatan tersebut adalah diskusi
bertemakan ayat-ayat konstitusi versus ayat-ayat suci (al-Quran) hari jumat 20
Januari 2017, diskusi yang diisi langsung perwakilan DPP HTI, Ibnu Aziz Fathoni
berlangsung kurang lebih 2 jam, dari pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB
Diskusi berlangsung sengit dibumbui pertanyaan
dan kritikan setelah pengisi materi berkali-kali menyebut al-Demokaraty
Nizhamul Kufri, Demokrasi adalah sistem kufur, pengisi materi berupaya
menggiring opini hadirin dengan mengungkap pelanggaran dan kejahatan yang
terjadi di Indonesia merupakan bagian dari ketidakberesan dan kegagalan sistem
pemeritahan demokrasi di Indonesia
Karena itu khilafah Islamiyyah ala
minhaji nubuwwah menjadi satu-satunya solusi, hanya khilafah yang mampu
mengembalikan kejayaan islam dan umat Islam, berlandaskan kepada demokrasi berarti
berhukum kepada selain Allah,
sekalipun begitu, Ibnu Aziz mengaku bahwa
dirinya tidak anti NKRI karena menurutnya jika HTI anti NKRI maka sudah sejak
dulu HTI diusir dari Indonesia.
Ibnu Aziz juga menolak dirinya tidak
memiliki jiwa Nasionalisme, justru dengan memperjuangkan Khilafah, dirinya
ingin agar Indonesia selamat dari kehancuran dan siksaan Allah
HTI tidak menjawab pertanyaan
Salah satu peserta diskusi
mengajukan pertanyaan, “sejak dahulu bahkan zaman Nabi Muhammad saw,
pelanggaran terhadap hukum sudah ada, misalnya terjadi hukuman potong tangan,
jika pelanggaran terhadap hukum diakibatkan oleh kegagalan sistem hukum, apakah
berarti sistem hukum pada masa kepemimpinan Nabi Muhammad di Madinah juga
bermasalah?
HTI tidak menjawabnya, "mengingat
waktu asar akan segera tiba, maka diskusi dilanjutkan dengan mengatur jadwal
lagi, atau bisa dilanjutkan setelah ibadah salat Asar" kata Moderator yang terlihat tidak moderat sejak awal diskusi (padahal untuk adzan Asar tersisa waktu lebih dari 20 menit lagi
Diskusi 10 menit menjelang adzan
asar
Karena Ide dan pernyataan
kontroversial yang dilontarkan oleh Ibnu Aziz (DPP HTI) belum di klarifikasi, empat
peserta diskusi menghampiri Ibnu Aziz dan mengajukanlah pertanyaan, “apabila
demokrasi adalah sistem kufur seperti yang disampaikan tadi, lalu apa statusnya
demokrasi Pancasila di Indonesia apakah juga termasuk sistem kufur?
dan bagaimana saya tahu bahwa
demokrasi benar dan tidak langsung menolak hukum Allah, karena dalam al Minhaj
Nabi tidak memberikan nash untuk sistem kepemimpinan seperti apa, yang penting
maslahat bagi umat, dan maqasid al-syariah dalam Islam bisa dipraktekan apapun
bentuk sistem pemerintahannya
ingin tahu bagaimana jawabannya?
“sepertinya berbeda presepsi soal
demokrasi menurut anda dan saya, mari kita samakan dulu presepsinya”
Peserta lain menimpal “lalu
demokrasi yang kufur itu yang bagaimana”?
HTI menjawab “definisi Demokrasi
yang ditulis dalam kitab-kitab kami, saya tidak akan mengubah pernyataan bahwa
demokrasi sistem kufur, silahkan baca, dan saya meminta nomor hp agar saya bisa
kirim kitab-kitabnya kepada anda, sepertinya tidak mencari kebenaran, jika saya
jelaskan maka akan ada pertanyaan lagi sementara waktunya mepet ke waktu asar”
Bukannya menjawab, malah balik bertanya
lagi, HTI memang cerdik tidak memakai “semua demokrasi adalah kufur” jadi
ketika di tanya apakah Pancasila juga termasuk kufur? HTI menjawab mungkin
presepsi demokrasi yang dipahami oleh HTI dan peserta diskusi berbeda, malah bertanya kembali “apa definisi dari
Demokrasi” soal kekufuran demokrasi
telah dibahas dalam kitab-kitab HTI silahkan untuk dibaca” HTI tidak mau
menjelaskan karena yang bertanya dianggap tidak mencari kebenaran
Dengan sabar ditunggu, Alih-alih
menjawab Demokrasi yang kufur itu yang mana?” HTI malah menjelaskan betapa indahnya hukum
Islam melalui al-Quran yang sudah sempurna dan terstruktur, HTI mengira dengan
memakai Pancasila berarti menolak hukum Islam
(bersambung ke diskusi darurat
setelah asar)
0 Response to "Mengatakan Demokrasi Sistem Kufur, diskusi HTI di Tasikmalaya diserang Kecaman dan interupsi Peserta "
Post a Comment
SILAHKAN KOMENTAR