-->

PUISI MALAM PERTAMA DI ALAM KUBUR

Wahai Kawan
ajja’ El-Buqisi (Penggiat Teater Syahid UIN Jakarta)

Kullu nafsin dzaaiqatul maut
Kullu nafsin dzaaiqatul maut

Wahai kawan
tahukah enkau, siapa yang berbicara itu
tahukah engkau, apa yang dibicarakan-Nya
tahukah engkau, siapa yang dibicarakan-Nya
kita, kita, kita
kita
kita yang terbelenggu dalam jasad ini

Kullu nafsin dzaaiqatul maut

Wahai kawan
tidak takutkah kita bertemu dengan pelayan-Nya
dia akan menarik kita secara paksa
menyeret kita tampa perasaan
ketahuilah, kematian akan membuat kita gamang
karena tidak akan ada yang bisa lari dari kematian itu
kemanapun kita bersembunyi

Kullu nafsin dzaaiqatul maut

Wahai kawan
Cobalah kita bertanya kepada bumi, apakah dia masih mau menopang kita
Cobalah kita bertanya kepada langit, apakah dia  masih mau menaungi kita
Cobalah kita bertanya kepada udara, apakah dia masih mau dihirup oleh kita
Jawabannya……
Jawabannya hanya satu
Kecuali

Kullu nafsin dzaaiqatul maut

Wahai kawan
Tahukah kalian, siapa yang akan menemani kita di sana
Tahukah kalian, siapa yang akan membantu kita di sana
Untuk menjawab pertanyaan dari pelayan-pelayan-Nya
Tidak ada
Tidak ada, tidak adaaaaaaaaaaaa
Apakah benar tidak ada?
Jawabannya……..
Jawabannya hanya satu
Kecuali

Kullu nafsin dzaaiqatul maut

Wahai kawan
pernahkah kita bersujud dengan pasrah dihadapan-Nya
pernahkah kita luangkan waktu kita sedikit saja untuk-Nya
pernahkah hati kita bergetar mendengar nama-Nya
pernahkah kita menyebut nama-Nya dengan rasa cinta

Kullu nafsin dzaaiqatul maut

Wahai kawan
Setiap hari kita memikirkan teori-teori-Nya
Setiap hari kita mengiyakan kata-kata-Nya
Tapi pernahkah kita melaksanakan perintah-perintah-Nya
Pernahkah kita menjauhi larangan-larangan-Nya

Kullu nafsin dzaaiqatul maut

Wahai kawan
Masihkah ada hari untuk kita
Masihkah ada jam untuk kita
Masihkah ada menit untuk kita
Masihkah ada detik untuk kita
Kullu nafsin dzaaiqatul maut
Kullu nafsin dzaaiqatul maut

Wahai kawan
Tujuan kita hanya satu di antara dua
Neraka atau Surga
Kita tidak akan berengkarnasi seperti ummat budha
Sungai gangga tidak akan menghapus dosa kita, seperti yang dilakukan ummat hindu
Apa yang kita tanam di dunia ini
Maka akan kita tuai di akherat kelak

Wahai kawan
Mari kita tundukkan ke angkuhan diri ini
Mari kita ratahkan kening ini di tanah
Singkirkan saja sajadah mahalmu
Dia tidak membutuhkannya…..
Dia tidak membutuhkannya…..
Dia tidak membutuhkannya…..
Dia memerlukah kepasrahan dan cinta kita kepada-Nya
Dia akan membelai kita dengan Rahmat-Nya yang Agung

Kullu nafsin dzaaiqatul maut

Wahai kawan
Marilah kita terbang dengan kekasih
Terbang dengan penuh rasa cinta
Itupun karena
Kecuali

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "PUISI MALAM PERTAMA DI ALAM KUBUR"

Post a Comment

SILAHKAN KOMENTAR

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel