-->

Mengatakan Demokrasi Sistem Kufur, diskusi HTI di Tasikmalaya diserang Kecaman dan interupsi Peserta

Diskusi HTI di Mesjid Agung Kota Tasikmalaya 

HTI yang pinter ngeles

Faquha.com, Tasikmalaya - Sejak ahad 9 Januari 2017, spanduk dan pamflet kegiatan diskusi yang diselenggarakn oleh HTI berterbaran dan ditempel di pelataran mesjid Agung Kota Tasikmalaya
Kegiatan tersebut adalah diskusi bertemakan ayat-ayat konstitusi versus ayat-ayat suci (al-Quran) hari jumat 20 Januari 2017, diskusi yang diisi langsung perwakilan DPP HTI, Ibnu Aziz Fathoni berlangsung kurang lebih 2 jam, dari pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB

Diskusi berlangsung sengit dibumbui pertanyaan dan kritikan setelah pengisi materi berkali-kali menyebut al-Demokaraty Nizhamul Kufri, Demokrasi adalah sistem kufur, pengisi materi berupaya menggiring opini hadirin dengan mengungkap pelanggaran dan kejahatan yang terjadi di Indonesia merupakan bagian dari ketidakberesan dan kegagalan sistem pemeritahan demokrasi di Indonesia
Karena itu khilafah Islamiyyah ala minhaji nubuwwah menjadi satu-satunya solusi, hanya khilafah yang mampu mengembalikan kejayaan islam dan umat Islam, berlandaskan kepada demokrasi berarti berhukum kepada selain Allah, 

sekalipun begitu, Ibnu Aziz mengaku bahwa dirinya tidak anti NKRI karena menurutnya jika HTI anti NKRI maka sudah sejak dulu HTI diusir dari Indonesia.

Ibnu Aziz juga menolak dirinya tidak memiliki jiwa Nasionalisme, justru dengan memperjuangkan Khilafah, dirinya ingin agar Indonesia selamat dari kehancuran dan siksaan Allah

HTI tidak menjawab pertanyaan

Salah satu peserta diskusi mengajukan pertanyaan, “sejak dahulu bahkan zaman Nabi Muhammad saw, pelanggaran terhadap hukum sudah ada, misalnya terjadi hukuman potong tangan, jika pelanggaran terhadap hukum diakibatkan oleh kegagalan sistem hukum, apakah berarti sistem hukum pada masa kepemimpinan Nabi Muhammad di Madinah juga bermasalah?

HTI tidak menjawabnya, "mengingat waktu asar akan segera tiba, maka diskusi dilanjutkan dengan mengatur jadwal lagi, atau bisa dilanjutkan setelah ibadah salat Asar" kata Moderator yang terlihat tidak moderat sejak awal diskusi (padahal untuk adzan Asar tersisa waktu lebih dari 20 menit lagi

Diskusi 10 menit menjelang adzan asar

Karena Ide dan pernyataan kontroversial yang dilontarkan oleh Ibnu Aziz (DPP HTI) belum di klarifikasi, empat peserta diskusi menghampiri Ibnu Aziz dan mengajukanlah pertanyaan, “apabila demokrasi adalah sistem kufur seperti yang disampaikan tadi, lalu apa statusnya demokrasi Pancasila di Indonesia apakah juga termasuk sistem kufur?

dan bagaimana saya tahu bahwa demokrasi benar dan tidak langsung menolak hukum Allah, karena dalam al Minhaj Nabi tidak memberikan nash untuk sistem kepemimpinan seperti apa, yang penting maslahat bagi umat, dan maqasid al-syariah dalam Islam bisa dipraktekan apapun bentuk sistem pemerintahannya

ingin tahu bagaimana jawabannya?

“sepertinya berbeda presepsi soal demokrasi menurut anda dan saya, mari kita samakan dulu presepsinya”

Peserta lain menimpal “lalu demokrasi yang kufur itu yang bagaimana”?

HTI menjawab “definisi Demokrasi yang ditulis dalam kitab-kitab kami, saya tidak akan mengubah pernyataan bahwa demokrasi sistem kufur, silahkan baca, dan saya meminta nomor hp agar saya bisa kirim kitab-kitabnya kepada anda, sepertinya tidak mencari kebenaran, jika saya jelaskan maka akan ada pertanyaan lagi sementara waktunya mepet ke waktu asar”

Bukannya menjawab, malah balik bertanya lagi, HTI memang cerdik tidak memakai “semua demokrasi adalah kufur” jadi ketika di tanya apakah Pancasila juga termasuk kufur? HTI menjawab mungkin presepsi demokrasi yang dipahami oleh HTI dan peserta diskusi berbeda,  malah bertanya kembali “apa definisi dari Demokrasi”  soal kekufuran demokrasi telah dibahas dalam kitab-kitab HTI silahkan untuk dibaca” HTI tidak mau menjelaskan karena yang bertanya dianggap tidak mencari kebenaran

Dengan sabar ditunggu, Alih-alih menjawab Demokrasi yang kufur itu yang mana?”  HTI malah menjelaskan betapa indahnya hukum Islam melalui al-Quran yang sudah sempurna dan terstruktur, HTI mengira dengan memakai Pancasila berarti menolak hukum Islam

(bersambung ke diskusi darurat setelah asar) 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Mengatakan Demokrasi Sistem Kufur, diskusi HTI di Tasikmalaya diserang Kecaman dan interupsi Peserta "

Post a Comment

SILAHKAN KOMENTAR

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel